IMPLEMENTASIKAN PROTOKOL KESEHATAN DI SEGALA LINI PRODUK WISATA

Tourism for Us – Implementasi protokol kesehatan di segala lini produk wisata dan mengkomunikasikannya kepada publik secara konsisten melalui berbagai kanal merupakan salah satu cara mempertahankan posisi suatu destinasi di kalangan wisatawan.

Program We Love Bali sukses sosialisasikan dan mempromosikan implementasi prokes CHSE baik kepada pengunjung maupun pelaku industri pariwisata lokal.(Foto:Wishnu A./GD Tour Bali)

Melalui program We Love Bali yang berlangsung lebih dari sebulan mulai dari pertengahan Oktober hingga November 2020, pemangku kepentingan pariwisata di Bali melihat dan mengalami sendiri bagaimana wisatawan peduli pada bagaimana protokol kesehatan dan keamanan dilakukan.

“Protokol kesehatan CHSE atau kebersihan, kesehatan, keselamatan dan keberlanjutan lingkungan (K4), baik pada produk, pemasaran, branding, positioning, dan building trust adalah yang akan membuat wisatawan yakin. Anda boleh punya produk sesuai market trend, mungkin baru, mungkin unik. Tapi dalam memperkenalkannya kepada publik, CHSE awareness tetap jadi isu utamanya. Itu rujukan turis. Setelah CHSE, kita baru bisa bicarakan mengenai keunggulan produk, target pasar, harga, dan lain-lain. Jadi, mulai dari proses inovasi produk yang adaptif terhadap pandemi, memasarkannya, lalu secara konsisten melaksanakan dan mengabarkannya kepada dunia, begitulah kita membangun kesan dan kepercayaan turis agar mau datang kembali,“ ujar Wishnu Arimbawa dari GD Tours Bali.

Selama pelaksanaan program We Love Bali, biro perjalanan wisata  (BPW), pemandu wisata, pengelola daya tarik wisata, semua disiplin melaksanakan protokol kesehatan CHSE. Mereka juga memastikan peserta mematuhinya.

Kepala Dinas Pariwisata Kabupaten Banyuwangi M.Bramdya pada kesempatan Dialog antara Kepala Dinas Pariwsata se-Indonesia dengan Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Sabtu  (26/1/2/2020), menyampaikan, Pemerintah Kabupaten Banyuwangi berinisiatif menempatkan pengukur suhu tubuh dan pencuci tangan otomatis di daya tarik-daya tarik wisata di daerahnya. SOP dan infrastrukturnya punya standar yang sama di manapun wisatawan berkunjung di kabupaten ini.

“Infrastruktur dan SOP yang bagus dan terstandardisasi, serta ketegasan pemda mengimplementasikan protokol kesehatan CHSE menjadi penting dalam menjaga branding pariwisata daerah,“ kata Bramudya. *** (Yun Damayanti) 



Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *