Tourism for Us – Pariwisata gunung di Indonesia sudah ada sejak lama dan terus berkembang pesat. Minat masyarakat terhadap wisata gunung tetap tinggi, menjadikannya sebagai salah satu daya tarik utama. Pengelola dan operator tur menawarkan berbagai aktivitas yang semakin beragam, dengan pendakian gunung sebagai salah [more]
Tourism for Us – Nama ‘Jember’ sudah mendunia di kalangan industri maupun para akademisi di sektor penelitian dan pengembanga (litbang) perkebunan. Namun, salah satu kabupaten di bagian selatan Provinsi Jawa Timur ini masih termasuk underrated destination di kalangan wisatawan maupun pelaku industri pariwisata. Aksesibilitas merupakan [more]
Tourism for Us – Plateu atau dataran tinggi Ijen yang termasuk wilayah Kabupaten Bondowoso tidak kalah indah dari Gunung Ijen dengan api biru dan momen mayestik saat matahari terbit. Di sana ada sejarah geologi yang masih misterius dan kisah perkebunan-perkebunan di pedalaman Pulau Jawa beserta peninggalan heritagenya yang jarang diceritakan. Sekarang traveler bisa menikmati semua yang ditawarkan di dataran tinggi Ijen sembari melakukan hobi bersepeda di alam terbuka atau naik jip melalui medan offroad, tinggal dan bersantai di penginapan-penginapan lawas yang terawat yang didirikan oleh Belanda sejak sebelum kemerdekaan Indonesia.
Kawah Wurung
Lokasi Kawah Wurung sekitar satu jam dari Pal Tuding, pintu masuk ke Taman Wisata Alam (TWA) Kawah Ijen. ‘Wurung’ dalam bahasa lokal berarti ‘tidak jadi’. Kawah yang tidak jadi itu berada di ketinggian sekitar 1.600 meter di atas permukaan laut. Perbukitan paling tinggi di kawasan Bukit Megasari berkisar 350-400 meter. Bukit tertinggi tersebut masih berada di dalam kawasan Kawah Wurung. Kawasannya termasuk ke dalam wilayah PTPN XII di Dusun Curah Macan, Kalianyar, Sempol.
Ada tiga kawah yang tidak jadi di Kawah Wurung. Semua kawah saling terhubung dan bisa disusuri. Saat cuaca cerah, puncak Gunung Raung pun bisa terlihat dari sini. Di sekitar kawah-kawah ini merupakan jalur trail bersepeda di alam terbuka. Tergantung rute yang dipilih, pada umumnya medan trail masih cukup aman bagi pesepeda pemula. Pilihan lainnya adalah dengan menggunakan jip melalui jalur offroad hingga ke Jampit dan tiba di bangunan heritage Rumah Jampit.
Perkebunan Kalisat
Bagi traveler pecinta leisure, jangan langsung pulang setelah menikmati momen matahari terbit dari bibir kawah Gunung Ijen. Sekitar 5 menit dari pintu masuk TWA Ijen, kita bisa melihat aliran sungai kecil yang bersumber langsung dari kawah yang tadi dilihat. Airnya mengandung kadar asam yang sangat tinggi sehingga tidak disarankan untuk memasukkan anggota tubuh ke dalam air yang tampak jernih itu. Kemudian, lanjutkan perjalanan ke kawasan perkebunan Kalisat yang dikelola PTPN XII sekitar 1 jam dari situ.
Di dalam perkebunan Kalisat ada penginapan lawas Arabica Homestay yang masih terawat. Penginapan ini dilengkapi kantin dan taman yang asri. Penginapan dikelilingi perkebunan kopi arabika dan perkebunan stroberi dan kacang makadamia. Kantin di sini menyediakan menu dari daging sapi yang lembut, kopi arabika, jus stroberi segar, dan camilan kacang macadamia. Udara yang sejuk serta kuliner yang dibuat dari bahan-bahan segar akan segera memulihkan tubuh yang penat dari perjalanan ke Ijen. Kopi arabica dan kacang macadamia yang telah dikemas adalah oleh-oleh khas dari perkebunan Kalisat.
Perkebunan Belawan
Nah, tahukah traveler ada pemandian air panas di sekitar Ijen? Pemandian air panas ini ada di depan Catimor Homestay. Homestay dibangun pada tahun 1894 oleh Belanda. Di sini juga dilengkapi restoran dengan menu andalan kopi arabica ijen yang sudah terkenal. Tidak jauh dari homestay ada air terjun Belawan.
Untuk menuju Catimor Homestay, traveler akan melewati perkebunan Belawan yang didominasi tanaman kopi arabica. Perkebunan Belawan terletak di lembah subur di bawah dinding kaldera Ijen purba. Perkebunan ini dilengkapi pabrik pengolahan kopi. Waktu tempuh menuju perkebunan Belawan dan Catimore Homestay selama 45 menit berkendara dari pintu masuk TWA Ijen.
Pada kesempatan diskusi virtual bersama Pemkab Bondowoso, Senin (31/5/2021), Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/Kepala Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Salahuddin Uno menyampaikan, dalam mengembangkan potensi pariwisata dan ekonomi kreatif di Bondowoso akan difokuskan pada peningkatan keterampilan, pembentukan kebijakan yang tepat sasaran dan tepat manfat, serta pengembangan pola perjalanan (travel pattern).
Menurut Nur Hidajat dari Warna Indonesia, operator tur spesialis petualangan, pelaku industri pariwisata di Jawa Timur sudah mengembangkan pola perjalanan Ijen dan sekitarnya yang disesuaikan minat pasar. Bahkan, pola perjalanan Beyond Ijen sudah dibeli oleh travel trade mancanegara. Mereka telah mengirimkan wisatawan dari negerinya melakukan perjalanan Beyond Ijen dalam satu trip khusus ke Ijen atau menjadi bagian dari program perjalanan Java Overland.*** (Yun Damayanti)