Tag: kementerian perhubungan

PERAMPINGAN JUMLAH BANDARA INTERNASIONAL TIDAK BERPENGARUH SIGNIFIKAN TERHADAP BISNIS PARIWISATA INBOUND INDONESIA

PERAMPINGAN JUMLAH BANDARA INTERNASIONAL TIDAK BERPENGARUH SIGNIFIKAN TERHADAP BISNIS PARIWISATA INBOUND INDONESIA

Tourism for Us – Kebijakan pemerintah ‘merampingkan’ jumlah bandara internasional dari 34 bandara menjadi 17 bandara tidak berpengaruh signifikan terhadap bisnis pariwisata inbound Indonesia. Karena bandara-bandara internasional yang paling banyak dilalui atau pintu utama wisatawan mancanegara (wisman) seperti Bandara I Gusti Ngurah Rai Bali, Bandara [more]

MEMAHAMI PROFIL WISNUS PADA PERIODE LIBUR LEBARAN 2024

MEMAHAMI PROFIL WISNUS PADA PERIODE LIBUR LEBARAN 2024

Tourism for Us – Pergerakan masyarakat secara nasional pada periode libur Lebaran 2024 berpotensi mencapai 71,7% dari jumlah penduduk Indonesia atau sebanyak 193,6 juta orang. Angka tersebut meningkat dibandingkan pergerakan masyarakat pada masa libur Lebaran 2023 yakni 123,8 juta orang. Demikian menurut hasil survey yang [more]

PEMERINTAH AKAN TERBITKAN DAFTAR BIS PARIWISATA LAYAK DIGUNAKAN

PEMERINTAH AKAN TERBITKAN DAFTAR BIS PARIWISATA LAYAK DIGUNAKAN

Tourism for Us – Pemerintah akan memperketat pengawasan seiring dengan semakin meningkatnya kecelakaan lalu lintas yang melibatkan bis pariwisata. Menjelang mudik Lebaran 2023, Kementerian Perhubungan (Kemenhub) melakukan ramp check terhadap 16.000 bis pariwisata dan sidak di luar pengecekan tersebut. Selain itu, daftar bis pariwisata yang layak digunakan juga akan diterbitkan. Dan masyarakat dapat mengakses informasi tersebut.

Ilustrasi: Bis Pariwisata (Ist.)

Direktur Sarana Transportasi Jalan Kementerian Perhubungan Danto Restyawan menjelaskan, sebagai  upaya memastikan keamanan dan keselamatan berkendara, pihaknya secara rutin melaksanakan ramp check bagi angkutan-angkutan umum khususnya bis pariwisata. Dalam persiapan mudik Lebaran 2023, Ramp check dilakukan dari 27 Februari sampai 13 April 2023. Tahun ini Kemenhub menargetkan 30.000 kendaraan di mana 16.000 di antaranya adalah bis pariwisata.

‘’Ramp check hanya meliputi bagian-bagian saja. Kami berharap, para operator bis dapat melakukan sendiri sisa bagian yang belum dicek. Kami juga akan diam-diam mengadakan sidak di luar ramp check yang dilakukan sekarang. Kami harap, kecelakaan bis pariwisata tahun ini lebih turun daripada tahun-tahun sebelumnya. Atau, bahkan kalau bisa hilang,’’ ujar Danto.

Ditambahkannya, di akhir ramp check tahun ini, Kemenhub akan menerbitkan bis-bis mana saja yang laik dan layak digunakan. Masyarakat bisa melihatnya di spionam.dephub.go.id.

Menurut Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT), ada dua karakteristik utama bis pariwisata yang menjadi titik masuk terjadinya kecelakaan. Pertama, rute bis pariwisata tidak diatur. Kedua, waktunya pun tidak diatur.

‘’Pola dan penyebab kecelakaan yang melibatkan bis pariwisata selalu sama dan berulang. Hampir semua penyebab kecelakaannya, kalau tidak pengemudinya mengantuk karena kelelahan karena selama tiga hari dua malam dia terjaga. Atau, dia tidak mengerti jalan, remya blong, masuk jurang,’’ diterangkan oleh Achmad Wildan, Plt. Sub Komite Investigasi Kecelakaan LLAJ KNKT.

Dalam rangka mensosialisasikan keselamatan berlalu lintas dengan moda bis pariwisata, KNKT dan P.T. Jasa Raharja berinisiatif membuat video tentang kiat-kiat memilih bis pariwisata yang layak jalan. Peluncuran video itu dilaksanakan bersamaan dengan ‘’The Weekly Brief With Sandi Uno’’ di Gedung Sapta Pesona, Jakarta Pusat, Senin (3/4/2023). Peluncuran tersebut dihadiri langsung oleh Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/Kepala Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf/Kabaparekraf) Sandiaga Salahuddin Uno dan Staf Ahli Kemenparekraf Bidang Manajemen Krisis Fadjar Hutomo.

‘’Video ini berisi sosialisasi bagaimana memilih bis pariwisata yang layak jalan,’’ ujar Fadjar.

‘’Kami membuat video ini karena ternyata masyarakat juga tidak paham bagaimana memilih bis pariwisata yang bagus, bagaimana berwisata yang bijak dengan bis wisata,’’ tambah Wildan.

Berikut rekomendasi dari institusi yang menangani transportasi dan keselamatan transportasi:

  1. Susun rencana perjalanan dengan baik.
  2. Jangan memaksa pengemudi menyetir lebih dari 12 jam.
  3. Jangan biarkan pengemudi tidur di dalam bis. Siapkan ruangan atau kamar bagi pengemudi untuk beristirahat.

Di penghujung weekly press briefing, Menparekraf menegaskan, ‘’Saya menginstruksikan, mohon diperhatikan oleh industri pariwisata, biro perjalanan, tour operator, penyelenggara mudik gratis dan wisatawan untuk memilih bis pariwisata yang telah lulus uji kelaikan, salah satunya melalui ramp check dan itu bisa dicek di spionam.dephub.go.id. Pastikan kendaraan yang akan digunakan dalam kondisi prima untuk mengangkut penumpang.’’

Siapa yang bertanggung jawab mengatur kendaraan wisata?

Selain bis pariwisata, Wildan pun mengingatkan, kendaraan-kendaraan lain yang digunakan di tempat-tempat wisata seperti jip-jip di Merapi tidak ada standarnya.

‘’Kendaraan wisata jip di Merapi tidak ada standarnya. Kami bingung. Kalau ke Kemenhub, katanya bukan. Jip wisata ini kita harus pastikan kendaraannya bagus. Pengemudinya paham. Lintasannya sudah kita audit dan pastikan aman. Muatannya harus pakai apa supaya aman. Jadi ini siapa yang mestinya menetapkan. Kita belum punya ini,’’ kata Wildan.  

Jenis-jenis kendaraan wisata darat di Indonesia sudah berkembang lebih cepat melampaui peraturannya. Perlu dipahami, salah satu keunggulan Indonesia sebagai destinasi adalah hampir semua produk perjalanan wisata yang ada di dunia bisa dilakukan di sini. Termasuk pengalaman wisata dengan kendaraan yang ditujukan khusus atau dimanfaaatkan untuk kegiatan rekreasional.   

Pelaku industri pariwisata dan yang terkait sudah sangat gercep meng-ATM-kan produk-produk itu. Namun, dalam proses ATM (Amati-Tiru-Modifikasi) tersebut, ketiadaan peraturan yang jelas membuat para operator kendaraan wisata, perusahaan-perusahaan karoseri dan bengkel-bengkel (workshop) merasa kurang nyaman. Baik dalam mengoperasikannya maupun berinovasi untuk mengembangkan ataupun mendiversifikasi produk. Pada saat yang sama, mereka tidak mungkin menolak permintaan dan tren perjalanan yang sedang terjadi.

Dalam hal ini pemerintah harus lebih cepat tanggap melihat dan mengikuti perkembangan produk-produk perjalanan yang terjadi di dalam negeri maupun di mancanegara agar dapat segera mengaturnya. Satu di antara sekian banyak komponen membangun destinasi berkualitas adalah tersedia peraturan yang jelas dan dipatuhi serta mengikat seluruh pemangku kepentingan yang terlibat di dalamnya.***(Yun Damayanti) 

GERAK CEPAT KOORDINASI PENGEMBANGAN KONEKTIVITAS DI 5 DESTINASI SUPER PRIORITAS

GERAK CEPAT KOORDINASI PENGEMBANGAN KONEKTIVITAS DI 5 DESTINASI SUPER PRIORITAS

Tourism for Us – Pariwisata, ekonomi kreatif, dan perhubungan memiliki hubungan timbal balik yang erat. Ketiganya saling membutuhkan dan mendukung antara satu dengan yang lain. Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/Kepala Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Uno bertemu langsung dengan Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi [more]