YUK, BERMAIN DAN TELUSURI UANG LEWAT CERITA ANAK DI MUSEUM BANK INDONESIA

Tourism for Us – Pameran interaktif di museum memiliki peran krusial dalam menyampaikan pesan yang ingin disampaikan oleh museum. Dengan pendekatan ini, pengunjung, terutama generasi muda, dapat merasakan keterhubungan yang lebih dalam dengan konten yang disajikan, sehingga pengalaman mereka menjadi lebih bermakna dan menarik.

Murid beserta guru pendamping diundang dalam pembukaan pameran temporer “Bentengan di MuBI: Bermain dan Telusuri Uang Lewat Cerita Anak”, Senin (14/7/2025). (Foto: Museum Bank Indonesia)

Museum Bank Indonesia  (MuBI) kembali menggelar pameran temporer tematik. Pameran temporer pertama tahun 2025 mengangkat tema “Bentengan di MuBI: Bermain dan Telusuri Uang Lewat Cerita Anak”. Pameran ini berlangsung dari tanggal 15 Juli sampai 14 September 2025. Selama pameran berlangsung juga akan digelar berbagai side events, antara lain: dongeng anak, screening film, workshop layang-layang, treasure hunt, curated tour, pasar mainan, dan content challenge.

Pameran temporer Bentengan di MuBI bertujuan untuk mengajak anak-anak yang saat ini lebih banyak bermain melalui gawai untuk kembali bermain di lapangan dan berinteraksi secara langsung dengan teman-temannya. Hal yang tak kalah menarik, tata pamer Bentengan di MuBI menghadirkan berbagai permainan anak dari masa ke masa yang juga akan mengajak orang dewasa yang hadir untuk bernostalgia kembali ke masa kecil, terutama bisa kembali terkoneksi tanpa terhalang teknologi di era saat ini.

Dengan mengangkat tema permainan anak-anak, Bank Indonesia berharap dapat mengedukasi masyarakat mengenai peran serta Bank Indonesia dari masa ke masa dalam meningkatkan literasi keuangan. Selain itu, pameran juga menampilkan seri-seri uang yang telah diterbitkan Bank Indonesia dengan tema anak-anak maupun yang digunakan anak-anak pada masa tertentu.

Dalam sambutan pembukaan pameran temporer “Bentengan di MuBI: Bermain dan Telusuri Uang Lewat Cerita Anak”, Senin (14/7/2025), di Auditorium Museum Bank Indonesia, Hary Nugroho Susanto, Kepala Museum Bank Indonesia, mengatakan bahwa evolusi permaninan juga sejalan dengan evolusi uang. Oleh karena itu, pameran dibagi menjadi tiga zona, yakni Zona Digital, Zona Analog, dan Zona Tradisional yang masing-masing merepresentasikan era yang berbeda-beda. Pameran ini diselenggarakan dalam rangka memperingati Hari Anak Nasional yang jatuh pada tanggal 23 Juli 2025.

Anak-anak diangkat sebagai tema pameran temprorer karena menurut data pengunjung MuBI pada tahun 2024 sebanyak 50,96% pengunjung adalah pelajar dari tingkat Taman Kanak-Kanak (TK) hingga Sekolah Menengah Atas (SMA). Selain itu, menurut laporan Badan Pusat Statistik (BPS) tahun 2024 menunjukan bahwa 39,71% anak-anak usia dini menggunakan telepon seluler dan 35,57% mengakses internet untuk berbagai kegiatan, salah satunya adalah untuk bermain games online (daring), yang saat ini banyak memuat konten negatif seperti judi online. Dalam laporan terbaru dari Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK) 2024 saja, jumlah anak-anak yang terpapar judi online mencapai 197.000 anak.

Pada sesi Talk Show, Syefri Luwis, kurator Museum Bank Indonesia yang menangani pameran, mengatakan bahwa pameran ini akan memancing orang tua untuk menceritakan pengalamannya kepada anak-anak bagaimana mereka membeli mainan dengan uang fisik.

‘’Dengan uang digital tidak ada batasan bagi anak-anak, dan itu kurang mendidik mengenai pengendalian diri, kerja keras, karena mereka tidak memegang uangnya,’’ ujar Syefri.   

Penyelenggaraan pameran “Bentengan di MuBI: Bermain dan Telusuri Uang Lewat Cerita Anak” berkolaborasi dengan berbagai pihak, antara lain: Institut Kesenian Jakarta (IKJ) sebagai kolaborator tata pamer, Perkumpulan Filateli Indonesia (PFI), Museum Layang-Layang Indonesia, Museum Sonobudoyo, Museum 198X, dan Museum Kolong Tangga sebagai kolaborator koleksi pameran. ***(Yun Damayanti)



Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *