Tourism for Us – Kementerian Pariwisata (Kemenpar) telah menyiapkan lima program terobosan untuk mencapai target 2025 dan pertumbuhan ekonomi delapan persen pada 2029. Untuk tahun 2025, Kemenpar menargetkan: kunjungan wisatawan mancanegara (wisman) sebanyak 14,6 juta sampai 16 juta orang; 1,08 miliar pergerakan wisatawan Nusantara (wisnus); [more]
Tourism for Us – Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf/Baparekraf) menyatakan mendukung pelaksanaan The 1st Indonesia Quality Tourism Conference yang akan diselenggarakan pada 29-30 Agustus 2024 di Bali. Dukungan tersebut diungkapkan langsung oleh Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/Kepala Badan Pariwisata dan [more]
Tourism for Us – Buyers mancanegara yang hadir di Bali and Beyond Travel Fair 2023 (BBTF) tampaknya setuju, pariwisata Bali mesti dipromosikan secara berkelanjutan dan bertanggung jawab. Selama empat hari berada di Pulau Dewata dalam rangka mengikuti salah satu pasar pariwisata internasional paling ditunggu di Indonesia itu, mereka mengalami sendiri bahwa pariwisata berkualitas (quality tourism) bukan berarti wisatawan harus membawa uang sebanyak-banyaknya. Tetapi, bagaimana mereka bisa menghargai setiap kearifan lokal (local wisdom) dan budaya di destinasi yang dikunjungi dan meningkatkan kontribusi dari kunjungannya ke destinasi terhadap perekonomian lokal.
Travex di Bali and Beyond Travel Fair 2023. (Foto: Birkompublik Kemenparekraf)
BBTF tahun ini berlangsug pada 14-17 Juni 2023. Di mana sehari sebelum pertemuan bisnis (travex) dilangsungkan seminar pariwisata yang diikuti oleh sellers dan buyers. Travex BBTF 2023 berlangsung selama dua hari pada 16-17 Juni 2023.
Pada edisi kesembilan, BBTF 2023 dihadiri 350 buyers dari 51 negara dan 230 sellers dari lima negara. Menurut Ketua BBTF 2023 Putu Winastra, sellers dari luar negeri sudah ada di edisi sebelumnya tetapi jumlahnya bertambah pada tahun ini.
Wakil Gubernur Bali Tjokorda Oka Artha Ardana Sukawati pada kesempatan jumpa pers di hari terakhir BBTF 2023, Sabtu (17/6/2023), di Westin Nusa Dua Bali, menyampaikan, BBTF tahun ini mengangkat tema tentang hubungan kualitas dan wisata berkelanjutan yang diharapkan mampu menjadikan Bali sebagai hub bagi destinasi lain di Tanah Air.
‘’Ini adalah event yang diselenggarakan bagi para pemangku kepentingan khususnya para pelaku pariwisata di Bali. Kami mendukung tahun depan, BBTF dibuat event yang lebih besar. Kami di sini sangat berharap dukungan yang besar baik pemerintah maupun stakeholder pariwisata lainnya sehingga Bali bisa menjadi hub dan menjadi melting pot untuk Indonesia,’’ kata Wagub Bali.
‘’BBTF 2023 berjalan sangat sukses. Buyers yang datang juga sangat luar biasa. Tren yang baru adalah bagaimana ke depan itu quality tourism dan sustainble tourism bisa semakin diperkuat. Artinya, bahwa quality tourism itu tidak berarti harus membawa uang banyak. Tapi, bagaimana mereka bisa berkontribusi dan menghormati local wisdom dan sebagainya,’’ ujar Winastra.
Ditambahkannya, ‘’Justru melalui BBTF ini lah memberikan update bahwa di Bali ini pariwisatanya sangat luar biasa. Karena yang viral di media sosial itu kan persentasenya kecil sekali. Namun demikian, kita juga mempertegas masih banyak wisatawan yang baik, yang datang dan berada di Bali.’’
Dikutip dari akun Instagram @gusagung, Ketua Bali Tourism Board (BTB) Ida Bagus Agung Partha Adnyana mengatakan, dengan mengangkat tema ‘Reconnecting to Quality and Sustainable Tourism’ di BBTF 2023, mempromosikan Bali secara berkelanjutan dan bertanggung jawab membutuhkan keseimbangan antara pembangunan ekonomi dan pelestarian lingkungan dan budaya. Dengan fokus pada praktik pariwisata berkelanjutan dan mempromosikan pengalaman budaya otentik, Bali dapat terus menarik pengunjung sekaligus melestarikan warisan alam dan budaya untuk generasi mendatang.
Pada jumpa pers di hari terakhir BBTF 2023, Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Salahuddin Uno menanggapi pertanyaan dari media terkait kebijakan bebas visa kunjungan (BVK) ke Indonesia. Menparekraf menerangkan, pemerintah Indonesia menghentikan sementara kebijakan bebas visa kunjungan untuk 159 negara. Meskipun demikian, hal tersebut diyakini tidak akan menurunkan minat wisatawan untuk datang ke Indonesia khususnya ke Bali.
Kebijakan BVK dihentikan selama pandemi COVID-19. Semenjak pemerintah membuka perbatasan negara mulai kuartal pertama 2022, kunjungan wisatawan mancanegara (wisman) ke Indonesia menunjukkan peningkatan. Untuk itu, pemerintah akan segera meninjau ulang kebijakan yang lebih tepat.
‘’Dengan kebijakan visa on arrival (VOA), kami harapkan itu sudah menampung lebih dari 80 persen wisatawan yang datang dan sisanya mereka berkunjung dengan menggunakan E-visa. Kami ingin mengarah pada pariwisata yang berkualitas dan berkelanjutan. Serta peningkatan kunjungan dan lama tinggal wisman sehingga memberikan dampak pada ekonomi lokal. Dan untuk para wisatawan yang berulah akan ditindak tegas dengan hukum yang berlaku,’’ kata Menparekraf.
Masih pada kesempatan yang sama, BBTF ke-10 diumumkan akan berlangsung pada 13-15 Juni 2024. BBTF 2024 mengusung tema ‘Exploring & Experiencing Sense of Indonesia’s Beauty’.
Winastra, juga Ketua DPD ASITA Bali, berharap, BBTF dapat menjadi platform berkualitas bagi buyers global untuk bertemu dengan sellers nasional dan internasional di Bali. Menparekraf pun mendorong provinsi, kabupaten/kota dari seluruh Indonesia untuk memanfaatkan kesempatan di BBTF 2024.***(Yun Damayanti)
Tourism for Us – Berdasarkan Vessel Declaration (VD), kapal wisata (yacht) asing yang memasuki perairan Indonesia mencapai 397 unit selama separuh tahun 2022. Hasil ini tidak begitu buruk mengingat akses dengan kapal wisata, bisa dikatakan, paling akhir dibuka. Ketua Umum INSA Carmelita Hartoto mengatakan pada [more]