Tag: asosiasi pemandu gunung indonesia

STRATEGI KEMENTERIAN KEHUTANAN UNTUK PENGELOLAAN WISATA GUNUNG

STRATEGI KEMENTERIAN KEHUTANAN UNTUK PENGELOLAAN WISATA GUNUNG

Tourism for Us – Direktorat Pemanfaatan Jasa Lingkungan Ditjen KSDAE Kementerian Kehutanan (Kemenhut) mencatat bahwa hingga Agustus 2025, sekitar 1,1 juta pendaki, baik dari dalam negeri maupun luar negeri, telah menjelajahi gunung-gunung di Indonesia yang dikelola oleh taman nasional (TN) dan taman wisata alam (TWA). [more]

MASA DEPAN PARIWISATA GUNUNG INDONESIA: KESELAMATAN UTAMA

MASA DEPAN PARIWISATA GUNUNG INDONESIA: KESELAMATAN UTAMA

Tourism for Us – Dihimpun dari berbagai sumber dari pengelola destinasi gunung, sampai tahun 2019 ada sekitar tiga juta pendaki Indonesia dan 150 ribu pendaki warga negara asing mendaki gunung-gunung di Indonesia. Angka tersebut diyakini terus meningkat pascapandemi dan masa depan wisata gunung Indonesia sangat [more]

PERTUMBUHAN USAHA TREKKING OPERATOR DI INDONESIA

PERTUMBUHAN USAHA TREKKING OPERATOR DI INDONESIA

Tourism for Us – Para influencers kini semakin aktif mempromosikan trekking sebagai bagian dari gaya hidup yang sehat dan menyenangkan. Melalui media sosial, mereka menciptakan narasi imersif tentang pengalaman mendaki, menarik perhatian banyak orang untuk menjelajahi keindahan alam dan tantangan yang ditawarkan oleh gunung.

Gunung Sumbing dan kebun tembakau di Temanggung,Jawa Tengah.(Foto: Fatoer Doang)

Dukungan dari kemajuan teknologi dalam peralatan pendakian gunung semakin memudahkan para penggemar outdoor untuk menikmati aktivitas ini. Dengan perlengkapan yang lebih canggih dan nyaman, semakin banyak orang yang terinspirasi utuk menjadikan trekking sebagai bagian dari pilihan akivitas pada hari libur.

Seiring dengan tren pendakian gunung yang semakin meningkat dan menarik perhatian banyak orang, berbagai usaha yang berkaitan dengan aktivitas ini juga berkembang pesat, termasuk operator trekking. Di Indonesia, terdapat lebih dari 100 operator trekking yang tersebar di 25 provinsi. Keberadaan mereka tidak hanya mendukung para pendaki, tetapi juga berkontribusi pada pengembangan pariwisata lokal dan pelestarian lingkungan.

Operator trekking di Indonesia didorong untuk memiliki legalitas yang jelas, seperti berbentuk PT, CV, atau usaha perseorangan. Hal ini penting untuk memastikan bahwa layanan yang mereka tawarkan dapat dipercaya dan memenuhi standar yang ditetapkan.

Berbagai layanan yang tersedia mencakup hiking, trekking, jungle trekking, multidestinasi, alpin, high altitude, dan ekspedisi. Dengan legalitas yang kuat, operator dapat memberikan pengalaman yang lebih aman dan memuaskan bagi para petualang.

Namun, ada pandangan yang menyatakan bahwa mendaki gunung dengan bantuan jasa operator trekking, pemandu, dan porter dianggap kurang menarik dan mengurangi esensi petualangan.

Menurut Ketua Umum Asosiasi Pemandu Gunung Indonesia (APGI) Rahman Muchlis, pandangan tersebut bersifat subyektif. Anggota klub atau organisasi pecinta alam dan pendaki gunung umumnya lebih memilih untuk mendaki secara mandiri, karena mereka telah mendapatkan pendidikan dan pelatihan yang memadai.

Sementara, bagi wisatawan yang ingin mencoba mendaki, sangat disarankan untuk menggunakan jasa operator trekking. Hal ini menawarkan berbagai keuntungan, seperti layanan berkualitas yang memenuhi kebutuhan pendaki, serta memberikan rasa aman dan nyaman. Selain itu, menggunakan jasa operator trekking dapat memperluas pengetahuan dan pemahaman tentang teknik pendakian gunung.

Melihat pertumbuhan sektor pariwisata di kawasan gunung, Asosiasi Pemandu Gunung Indonesia (APGI) berkolaborasi dengan The J-Team menghadirkan Indonesia Mountain Travel Mart 2025 (IMTM) pada 30 September 2025 di Hotel Borobudur Jakarta. Di IMTM 2025, peserta akan berbagi pengalaman dan praktik-praktik terbaik untuk trekking yang aman di gunung pada sesi Talkshow, kemudian dilanjutkan dengan mempertemukan pelaku wisata gunung dengan pelaku industri pariwisata lainnya di sesi Table Top.

Table Top IMTM 2025 merupakan platform terbaik bagi pelaku pariwisata lainnya untuk menemukan operator trekking profesional dan memiliki legalitas, serta pemandu wisata gunung berpengalaman dan bersertifikat. Trekking operator sekarang tidak hanya menawarkan jasa pemanduan tetapi juga telah mengembangkan bermacam-macam paket untuk beragam segmen pasar. Sementara, bagi para pelaku wisata gunung Table Top menjadi platform yang efektif karena akan bertemu dengan banyak mitra potensial dalam waktu singkat.

Segera daftarkan diri Anda sebagai Seller atau Buyer, karena tempat terbatas! Pendaftaran telah diperpanjang hingga 25 September 2025. Jangan lewatkan kesempatan berharga ini. ***(Yun Damayanti)

TEMUKAN PELAKU WISATA GUNUNG TERPERCAYA DI INDONESIA MOUNTAIN TRAVEL MART 2025

TEMUKAN PELAKU WISATA GUNUNG TERPERCAYA DI INDONESIA MOUNTAIN TRAVEL MART 2025

Tourism for Us – Menurut Business Research Insight, pasar trekking terus berkembang secara secara global, didorong oleh meningkatnya minat masyarakat terhadap aktivitas luar ruangan untuk rekreasi dan kesadaran akan kebugaran. Apalagi, influencers kini semakin aktif mempromosikan trekking sebagai bagian dari gaya hidup yang sehat dan [more]

TIDAK HANYA VISUAL MENAWAN, PENGALAMAN PERJALANAN DI GUNUNG BERAPI INDONESIA TAK TERLUPAKAN

TIDAK HANYA VISUAL MENAWAN, PENGALAMAN PERJALANAN DI GUNUNG BERAPI INDONESIA TAK TERLUPAKAN

Tourism for Us – Pariwisata gunung di Indonesia sudah ada sejak lama dan terus berkembang pesat. Minat masyarakat terhadap wisata gunung tetap tinggi, menjadikannya sebagai salah satu daya tarik utama. Pengelola dan operator tur menawarkan berbagai aktivitas yang semakin beragam, dengan pendakian gunung sebagai salah [more]

APGI AKAN MEMBUAT GRADING JALUR PENDAKIAN GUNUNG DI INDONESIA

APGI AKAN MEMBUAT GRADING JALUR PENDAKIAN GUNUNG DI INDONESIA

Tourism for Us – Pariwisata pegunungan di Indonesia semakin berkembang. Peminat wisata gunung tidak lagi sebatas komunitas para pecinta alam. Melihat perkembangan itu, Asosiasi Pemandu Gunung Indonesia (APGI) menetapkan akan membuat Klasifikasi/Grading Jalur Pendakian Gunung di Indonesia. Grading ini ditujukan untuk memastikan keselamatan dan keamanan setiap orang selama berada di gunung juga menjaga kelestarian ekosistem yang ada di pegunungan.

Pemuteran di Buleleng,Bali,dikitari perbukitan yang menawarkan pemandangan menawan.(Foto: Santai Warung Pemuteran)

APGI baru saja selesai menyelenggarakan Rapat Kerja Nasional (Rakernas) Asosiasi Pemandu Gunung Indonesia VIII pada 16-17 Februari 2023. Setelah itu langsung dilanjutkan dengan Pelatihan Tenaga Pelatih/Training of Trainer Pemandu Wisata Gunung pada 18-19 Februari 2023 di Balai Besar Penjaminan Mutu Pendidikan Provinsi Jawa Timur.

Ketua Umum APGI Rahman Mukhlis dalam keterangan tertulisnya mengatakan, APGI memasuki usia ke-7 tahun ini. Organisasi profesi pemandu gunung pertama dan satu-satunya di Indonesia berkomitmen meningkatkan kualitas  di segala aspek organisasi menuju level yang lebih baik dan lebih tinggi bagi organisasi, anggota, profesi pemandu gunung dan industri pariwisata.

‘’Karena tantangan ke depan semakin dinamis dan meningkat,’’ kata Rahman.

Rakernas APGI menghasilkan tujuh aspek program kerja organisasi pada tahun 2023 dan dua hal strategis yang akan dilaksanakan.

Ketujuh aspek program kerja tahun 2023 meliputi: pengembangan standar kompetensi pemandu wisata gunung; peningkatan kapasitas SDM baik untuk pengurus, anggota, maupun instruktur dan asesor; penyelenggaraan kepengurusan/tata kelola organisasi; pengelolaan keuangan; hubungan kerja sama antarlembaga; pengelolaan media informasi dan komunikasi; dan pengabdian masyarakat dan lingkungan.

Adapun dua hal strategis yang akan dilaksanakan adalah menetapkan Klasifikasi/Grading Jalur Pendakian Gunung di Indonesia yang diharapkan dapat memberikan referensi bagi para pemangku kepentingan terkait pengembangan wisata gunung di Indonesia. Dan menetapkan Mars APGI.

Program kerja DPP APGI 2022-2025 adalah salah satu cara mewujudkan visi besar organisasi ‘’APGI Juara Indonesia Jaya’’. Untuk itu, APGI selaku organisasi profesi juga membutuhkan kerja sama dari semua pihak baik di internal organisasi maupun dengan para pemangku kepentingan terkait.***(Yun Damayanti) 

KEGIATAN NAIK GUNUNG DI INDONESIA SEKARANG

KEGIATAN NAIK GUNUNG DI INDONESIA SEKARANG

Tourism for Us – Federasi Moutaineering Indonesia (FMI) memprediksi, pasca pandemi COVID-19 kegiatan pendakian gunung bisa meningkat sampai 100 persen. Karena selama pandemi kegiatan pendakian ditutup. Tidak ada kegiatan di gunung pada periode April 2020 hingga awal tahun 2021. Sejak paruh akhir tahun lalu beberapa [more]