Best Practices dari Pariwisata Vietnam
Tourism Talks Club ketiga diadakan seminggu setelah Hari Raya Idul Fitri. Acara silaturahmi tersebut sekaligus belajar best practices dari pariwisata Vietnam.
Tourism Talks Club Vietnam Tourism Insight for Indonesia berlangsung pada hari Sabtu, 15 Juni 2019, bertempat di kantor pusat Patihindo Tours and Travel, Jakarta.
Selaku Talker I ialah Arief gunawan, CEO LTH Worldwide, seorang pengusaha asal Indonesia yang sudah berbisnis lama di Vietnam, berbagi pengalamannya. Pertama, destinasi-destinasi di Indonesia mesti menentukan dahulu posisi destinasinya sesuai dengan pasar apa, domestik atau mancanegara.
Jika mau menyasar wisatawan mancanegara, seluruh pemangku kepentingan pariwisata di destinasi fokus pada membangun destinasi dan mengembangkan produk-produk yang memenuhi standar kualitas yang diharapkan oleh wisatawan mancanegara dengan memanfaatkan kekuatan yang ada. Selain itu juga mempersiapakan sumber daya manusia, di antaranya kemampuan berbahasa asing minimal bahasa Inggris para pekerja pariwisata.
Vietjet Air sudah melayani penerbangan langsung ke Indonesia. Layanan penerbangan itu jangan sampai berhenti karena tidak ada lagi ketertarikan wisatawan Vietnam terhadap destinasi dan jumlah kunjungannya tidak banyak lagi. Dalam hal ini diperlukan partisipasi aktif para pelaku industri pariwisata dan pemerintah daerah untuk bersama-sama mempromosikan destinasi yang dilayani oleh maskapai.
Tipikal wisatawan Vietnam mirip wisatawan Thailand dan Cina. Pertama kali mereka datang dalam grup. Perjalanan grup pasti akan melalui agen perjalanan. Pelaku industri mesti lebih agresif untuk mencari tahu siapa agen perjalanan dari Vietnam yang membawa grup tersebut untuk membangun kontak bisnis.
Talker berikutnya N. Rusmiati, CEO Patihindo Tours and Travel yang juga Ketua Umum ASITA menyampaikan, operator tur dan agen perjalanan di Indonesia harus kreatif dan inovatif. ASITA sekarang bergerak cepat dan langsung Let’s Go to Business.***
