Tourism for Us – Indonesia akan memiliki sistem klasifikasi gunung untuk pertama kalinya. Sistem ini diharapkan dapat menjadi pijakan nasional dalam penyusunan standar prosedur operasional (SOP) kegiatan, pengelolaan destinasi, dan keselamatan dan keamanan di gunung. Pengurus Besar Federasi Mountaineering Indonesia (PB FMI) secara resmi meluncurkan [more]
Tourism for Us – Pariwisata gunung di Indonesia sudah ada sejak lama dan terus berkembang pesat. Minat masyarakat terhadap wisata gunung tetap tinggi, menjadikannya sebagai salah satu daya tarik utama. Pengelola dan operator tur menawarkan berbagai aktivitas yang semakin beragam, dengan pendakian gunung sebagai salah [more]
Tourism for Us – Pendakian gunung semakin populer di kalangan masyarakat Indonesia. Aktivitas luar ruang (outdoor) ini kemudian berkembang menjadi aktivitas rekreasi atau wisata. Dan perkembangannya sangat pesat dalam beberapa tahun terakhir.
(Foto: IMMS 2024)
Perkembangan yang pesat itu memberikan dampak positif bagi pemberdayaan masyarakat dan perekonomian lokal. Namun pada saat bersamaan, aktivitas wisata pendakian gunung berdampak pada kelestarian alam yang terancam serta jumlah kecelakaan dan kematian para pendaki gunung yang meningkat.
Untuk mengatasi permasalahan tersebut, dr.Reyner Valiant Tumbelaka mempelopori dan menciptakan sebuah platform edukasi yang diberi nama Dokter Pendaki. Platform ini kemudian menginisiasi Indonesia Mountain Medicine Summit (IMMS) pada tahun 2023 di Surabaya, Jawa Timur. Dan platform kembali menggelar IMMS 2024 di Hotel Ibis Styles Sunter Jakarta.
Penyelenggaraan IMMS tahun ini diawali dengan workshop ‘’Wilderness Medicine in Practice’’ pada tanggal 23 November 2024. Dan kegiatan simposium yang mengangkat tema ‘’Safe Mountaineering for All’’ pada tanggal 24 November 2024.
IMMS merupakan seminar kedokteran dan keselamatan pendakian pertama di Indonesia. Narasumber yang dihadirkan ialah para expertise di bidang kesehatan dan pendakian gunung. Tujuan dari kegiatan ini adalah untuk mengedukasi tentang keselamatan dalam aktivitas pendakian gunung.
Dalam keterangannya, dr. Reyner mengatakan, kegiatan ini menjadi penting sebagai titik temu antara para profesional, praktisi petualangan/pendakian gunung dengan tenaga ahli kesehatan/kedokteran sehingga dapat saling berbagi ilmu, kompetensi dan pengalaman guna mewujudkan kegiatan pendakian gunung yang aman dan nyaman.
Selanjutnya gerakan positif ini tidak hanya berhenti dalam IMMS. Dia berharap, para pihak atau peserta yang hadir dapat berbagi dan menyebarkan ilmu yang didapatkan kepada komunitas/organisasi masing-masing. Sehingga kesadaran terhadap keselamatan pendakian gunung semakin meningkat dan dapat mengurangi resiko kecelekaaan dan angka kematian pendakian gunung.
dr. Reyner selaku Founder Dokter Pendaki membuka IMMS 2024. Ketua Umum Ikatan Dokter Indonesia (IDI) dr. Mohammad Adib Khumaidi ,Sp. OT juga hadir secara daring. Dan Direktur Wisata Minat Khusus Kementerian Pariwisata Itok Parikesit hadir secara langsung dan memberikan sambutan pada pembukaan kegiatan.
IMMS 2024 diakhiri dengan penguatan komitmen bersama dan mengaktifkan gerakan “Indonesia Wilderness Medicine Society”. Aktivasi ini agar semua pihak bersama-sama berkolaborasi membangun kesadaran pentingnya keselamatan, keamanan dan kenyamanan dalam aktivitas wisata pendakian gunung
Kegiatan workshop diikuti 150 peserta secara offline. Kegiatan simposium diikuti 150 peserta offline dan lebih dari100 peserta mengikutinya secara daring.
Peserta berasal dari beragam latar belakang antara lain dokter, perawat, bidan, tenaga kesehatan, pelajar, mahasiswa, dosen, pendaki gunung, pemandu gunung hingga anggota organisasi pecinta alam. Rentang usia peserta mulai dari 15 tahun hingga 72 tahun.
Kegiatan selama dua hari ini diorganisasikan oleh Main Outdoor dan Perhimpunan Tenaga Bantuan Medis Mahasiswa Kedokteran Indonesia (PTBMMKI). ***(Yun Damayanti)
Tourism for Us – Mendaki Gunung Agung adalah pendakian suci menuju istana para Dewa. Itu bukanlah suatu pendakian biasa. Jalan menuju puncak tertinggi di Pulau Bali, dalam konteks pariwisata, sudah semestinya memberikan pengalaman naik gunung yang sangat berbeda daripada mendaki gunung-gunung lainnya di Indonesia. Arti [more]
Tourism for Us – Federasi Moutaineering Indonesia (FMI) memprediksi, pasca pandemi COVID-19 kegiatan pendakian gunung bisa meningkat sampai 100 persen. Karena selama pandemi kegiatan pendakian ditutup. Tidak ada kegiatan di gunung pada periode April 2020 hingga awal tahun 2021. Sejak paruh akhir tahun lalu beberapa [more]