MENELUSURI JEJAK RADEN SALEH DI CIKINI, JAKARTA

Tourism for Us – Menelusuri jejak Raden Saleh di kawasan Cikini bukan sekadar mengenang kehidupan seorang maestro seni rupa Indonesia, tetapi juga memahami perannya dalam membentuk landmark kota, seperti Kebun Binatang Ragunan. Rumah Raden Saleh menjadi titik awal yang penting, di mana di sekitarnya seni dan budaya di Jakarta berkembang, menjadikannya saksi bisu dari perjalanan kreatif yang terus berlanjut hingga kini.

Istana Raden Saleh. (Foto: Yun Damayanti)

Awal perjalanan walking tour bertema ‘’Menelusuri Jejak Raden Saleh’’ yang kami ikuti pada awal bulan Mei 2025 lalu bermula dari Mesjid Al Makmur. Mesjid berdampingan dengan Rumah Sakit PGI Cikini. Lokasinya tidak jauh dari kediamannya yang kini dikenal sebagai Istana Raden Saleh. Mesjid ini dibangun pada abad ke-19 di atas tanah hibah Raden Saleh.

Mesjid Al Makmur mencerminkkan kepedulian Raden Saleh terhadap kehidupan spiritual masyarakat, selain perhatiannya pada seni dan ilmu pengetahuan. Selain itu, mesjid ini juga merupakan salah satu bukti kiprahnya dalam sejarah perjuangan Indonesia untuk mencapai kemerdekaan. 

Dari sana, kami mengunjungi Makam Habsyi Cikini, yang kini terhimpit menara apartemen. Makam ini adalah tempat peristirahatan terakhir Habib Abdurrahman bin Abdullah Al Habsyi, yang dikenal sebagai Habib Cikini. Syarifah Rogayah binti Husein bin Yahya, adik perempuan Raden Saleh, menikah dengan Habib Cikini. Peziarah mengalir tanpa henti ke makam ini.  

Kami pun meneruskan napak tilas. Seiring matahari semakin meninggi di Jakarta, kami rehat sejenak di dalam Kantor Pos Cikini. Gedung tua yang ditempati Kantor Pos masih dipertahankan, baik fasad luar maupun di dalamnya.

Setelah itu, kami berhenti lagi di sebuah bangunan bercat putih yang semua jendela dan pintunya tertutup. Toko roti Tan Ek Tjoan dahulu menempati gedung itu. Namun, sekarang hanya tinggal gerobak roti Tan Ek Tjoan berjejer di depan gedung. Adapun Toko roti Tan Ek Tjoan yang masih buka sampai sekarang berada di Bogor.

Tan Ek Tjoan adalah salah satu merek roti legendaris, terutama di kalangan warga Jakarta dan Bogor. Roti ini pertama kali dibuat pada masa kolonial Belanda dan masih bertahan sampai sekarang. Salah satu jenis roti yang masih dipertahankan adalah roti gambang, roti berwana cokelat dengan tekstur sedikit ulet, mempunyai aroma dan rasa kayu manis yang hangat, serta taburan wijen di atasnya. Generasi muda perlu tahu bahwa dahulu, roti merupakan makanan mewah yang hanya bisa dinikmati kalangan menengah ke atas, khususnya warga Belanda atau kaum elit lokal.

Tan Ek Tjoan, salah satu roti legendaris yang masih bertahan sampai sekarang. (Foto: Yun Damayanti)

Dalam perjalanan menelusuri jejak Raden Saleh, kita juga akan menemui jejak maestro Indonesia lainnya, yakni Ismail Marzuki. Beliau adalah seorang musisi, yang mana setiap generasi mengenal dan menyanyikan lagu-lagu patriotiknya. Raden Saleh dan Ismail Marzuki hidup di masa yang berbeda. Namun, kontribusi dan jasa mereka dalam sejarah seni rupa dan musik di Indonesia sangatlah besar. 

Taman Ismail Marzuki (TIM) adalah salah satu tempat penghormatan bagi seniman-seniman besar di Indonesia. Seiring waktu, TIM menjadi ruang penghargaan bukan hanya bagi Ismail Marzuki, tetapi juga seniman-seniman lainnya, termasuk Raden Saleh.

Sebelum tiba di tujuan terakhir yakni Istana Raden Saleh, kami diajak masuk ke Hotel Cikini Jakarta. Sebelum hotel berdiri, di situ ada toko Es Krim Tjanang. Es krim ini merupakan salah satu es krim legendaris di Jakarta. Walaupun toko es krim sudah tidak ada lagi, petugas hotel di Lobby akan siap membantu pembeli.

Istana Raden Saleh adalah rumah yang dirancang sendiri oleh Raden Saleh. Kekagumannya pada arsitektur neogotik selama belajar di Eropa, diaplikasikannya saat membangun rumah dua lantai di Cikini. Rumah itu sendiri juga berfungsi sebagai studio.

Istana Raden Saleh berdiri di atas tanah yang luas sekali. Halaman depannya dilengkapi dengan taman binatang mini. Hal ini mencerminkan kecintaan Raden Saleh pada seni dan ilmu pengetahuan. Seiring berjalannya waktu dan perkembangan kota, taman binatang mini itu kemudian dipindahkan ke daerah Ragunan yang menjadi cikal bakal Kebun Binatang Ragunan Jakarta. 

Lokasi Istana Raden Saleh kini berada di dalam area Rumah Sakit PGI Cikini. Sebagian kecil bangunan masih bisa dimanfaatkan oleh rumah sakit. Mengingat kondisi bangunan yang mengkhawatirkan, publik tidak diizinkan lagi memasukinya. Bangunan cagar budaya ini sungguh membutuhkan perhatian dan kepedulian dari pemerintah dan kita semua.

Perjalanan walking tour bertema ‘’Menelusuri Jejak Raden Saleh’’ diadakan dalam rangka perayaan hari jadi satu tahun Hotel ibis Jakarta Raden Saleh. Posisi hotel bintang 3 ini persis berada di seberang Istana Raden Saleh. Manajemen hotel berkolaborasi dengan TimeGap Indonesia dalam menyelenggarakan walking tour. Pemandu wisata anggota DPD Himpunan Pramuwisata Indonesia (HPI) Jakarta menemani perjalanan. Kami tidak hanya mendengarkan kisah sejarah kota Jakarta, tetapi juga melakukan aktivitas-aktivitas seru lainnya. 

Citra Cikini sebagai kawasan elit masih tetap eksis hingga kini, meskipun daerah ini telah mengalami perkembangan pesat seperti wilayah lainnya. Banyaknya perubahan yang terjadi, jejak sejarah di kawasan ini, sebagian besar, hanya dapat ditemukan dalam kisah-kisah yang diceritakan oleh pemandu wisata.***(Yun Damayanti) 



Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *