TAMAN PARAPUAR AKAN JADI DAYA TARIK BARU DI LABUAN BAJO

Tourism for Us – Taman Parapuar yang mengusung konsep wisata alam di dalam hutan bisa menjadi wisata alternatif di Labuan Bajo, Nusa Tenggara Timur (NTT,) menjelang uji coba penutupan berkala dan sistem buka-tutup di Taman Nasional Komodo pada tahun 2025.

(Foto: Birkompublik Kemenparekraf)

Badan Pelaksana Otorita Labuan Bajo Flores (BPOLBF) akan menggelar peletakan batu pertama (groundbreaking) pembangunan Taman Parapuar sebagai daya tarik baru dan salah satu destinasi wisata alternatif di kawasan Labuan Bajo, Manggarai Barat, NTT.

Plt. Direktur Utama BPOLBF Frans Teguh dalam ’The Weekly Brief with Sandi Uno’’ di Jakarta, Senin (29/7/2024), mengatakan, menurut rencana groundbreaking dilaksanakan pada 8 Agustus 2024.

‘’Kami berharap dengan hadirnya Taman Parapuar sebagai salah satu kasawan dan destinasi baru akan membuat wisatawan punya lebih banyak lagi pilihan saat berwisata ke Labuan Bajo juga Flores, NTT, pada umumnya,’’ ujar Frans Teguh.

Lokasi Taman Parapuar sangat strategis di pusat kota Labuan Bajo. Wisatawan hanya butuh waktu lima menit dari Bandara Internasional Komodo dan tujuh menit dari Marina Waterfront.

‘’Jadi saya kira ini satu lokasi yang strategis yang bisa diakses dengan mudah dan berada di ketinggian kurang lebih 238 meter di atas permukaan laut. Jadi pemandangannya sangat challenging. Kita bisa menikmati sunset dan sunrise,’’ tuturnya.    

Tidak hanya itu, Taman Parapuar mengusung konsep wisata alam di dalam hutan. Sehingga taman ini bisa menjadi wisata alternatif di Labuan Bajo menjelang uji coba penutupan berkala dan sistem buka-tutup di Taman Nasional Komodo tahun depan.

‘’Upaya konservasi dari Taman Nasional Komodo benar-benar kami perhatikan. Tentu saja ini sebagai salah satu sumbangsih agar kita bisa melestarikan keindahan alam. Keindahan itu kita coba menjaga ekosistemnya. Kita ingin mendorong Parapuar menjadi destinasi alternatif yang dapat dikunjungi dengan mengutamakan kearifan lokal,’’ kata Frans.

Pada kesempatan yang sama, Nia Niscaya, Adyatama Kepariwisataan dan Ekonomi Kreatif Ahli Utama Kemenparekraf/Baparekraf, menambahkan, pembangunan Taman Parapuar diharapkan bisa menjadi salah satu pilihan destinasi wisata di Indonesia selain Bali. Mengingat Labuan Bajo kini telah menjadi salah satu destinasi pilihan wisatawan baik wisatawan Nusantara maupun wisatawan mancanegara.

Berdasarkan data Global Distribution System (GDS) tahun 2024, pencarian terkait Labuan Bajo mencapai 4.137.720. Dalam kurun waktu Januari-Juli tahun ini, volume pencarian Labuan Bajo telah mendekati angka tahun sebelumnya. Sepanjang Januari-Desember 2023 ada 4.899.240 pencarian terkait Labuan Bajo.

Tercatat, ada lima negara yang banyak melakukan pencarian terkait Labuan Bajo yakni Singapura (285.000), Cina (233.000), Malaysia (231.000), Hong Kong (103.000), dan Australia (66.200).

‘’Ini menunjukkan bahwa Labuan Bajo sudah semakin dicari dan diminati. Kami berharap dengan hadirnya daya tarik atau atraksi baru, ditambah meningkatnya penerbangan langsung ke wilayah ini akan semakin meningkatkan jumlah kunjungan wisatawan. Dan pada akhirnya menaikkan kesejahteraan masyarakat dari kegiatan pariwisata,’’ Nia Niscaya. ***(Yun Damayanti) 



Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *