Tourism for Us – Pelaku industri pariwisata di berbagai destinasi di Indonesia menghadapi kesulitan ketika pemerintah menerapkan efisiensi anggaran dan mendorong pelaku industri untuk mencari alternatif lain. Dengan ketangguhan yang sudah teruji dalam menghadapi berbagai tekanan dan tantangan, DPD ASITA Jawa Barat mulai memfungsikan misi [more]
Tourism for Us – Pelaku industri pariwisata Jawa Barat yang dimotori oleh DPD ASITA Jawa Barat akan menggelar West Java Travel Mart (WJTM) 2025 pada 21-24 September 2025. Pada penyelenggaraan tahun ini, WJTM akan berlangsung di Kabupaten Garut dan Kota Bandung. Syaiful Wathan, Ketua [more]
Tourism for Us – Lima tahun berlalu sejak Indonesia terakhir kali menggelar misi penjualan pariwisata di Kota Kinabalu, Sabah, Malaysia. Selama itu telah terjadi perubahan-perubahan, di antaranya penerbangan langsung dari Kinabalu ke Denpasar, Bali dan Jakarta. Ketersediaan penerbangan langsung tersebut membuat akses wisatawan dari Sabah ke Indonesia semakin mudah. Maka dari itu, DPD ASITA Jawa Barat menginisiasi menggelar Wonderful Indonesia Table Top 2025 Kota Kinabalu sebelum puncak musim liburan dimulai.
Wonderful Indonesia Table Top 2025 Kota Kinabalu dilaksanakan Rabu (16/4/2025), di Horizon Hotel Kota Kinabalu, Sabah, Malaysia. Konsul Jenderal Konsulat Jenderal RI di Kota Kinabalu Rafail Walangitan menghadiri langsung acara Table Top. Pertemuan B-to-B ini diinisiasi dan diorganisasikan oleh DPD ASITA Jawa Barat. (Foto: Shafie Obet)
Wonderful Indonesia Table Top 2025 Kota Kinabalu dilaksanakan pada Rabu (16/4/2025), di Horizon Hotel Kota Kinabalu, Sabah, Malaysia. Konsul Jenderal Konsulat Jenderal RI di Kota Kinabalu Rafail Walangitan menghadiri langsung acara Table Top.
Sellers dari Indonesia yang berpartisipasi sebanyak 19 perusahaan terdiri dari operator tur, hotel, restoran, dan objek wisata. Mereka berasal dari Bandung, Jakarta, Bali, Padang, dan Medan. Buyers yang hadir sebanyak 32 agen perjalanan.
Misi penjualan yang diorganisasikan dan dibiayai sepenuhnya oleh pelaku industri pariwisata ini merupakan wadah untuk memperbarui informasi mengenai destinasi dan produk wisata Indonesia pada umumnya dan Jawa Barat khususnya. Ini adalah promosi pariwisata langsung ke pasar Malaysia di Borneo pertama dalam kurun waktu lima tahun.
Dari pertemuan B-to-B tersebut diharapkan dapat menghasilkan kontrak kerja sama untuk memperkuat bisnis kedua belah pihak sehingga buyers bisa mempersiapkan produk-produknya untuk ditawarkan di MATTA Fair Sabah.
Daniel N. Nugraha, Ketua DPD ASITA Jawa Barat, merasa lega akhirnya Table Top 2025 Kota Kinabalu dapat terlaksana dengan baik. Table Top bisa terlaksana berkat kolaborasi lintas sektor dalam industri pariwisata dan gotong-royong dalam pembiayaannya.
‘’Negeri Sabah yang berpenduduk 3,5 juta jiwa masih banyak yang belum mengenal kota-kota lain di Indonesia. Mereka baru dengar Bandung, Bali, dan Jakarta saja. Jadi, misi dagang kali ini mengingatkan kembali sambil mengenalkan up date produk wisata Indonesia kepada agen-agen perjalanan di sana,’’ ujar Daniel.
Selain itu, dia tambahkan, sejak tersedia penerbangan langsung dari Kinabalu ke Denpasar, Bali sebanyak tiga kali dalam seminggu dan ke Jakarta (CGK), memudahkan calon wisatawan dari Sabah berkunjung ke Indonesia.
‘’Mereka tidak lagi harus terbang dahulu ke Kuala Lumpur selama 2,5 jam dan ditambah waktu transit,’’ katanya
‘’Kami dari Santika sangat antusias dengan kegiatan Table Top 2025 Kota Kinabalu. Apalagi mengingat fokus kami pada tahun 2025, salah satunya menyasar kawasan regional. Pelaksanaan Table Top tidak perlu terlalu besar, tetapi yang penting dilakukan secara efeketif,’’ ujar Bayu H. Putera, Corporate Director of Sales, Santika Indonesia Hotels & Resorts.
Menurutnya, agen-agen perjalanan di Sabah, Malaysia, memang perlu disegarkan kembali. Ini mengingat Table Top di Kinabalu dilakukan lima tahun lalu. Untuk menggarap market ini kembali pasti memerlukan waktu sampai mereka mulai mengirim tamu-tamunya lagi ke Indonesia.
‘’Pasar sini jelas berpotensi. Apa yang disampaikan oleh agen-agen perjalanan di Sabah adalah mereka butuh destinasi di mana mereka bisa belanja. Belanjanya dibagi dua, ada yang belanja untuk keperluan pribadi dan untuk dijual lagi. Saya lihat, perputaran ekonomi di sini juga sangat baik sehingga mereka bisa membelanjakan uangnya keluar dari Sabah. Bisa jadi ke ibu kota Kuala Lumpur dan Putra Jaya atau keluar dari Malaysia,’’ kata Bayu.
Seller lain pun mengungkapkan antusiasmenya. Joseph Sugeng Irianto, Managing Director Rex Tours Indonesia, operator tur asal Bandung, mengatakan bahwa Table Top 2025 Kota Kinabalu merupakan kesempatan emas bisa menggaet lebih banyak turis dari wilayah Kota Kinabalu.
‘’Dengan bertemu langsung pelaku pariwisata Kota Kinabalu, kita bisa memetakan keperluan riil mereka saat berkunjung ke Indonesia, khususnya Jawa Barat. Rex Tours sendiri sudah menyiapkan berbagai penawaran paket wisata menarik dan sudah masuk beberapa permintaan,’’ tutur Joseph.
Selama beberapa hari berada di Kota Kinabalu, dia melihat perekonomian di ibu kota Negeri Sabah itu tampak bagus. Bisnis terutama dari perikanan, perdagangan, dan ekspor kayu. Di sana tidak ada pabrik dan industri. Semua komoditi didatangkan dari luar.
‘’Kalau jeli, masyarakat Kota Kinabalu akan lebih banyak datang ke Indonesia justru saat kondisi ekonomi di sini sedang lemah. Karena dengan demikian, harga-harga komponen wisata akan relatif lebih murah atau rendah. Selain itu, tingkat persaingan di dalam negeri juga rendah. Beberapa hotel dan transportasi menurunkan harga jualnya dan ini bisa menjadi kesempatan untuk menaikkan jumlah turis yang datang. Dengan harga yang relatif murah dan tanpa mengurangi pelayanan secara signifikan, tentunya itu menjadi keuntungan bagi turis asing,’’ jelas Joseph.
Profil Outbound Malaysia terkini
Strategic Planning Division, Tourism Malaysia, melakukan survei pada bulan Februari-Maret 2024. Hasil dari survei tersebut dirilis dalam Malaysian Outbound and Domestic Travel Behaviour yang mana patut dipahami oleh pemangku kepentingan pariwisata di Indonesia.
Malaysian Outbound and Domestic Travel Behaviour menunjukkan bahwa wisatawan outbound Malaysia sekarang berasal dari Selangor (19,6%) dan Sabah (19,3%), kemudian diikuti wisatawan dari Sarawak (16,6%). Sementara itu, wisatawan dari Kuala Lumpur turun di peringkat keempat (10,0%).
Warga Malaysia yang berwisata ke luar negeri, 36,9 persen adalah generasi milenial di rentang usia 31-40 tahun, diikuti wisatawan Gen Z di rentang usia 22-30 tahun sebanyak 25,8 persen. Sedangkan Gen X atau wisatawan di rentang usia 41-50 tahun, sebanyak 21,2 persen.
Data yang dirilis oleh Tourism Malaysia tersebut juga menunjukkan bahwa wisatawan Malaysia lebih suka memesan langsung melalui situs (website) resmi hotel dan maskapai penerbangan (34,5%) dibandingkan memesan lewat online travel agencies (OTA) (32,4%).
Referensi dari keluarga dan teman serta media sosial telah menjadi sumber informasi yang paling utama (60,2%). Banyak orang cenderung mempercayai rekomendasi ini dan memilih untuk menggunakan penyedia jasa yang sebelumnya telah dipakai oleh kerabat atau diulas oleh para influencer (19,5%). Meskipun begitu, pemesanan melalui agen perjalanan ternyata masih dilakukan (12,9%).
Semakin banyak agen perjalanan di luar negeri memasarkan produk-produk wisata Indonesia, maka citra dan visibilitas destinasi akan semakin meningkat. (Foto: Daniel N. Nugraha)
Perihal sumber informasi liburan, selain dari kerabat dan media sosial, warga Malaysia juga mencarinya di OTA (27,9%), mengunjungi situs hotel dan maskapai penerbangan (8,6%), dan agen perjalanan (8,3%). Sedangkan yang mencari informasi melalui AI masih sedikit (0,3%).
Thailand (30,2%), Indonesia (15,3%), dan Singapura (11,7%) adalah tiga pilihan teratas destinasi liburan pada tahun 2023. Kemudian diikuti Jepang (7,5%) dan Cina (4,6%). Pada tahun 2024, Vietnam menggeser Cina sebagai destinasi liburan wisatawan Malaysia.
Berlibur (91,3%) dan mengunjungi kerabat serta teman (9,5%) merupakan alasan paling umum bepergian ke luar negeri.
Beberapa faktor paling mempengaruhi wisatawan Malaysia berlibur di luar negeri pada 2023, yaitu biaya yang sesuai dengan bujet mereka (28,3%) dan penawaran diskon (25,3%). Kemudian, media sosial, informasi dari mulut ke mulut, serta aktivitas dan pengalaman berpengaruh masing-masing sebesar 13,4%, 12,7%, dan 11,6%. Pada tahun 2024, selain faktor-faktor tersebut, daya tarik destinasi juga mempengaruhi sekitar 40 persen keputusan mereka.
Perubahan preferensi wisatawan Malaysia sudah berlangsung sejak sebelum pandemi, seperti yang diungkapkan oleh para pelaku pariwisata inbound Indonesia sebelumnya. Wisatawan Malaysia yang kini didominasi generasi Milenial dan Z mengutamakan pengalaman Value for Money (21,7%). Mereka lebih mengutamakan pencarian surga kuliner yang memukau (21,0%) daripada pusat-pusat perbelanjaan. Meskipun demikian, mereka tetap menikmati aktivitas berbelanja (9,2%). Kegiatan berbelanja menjadi pengalaman terakhir yang mereka harapkan.
Walaupun dari sisi usia lebih muda, kenyataannya mereka memiliki minat terhadap destinasi yang kaya sejarah (16,3%) dan menawarkan pengalaman bertemu dengan hewan liar (wildlife) di alam (13,7%).
Untuk memenuhi kebutuhan perjalanannya, mereka lebih memilih hotel-hotel yang berada di kota (63,3%), tempat tinggal yang bisa disewa dalam waktu singkat seperti AirBnB (13,0%), dan hotel yang berada di pantai (10,5%).
Para pemangku kepentingan pariwisata di Indonesia harus memahami waktu-waktu bepergian wisatawan Malaysia. Akhir pekan panjang (28,2%), liburan sekolah (13,8%), dan hari libur nasional (13,8%) merupakan periode pilihan paling umum. Mereka juga suka berlibur pada hari kerja atau weekday (24,6%) karena biasanya banyak penawaran diskon pada periode itu. Kecuali selama bulan Ramadhan dan Idul Fitri, sama seperti di Indonesia, warga Malaysia pada umumnya memilih untuk tetap tinggal dan hanya melakukan perjalanan domestik untuk bersilaturahmi ke sanak saudara.
Peran penting B-to-B dalam pemasaran destinasi
Promosi produk wisata oleh agen-agen perjalanan di luar negeri sangat penting dalam memasarkan destinasi Indonesia. Pertama, promosi yang dilakukan oleh agen-agen perjalanan di luar negeri akan meningkatkan visibilitas destinasi dan produk wisata Indonesia di pasar internasional.
Kemudian, promosi B-to-B merupakan salah satu bentuk promosi efektif yang dapat menarik wisatawan asing untuk mengunjungi Indonesia dan meningkatkan jumlah kunjungan wisatawan mancanegara. Salah satu keunggulan dari promosi B-to-B adalah produk yang ditawarkan sudah dikurasi dan diuji sehingga kualitasnya terjamin dan bisa dipercaya.
Oleh karena itu, semakin banyak agen perjalanan di luar negeri memasarkan produk-produk wisata Indonesia, maka citra destinasi juga akan semakin meningkat. Itu berarti destinasi dan produk wisata Indonesia dipercaya dan mampu berkompetisi dalam industri pariwisata global. Promosi langsung yang dilakukan oleh agen-agen perjalanan di luar negeri ke pasar sangat membantu dalam membangun citra positif Indonesia sebagai destinasi wisata yang menarik dan berkualitas. ***(Yun Damayanti)
Tourism for Us – Pernyataan Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi yang melarang study tour oleh sekolah mendapat reaksi beragam dari orang tua dan pelaku industri pariwisata. Pernyataan yang menganggap study tour sama dengan kegiatan piknik tidak sepenuhnya akurat. Study tour seharusnya diatur dengan ketat dan [more]
Tourism for Us – Jawa Barat pernah menjadi destinasi pariwisata top setelah Yogyakarta karena mempunyai alam yang indah, masyarakat yang ramah dan murah senyum, dan kuliner lezat. Sayang, pamor pariwisatanya justru meredup di kala infrastruktur aksesibilitas semakin baik. Provinsi dengan populasi penduduk terpadat di Indonesia [more]
Tourism for Us – Pemangku kepentingan pariwisata di Jawa Barat mengambil langkah strategis untuk kembali mempromosikan destinasi. Dan pada saat yang sama provinsi ini menghadapi isu keselamatan berwisata di destinasi.
Dinas Pariwisata dan Kebudayaan (Disparbud) Provinsi Jawa Barat bekerja sama dengan Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Jawa Timur menggelar West Java Sales Mission di Kota Surabaya pada 22-23 Mei 2024.
Foto; Disbudpar Jawa Barat
West Java Sales Mission telah selesai dilaksanakan sehari penuh pada hari Rabu, 22 Mei 2024, di Hotel Platinum, Surabaya. Program utamanya terdiri dari table top sehari dan ditutup dengan Gala Dinner.
Sebanyak 30 sellers terdiri dari operator tur/agen perjalanan, hotel, daya tarik wisata, restoran/kafe, dan asosiasi-asosiasi pariwisata dari berbagai daerah di Jawa Barat berpartisipasi dalam gelaran West Java Sales Mission 2024.
Sellers yang berpartisipasi cukup menggembirakan karena pelaku pariwisata tidak hanya dari Bandung. Nama-nama baru seperti Pankrea.id dari Sumedang; Kawan Lokal dan Yopi Tour dari Tasikmalaya yang masing-masing mengusung tema ‘Tasik Hidden Gem’ dan ‘Tasik Village Tour’; Offroad Galunggung dan PT Zigra Aptha Nirbhaya dari Garut; DPC Asosiasi Pelaku Pariwisata Indonesia (ASPPI) Cirebon yang menawarkan Cirebon Heritage Tour dan Cirebon City Tour; serta Aldama yang menawarkan Karawang Edu Tour meremajakan dan menyegarkan produk-produk wisata dari Jawa Barat.
Bandung Raya termasuk Subang juga tidak ketinggalan membawa nama-nama beken dan legendaris seperti Sari Ater, Saung Angklung Udjo, The Lodge Maribaya, serta sejumlah daya tarik di kawasan Ciwidey, beberapa operator petualangan di daerah Lembang dan Bandung city tour.
Bandung sebagai trend setter perkulineran nasional, tidak afdol jikalau Disparbud Jawa Barat tidak membawa daya tarik wisata kulinernya. Untuk itu, misi penjualan kali ini juga melibatkan Asosiasi Kafe dan Restoran (AKAR) Jawa Barat yang diwakili oleh Asstro Highland. Dan daya tarik wisata kuliner lainnya yaitu Bumi Melati.
Sales Mission Jawa Barat mengundang 90 perusahaan agen perjalanan di Jawa Timur. Selain itu, hadir juga buyers lainnya yang datang dari 12 provinsi yang dibawa oleh Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) sebelum mereka mengikuti Bursa Pariwisata Jawa Timur 2024.
Kehadiran sellers dari wilayah Priangan timur tersebut mendukung kehadiran Bandara Internasional Jawa Barat (BIJB) Kertajati yang ada di Kabupaten Majalengka. Bandara ini akan memudahkan akses wisatawan mengunjungi Jawa Barat melalui udara. Sedangkan Tol Trans Jawa sangat membantu wisatawan dari Surabaya dan sekitarnya menuju Jawa Barat melalui darat dengan waktu tempuh perjalanan selama 7 sampai 8 jam.
‘’Acara ini tidak hanya menjadi momentum untuk mempererat tali persaudaraan antarwilayah, tetapi juga sebagai platform yang berharga bagi kami dalam memperkenalkan kekayaan budaya dan potensi pariwisata yang dimiliki oleh Jawa Barat kepada para pemangku kepentingan di Jawa Timur,’’ kata Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan (Kadisparbud) Jawa Barat Benny Bachtiar, dalam keterangan tertulisnya.
Salah seorang seller di misi penjualan ini Joseph Sugeng Irianto, Direktur Rex Tours & Travel, Bandung, mengungkapkan,’’Disparbud Jawa Barat sangat tepat memilih Jawa Timur (Surabaya) sebagai sasaran sales mission. Karena berdasarkan data di travel agent, jumlah kunjungan wisatawan asal Jawa Timur cukup tinggi.’’
Menurut Joseph, banyak faktor mempengaruhi jumlah kunjungan antara lain, infrastruktur, moda transportasi, daya tarik alam, budaya, kuliner, obyek wisata, dan keramahan khas Jawa Barat. Dan dia juga mengapresiasi pelaksanaan sales mission ini didekatkan pada kegiatan Bursa Pariwisata Jawa Timur.
‘’Jadi, peserta sales mission Jawa Barat juga diundang untuk menjadi buyers di Bursa Pariwisata Jawa Timur 2024,’’ kata Joseph.
‘’Melanjutkan kesuksesan pelaksanaan Bursa Pariwasata tahun 2023, Provinsi Jawa Timur kembali menyelenggarakan Bursa Pariwisata 2024 yang pada kali ini bekerja sama dengan Jawa Barat. Dengan harapan, kegiatan ini akan menjadi brand nasional dalam event B-to-C dan B-to-B dalam mendapatkan harga penawaran yang menarik,’’ ucap Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Kadisbudpar) Jawa Timur Evy Afianasari.
Ketua Kerja Misi Penjualan Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) Bulqis Chairina turut hadir di West Java Sales Mission 2024 di Surabaya, Jawa Timur.
Study Tour, pasar besar minim pengawasan
Pada kesempatan yang berbeda, DPD ASITA Jawa Barat menerima kunjungan Asosiasi Komite Sekolah Jawa Barat. Pertemuan itu berlangsung di kantor DPD ASITA Jawa Barat di Bandung, Selasa (21/5/2024).
DPD ASITA Jawa Barat menerima kunjungan Asosiasi Komite Sekolah Jawa Barat. Pertemuan itu berlangsung di kantor DPD ASITA Jawa Barat di Bandung, Selasa (21/5/2024). (Photo Courtesy of DPD ASITA Jawa Barat)
Hasil dari pertemuan tersebut adalah DPD ASITA Jawa Barat dan Asosiasi Komite Sekolah akan melakukan evaluasi terhadap penyelenggaraan study tour. Kemudian, akan memberikan edukasi kepada guru-guru terutama agar memperhatikan aspek keselamatan dengan memilih transportasi yang direkomendasikan oleh ASITA dan Asosiasi Komite Sekolah.
Budijanto Ardiansyah, Ketua DPD ASITA Jawa Barat, mengatakan, edukasi harus dilakukan terutama kepada para kepala sekolah dan guru-guru.
‘’Selanjutnya, kami juga akan meminta rekomendasi gubernur agar tidak membatasi kegiatan study tour tapi menekankan pada pentingnya mekanisme pelaksanaan yang baik,’’ ujar Budijanto.
Menanggapi musibah kecelakaan bus di Ciater, Subang yang ditumpangi siswa dan guru SMK Lingga Kencana Depok, DPD ASITA Jawa Barat menyatakan dalam akun media sosial Facebook:
‘’Study tour merupakan bagian hak anak untuk mendapatkan pendidikan dengan metode pembelajaran luar kelas melalui rekreasi edukatif. Musibah tersebut tidak bisa jadi alasan melarang study tour. Yang harus dilakukan adalah pengawasan dari semua pihak, terutama pemda dan sekolah yang harus selektif dalam memilih jasa bis pariwisata.
Kecelakaan tersebut merupakan akibat dari kelalaian sejumlah pihak. Sehingga berimbas pada larangan study tour oleh pemerintah.’’
Dikutip dari laman kemendikbud.go.id, Komite Sekolah adalah lembaga mandiri beranggotakan wali murid (50%) yang anaknya masih belajar di sekolah tersebut, komunitas sekolah, dan tokoh masyarakat.
Komite Sekolah diatur dalam Permendikbud No.75 tahun 2016 tentang Komite Sekolah. Dalam pasal 3 ayat 1 Permendikbud tersebut dinyatakan, tugas Komite Sekolah adalah mengawasi pelayanan pendidikan di sekolah sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan.
Selain itu, Komite Sekolah juga memberikan pertimbangan dalam penentuan dan pelaksanaan kebijakan pendidikan terkait kebijakan dan program sekolah, fasilitas pendidikan di sekolah, kriteria kerja sama sekolah dengan pihak lain dan lain-lain.
Study tour merupakan bagian dari incentive tour dalam sektor MICE (Meeting, Incentive, Conference, Exhibition). Study tour adalah salah satu pangsa pasar besar dalam perjalanan domestik tetapi pengawasannya masih minim.
Indonesia juga menjadi destinasi field trip bagi sekolah-sekolah di Singapura. Hal ini mungkin belum banyak diketahui. Jadi, destinasi-destinasi di sini tidak hanya diminati oleh sekolah-sekolah di dalam negeri tetapi juga hingga sekolah-sekolah di negara tetangga.
Batam, Kepulauan Riau; Bandung, Jawa Barat; Yogyakarta dan Bali merupakan beberapa destinasi pilihan tujuan field trip sekolah-sekolah di Singapura. Khususnya Jawa Barat, selalu ada operator tur/agen perjalanan Singapura yang fokus usahanya melayani perjalanan edukatif sekolah-sekolah hadir di setiap perhelatan pasar pariwisata di provinsi ini, mulai dari era Jawa Barat Travel Exchange (JTX) sampai ASITA West Java Travel Mart (AWJTM).
Tour operators/travel agents Singapura yang melayani perjalanan edukatif (field trip) mulai dari murid-murid sekolah hingga mahasiswa di perguruan tinggi wajib memenuhi persyaratan yang telah diatur oleh kementerian yang mengurusi pendidikan. Mereka mencari agen-agen perjalanan lokal di berbagai destinasi di Indonesia yang bisa dipercaya dan mampu memenuhi persyaratan yang ditentukan. Bila terjadi pelanggaran, mereka akan dikenai sanksi yang berat.
Agar kecelakaan fatal tidak terus berulang, sudah saatnya Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif dan Kementerian Perhubungan bersama-sama dengan ekosistem sekolah serta pelaku industri pariwisata dan transportasi merumuskan standar perjalanan edukatif, apapun bentuknya, yang aman, nyaman dan menyenangkan.
Bagaimanapun, study tour adalah bagian dari kenangan tak terlupakan semasa di sekolah. Dan itu tidak akan pernah terulang kembali. ***(Yun Damayanti)
Tourism for Us – Kolaborasi antara Politeknik Pariwisata NHI Bandung (Poltekpar NHI Bandung) dan DPD ASITA Jawa Barat bertujuan untuk meningkatkan kemampuan mahasiswa dan dosen agar dapat mengikuti perubahan-perubahan yang terjadi di dunia industri pariwisata yang begitu cepat. Pelibatan langsung mahasiswa dan dosen pada kegiatan [more]
Tourism for Us – West Java Travel Mart 2023 (WJTM) menjadi ajang products & destination update representatif dan efektif baik bagi buyers maupun sellers yang mengikutinya. Sejak perjalanan menuju Bandung hingga kembali ke daerah dan negaranya masing-masing, buyers terimpresi dengan pesatnya pembangunan infrastruktur aksesibilitas di [more]