TRAVEL MEET ASIA 2024 TUMBUH 80% DARIPADA SEBELUMNYA, PELAKU INDUSTRI PARIWISATA INDONESIA PERLU MEMPERHATIKANNYA

Tourism for Us – Travel Meet Asia 2024 telah berkembang menjadi pameran dagang perjalanan dan konvensi selama dua hari yang komprehensif, menghubungkan pasar perjalanan Asia Tenggara yang sedang berkembang dengan peluang global. Acara B-to-B yang tiketnya terjual habis ini bertujuan untuk menyediakan platform yang kuat bagi para pemangku kepentingan industri perjalanan untuk merambah pasar-pasar baru di kawasan Asia Tenggara, mengumpulkan wawasan industri yang penting, dan mengeksplorasi berbagai kemungkinan yang ditawarkan di kawasan ini.

Hadir sebagai eksibitor di Travel Meet Asia dapat membuka peluang baru cukup signifikan bagi bisnis lokal di Indonesia. (Foto: Yun Damayanti)

Travel Meet Asia 2024 baru saja diselenggarakan pada 3-4 Juli 2024 di Indonesia Convention Exhibition (ICE), BSD, Tangerang, Banten. Acara ini berakhir sukses dengan pertumbuhan tahunan yang luar biasa sebesar 80% daripada sebelumnya, menarik lebih dari 1.300 pengunjung, lebih dari 140 peserta pameran, dan lebih dari 180 pembeli berkualitas tinggi yang menjadwalkan lebih dari 7.507 janji temu bisnis selama dua hari pemeran berlangsung.

Banyak eksibitor kunci hadir di pameran tahun ini termasuk Singapore Tourism Board, Czech Tourism Authority, Korea Tourism Organisation, Business Events Sarawak, Royal Carribean International, AYANA Hospitality, Frasers Hospitality, Meliá Hotels International, ONYX Hospitality Group, Pullman Hotels and Resorts, Naga World Limited, Rembrandt Hotel & Suites Bangkok, Bintan Resorts, Jambuluwuk Hotels & Resorts, Golden Lotus Hotel Group, Munduk Moding Plantation Nature Resort, Nandini Jungle by Hanging Gardens, Global Destination Management Corporation, ONLYONE Africa, Vio Travel, Smailing Tour DMC, VM Travel, come2indonesia.com, GMTC, DidaTravel Technology, SiteMinder, and SUNRATE.

Konferensi yang dihadirkan tahun ini menampilkan 560 menit konten yang sangat menarik dalam 22 sesi. Keberlanjutan (sustainability) dan artificial intelligent (AI)  yang terkait dengan teknologi perjalanan menjadi isu utama dan paling banyak dibicarakan.

Konferensi tersebut dipandu oleh 38 pemimpin industri termasuk Enric Casals Brufau, Regional AVP, Agoda; Johanes Chang, Founder & CEO, BiztripsEvents; Tony Sham, Country Manager Indonesia, Cathay Pacific; Fazal Bahardeen, CEO, Crescentrating & HalalTrip; Yusno Yunos, CEO & Founder, Evenesis; Staphine Suwardjo, Head of Operation, FCM Indonesia; Askar DG KAMIS, CEO, IDHotelier; Arief Gunawan, Chairman, Indonesia Luxury Travel & Hospitality Association; Brett Henry, President Director, MG Group; Andy Khen, Owner Representative and Corporate Director of Revenue & Distribution, PMG Hotels & Resorts; Stefan Renziehausen, Executive Director – Operations, SABA Hospitality; Alpha Poh, CEO & Co-Founder, The Moment Collective; George Hendrata, CEO, tiket.com, and Adam Piperdy, Founder and Chief Experience Officer, Unearthed Productions.

Travel Meet Asia: Selayang Pandang

Travel Meet Asia diluncurkan oleh Messe Berlin Asia Pacific pada tahun 2019 di sejumlah lokasi regional di Asia (Jakarta, Kuala Lumpur, dan Manila). Awalnya diselenggarakan sebagai rangkaian konferensi dan acara pameran selama satu hari, Travel Meet Asia telah berkembang menjadi pameran dagang B-to-B yang dihadiri lebih dari 1.300 peserta internasional dan lebih dari 140 peserta pameran pada tahun 2024.

Joyce Wang, Direktur Eksekutif, menjelaskan, tahun 2019 merupakan tahun diresmikannya Travel Meet Asia di Indonesia sebagai sebuah konferensi. Dan event itu dihadirkan kembali sebagai pameran dagang perjalanan B-to-B pada tahun 2024.

’’Pada tahun 2024, kami kembali ke Indonesia sebagai pameran dagang B-to-B. Travel Meet Asia 2024 adalah pameran dagang yang sempurna untuk menghubungkan pasar perjalanan Asia Tenggara yang sedang berkembang dengan peluang global. Acara B-to-B yang tiketnya telah terjual habis ini bertujuan untuk menyediakan platform yang kuat bagi para pemangku kepentingan industri perjalanan untuk merambah pasar-pasar baru di kawasan Asia Tenggara, mengumpulkan wawasan penting tentang industri, dan mengeksplorasi berbagai kemungkinan yang ditawarkan kawasan ini,’’ kata Joyce Wang.

Norberto Rodriguez, Direktur Umum Come2Indonesia, mengatakan, menghadiri Travel Meet Asia sebagai eksibitor dari Indonesia merupakan pengalaman yang luar biasa bagi Come2Indonesia, Explore Sumba, dan Come2Borneo. Acara tersebut menghadirkan peluang yang signifikan bagi bisnis mereka.

‘’Acara ini mempertemukan kami dengan tamu-tamu baru yang biasanya tidak kami temui di acara-acara lokal di Indonesia dan membangun jaringan yang baik dengan produk dan pemasok dari Indonesia. Banyak dari kontak-kontak baru ini berpotensi menjadi pembeli, khususnya untuk operasional lokal kami di Pulau Sumba dan Kalimantan yang sangat menjanjikan,’’ ujar Norberto.

Jeffry Darjanto, Sekjen ASTINDO, mengatakan, pameran ini sendiri tentu saja membawa banyak manfaat bagi ASTINDO. Kali ini, anggota asosiasi dari DPD Jakarta membawa paket-paket tur keliling Jakarta dan daerah lainnya di Indonesia.

‘’Pertama-tama kami ingin memperkenalkan apa dan siapa ASTINDO kepada para delegasi. Baik dari dalam negeri maupun luar negeri. Setelah itu tentu saja kami akan memperkenalkan kepada para anggota kami yang menyediakan berbagai macam produk khususnya di seluruh Indonesia. Produk-produk yang ditawarkan berasal dari para anggota kami yang terpercaya dan tentunya memberikan pelayanan yang baik. Sebab saat ini banyak sekali agen perjalanan yang menjual produk namun tidak memiliki komitmen terhadap standar atau pelayanan yang baik,’’ tutur Jeffry.

Budijanto Ardiansyah, Sekjen ASITA, mengatakan, Travel Meet Asia dapat memicu terselenggaranya ajang-ajang internasional besar lainnya di Indonesia.

‘’Kita butuh lebih banyak brand lain yang membuat travel show di Indonesia. Dan ASITA akan selalu mendukung anggotanya untuk mengikuti pameran dagang internasional,’’ kata Budi.

Messe Berlin Asia Pacific merupakan penyelenggara ITB Asia, pameran dagang perjalanan terkemuka di Asia. Pameran dagang B-to-B dan konvensi tahunan ini menampilkan ratusan perusahaan peserta pameran dari kawasan Asia-Pasifik, Eropa, Amerika, Afrika, dan Timur Tengah, yang tidak hanya mencakup pasar rekreasi tetapi juga MICE dan perjalanan korporasi. Peserta pameran dari setiap sektor industri, termasuk destinasi, maskapai penerbangan dan bandara, hotel dan resor, taman hiburan dan atraksi, operator tur, DMC, kapal pesiar, spa, fasilitas pertemuan lainnya, dan perusahaan teknologi perjalanan diharapkan hadir.

Travel Meet Asia dipastikan akan hadir kembali di Indonesia pada 11-12 Juni 2025 di Indonesia Convention Exhibition (ICE) BSD, Tangerang, Banten. Pendaftaran stan untuk Travel Meet Asia 2025 telah dibuka. Untuk informasi lebih lanjut, kunjungi travelmeetasia.com/exhibitor. ***(Yun Damayanti)



Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *