Tag: kota tua Jakarta

PEMPROV DKI JAKARTA: KEMBANGKAN TOD DI KAWASAN KOTA TUA JAKARTA UNTUK  DORONG KUNJUNGAN WISATAWAN

PEMPROV DKI JAKARTA: KEMBANGKAN TOD DI KAWASAN KOTA TUA JAKARTA UNTUK DORONG KUNJUNGAN WISATAWAN

Tourism for Us – Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta akan mengembangkan Kota Tua Jakarta dengan pendekatan kawasan beriorientasi transit (transit oriented development/TOD). Stasiun MRT Kota yang direncanakan akan menjadi pendorong utama untuk regenerasi perkotaan di kawasan ini, melengkapi Stasiun Kota yang telah beroperasi selama 96 [more]

MOMEN ABADI DI HOUSE OF TUGU, OLD TOWN JAKARTA YANG MENAKJUBKAN

MOMEN ABADI DI HOUSE OF TUGU, OLD TOWN JAKARTA YANG MENAKJUBKAN

Tourism for Us – Setelah bertahun-tahun penuh dedikasi dan kurasi yang cermat, House of Tugu, Old Town Jakarta kini telah membuka pintunya, mengundang para tamu ke dunia di mana sejarah, budaya, dan seni berpadu sempurna untuk menceritakan kisah-kisah Batavia kuno yang terlupakan. Properti luar biasa [more]

YUK, BERMAIN DAN TELUSURI UANG LEWAT CERITA ANAK DI MUSEUM BANK INDONESIA

YUK, BERMAIN DAN TELUSURI UANG LEWAT CERITA ANAK DI MUSEUM BANK INDONESIA

Tourism for Us – Pameran interaktif di museum memiliki peran krusial dalam menyampaikan pesan yang ingin disampaikan oleh museum. Dengan pendekatan ini, pengunjung, terutama generasi muda, dapat merasakan keterhubungan yang lebih dalam dengan konten yang disajikan, sehingga pengalaman mereka menjadi lebih bermakna dan menarik.

Murid beserta guru pendamping diundang dalam pembukaan pameran temporer “Bentengan di MuBI: Bermain dan Telusuri Uang Lewat Cerita Anak”, Senin (14/7/2025). (Foto: Museum Bank Indonesia)

Museum Bank Indonesia  (MuBI) kembali menggelar pameran temporer tematik. Pameran temporer pertama tahun 2025 mengangkat tema “Bentengan di MuBI: Bermain dan Telusuri Uang Lewat Cerita Anak”. Pameran ini berlangsung dari tanggal 15 Juli sampai 14 September 2025. Selama pameran berlangsung juga akan digelar berbagai side events, antara lain: dongeng anak, screening film, workshop layang-layang, treasure hunt, curated tour, pasar mainan, dan content challenge.

Pameran temporer Bentengan di MuBI bertujuan untuk mengajak anak-anak yang saat ini lebih banyak bermain melalui gawai untuk kembali bermain di lapangan dan berinteraksi secara langsung dengan teman-temannya. Hal yang tak kalah menarik, tata pamer Bentengan di MuBI menghadirkan berbagai permainan anak dari masa ke masa yang juga akan mengajak orang dewasa yang hadir untuk bernostalgia kembali ke masa kecil, terutama bisa kembali terkoneksi tanpa terhalang teknologi di era saat ini.

Dengan mengangkat tema permainan anak-anak, Bank Indonesia berharap dapat mengedukasi masyarakat mengenai peran serta Bank Indonesia dari masa ke masa dalam meningkatkan literasi keuangan. Selain itu, pameran juga menampilkan seri-seri uang yang telah diterbitkan Bank Indonesia dengan tema anak-anak maupun yang digunakan anak-anak pada masa tertentu.

Dalam sambutan pembukaan pameran temporer “Bentengan di MuBI: Bermain dan Telusuri Uang Lewat Cerita Anak”, Senin (14/7/2025), di Auditorium Museum Bank Indonesia, Hary Nugroho Susanto, Kepala Museum Bank Indonesia, mengatakan bahwa evolusi permaninan juga sejalan dengan evolusi uang. Oleh karena itu, pameran dibagi menjadi tiga zona, yakni Zona Digital, Zona Analog, dan Zona Tradisional yang masing-masing merepresentasikan era yang berbeda-beda. Pameran ini diselenggarakan dalam rangka memperingati Hari Anak Nasional yang jatuh pada tanggal 23 Juli 2025.

Anak-anak diangkat sebagai tema pameran temprorer karena menurut data pengunjung MuBI pada tahun 2024 sebanyak 50,96% pengunjung adalah pelajar dari tingkat Taman Kanak-Kanak (TK) hingga Sekolah Menengah Atas (SMA). Selain itu, menurut laporan Badan Pusat Statistik (BPS) tahun 2024 menunjukan bahwa 39,71% anak-anak usia dini menggunakan telepon seluler dan 35,57% mengakses internet untuk berbagai kegiatan, salah satunya adalah untuk bermain games online (daring), yang saat ini banyak memuat konten negatif seperti judi online. Dalam laporan terbaru dari Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK) 2024 saja, jumlah anak-anak yang terpapar judi online mencapai 197.000 anak.

Pada sesi Talk Show, Syefri Luwis, kurator Museum Bank Indonesia yang menangani pameran, mengatakan bahwa pameran ini akan memancing orang tua untuk menceritakan pengalamannya kepada anak-anak bagaimana mereka membeli mainan dengan uang fisik.

‘’Dengan uang digital tidak ada batasan bagi anak-anak, dan itu kurang mendidik mengenai pengendalian diri, kerja keras, karena mereka tidak memegang uangnya,’’ ujar Syefri.   

Penyelenggaraan pameran “Bentengan di MuBI: Bermain dan Telusuri Uang Lewat Cerita Anak” berkolaborasi dengan berbagai pihak, antara lain: Institut Kesenian Jakarta (IKJ) sebagai kolaborator tata pamer, Perkumpulan Filateli Indonesia (PFI), Museum Layang-Layang Indonesia, Museum Sonobudoyo, Museum 198X, dan Museum Kolong Tangga sebagai kolaborator koleksi pameran. ***(Yun Damayanti)

KONSEP AKTIVASI KOTA TUA JAKARTA MENURUT WAMENEKRAF: MEMBANGUN IDENTITAS BUDAYA DAN EKONOMI

KONSEP AKTIVASI KOTA TUA JAKARTA MENURUT WAMENEKRAF: MEMBANGUN IDENTITAS BUDAYA DAN EKONOMI

Tourism for Us – Kawasan Kota Tua Jakarta berperan penting sebagai titik awal pembangunan peradaban kota dan memiliki peluang dalam pengembangan koridor ekonomi kreatif (ekraf). Wakil Menteri Ekonomi Kreatif (Wamenekraf) Irene Umar mengapresiasi kawasan Kota Tua Jakarta menjadi destinasi unggulan menuju momentum 500 tahun Jakarta. [more]

KEMERIAHAN PERAYAAN HARI JADI KOTA JAKARTA DI MERCURE JAKARTA BATAVIA

KEMERIAHAN PERAYAAN HARI JADI KOTA JAKARTA DI MERCURE JAKARTA BATAVIA

Tourism for Us – Perayaan hari jadi Kota Jakarta meriah tahun ini. Mulai dari pemerintah provinsi yang menggelar berbagai agenda kegiatan hingga para pelaku bisnis, termasuk di sektor pariwisata seperti di hotel-hotel, yang menawarkan beragam penawaran dan aktivitas menarik. Salah satunya hotel-hotel di bawah manajemen [more]

JEMBATAN KOTA INTAN YANG SEMAKIN INSTAGRAMABLE

JEMBATAN KOTA INTAN YANG SEMAKIN INSTAGRAMABLE

Tourism for Us – Jembatan Kota Intan semakin terlihat Instagramable usai pemugaran. Pemerintah Provinsi (pemprov) Daerah Khusus (DK) Jakarta tidak hanya memugar jembatannya saja tetapi juga meremajakan area pedestrian di kedua sisi Kali Besar di sepanjang Jalan Nelayan Timur.

Jembatan Kota Intan di Kota Tua Jakarta yang semakin instagramable. (Foto: Yun Damayanti)

Lebar pedestrian di sekitar Jembatan Kota Intan sekarang selebar pedestrian yang ada di sekitar Taman Fatahillah. Di beberapa tempat ada dek pandang. Dek pandang dibuat lebih tinggi daripada pedestrian. Sehingga kita bisa leluasa melihat jembatan dan area di sekitar kanal dari dek pandang. Selain itu juga ada bangku-bangku dari beton untuk beristirahat/bersantai. Pepohonan juga ditanam untuk penghijauan.

Unit Pengelola Kawasan (UPK) Kota Tua juga tidak lupa melengkapi area tersebut dengan papan informasi berisi peta lokasi dan sejarah Kali Besar dan Jembatan Kota Intan. Papan ini berada di seberang Hotel Mercure Jakarta Batavia. Informasinya hanya tersedia dalam bahasa indonesia.

Di dalam papan informasi tersebut dikatakan, Kali Besar merupakan kanal besar lurus yang dibangun pada awal 1630-an untuk mempermudah transportasi barang/komoditas dari Pelabuhan Sunda Kelapa ke bagian Kota Batavia. Saat air pasang, perahu-perahu kecil atau tongkang dapat melewati kanal Kali Besar menuju tepi kali yang sekarang terletak Pasar Asemka di Jalan Pintu Kecil. Oleh karena itu, jembatan yang dibangun di atas kanal dapat dibuka-tutup. Itulah Jembatan Kota Intan yang kita masih bisa lihat sampai sekarang.

Wilayah di tepi kanal Kali Besar kemudian menjadi tempat pemukiman orang-orang Eropa. Lalu dibangun juga kantor-kantor perusahaan dagang milik orang Eropa maupun toko-toko milik orang Tionghoa.

Sungai Ciliwung yang berhulu di Bogor (dahulu Buitenzorg) mengalir ke utara dan bermuara di Batavia. Sungai merupakan jalur transportasi sangat penting bagi penduduk pribumi maupun orang-orang Eropa dan Tionghoa pada waktu itu. Dari pedalaman di bagian selatan (Buitenzorg dan sekitarnya), banyak diangkut kayu dan hasil perkebunan seperti gula dan lain-lain. Maka dibangunlah kanal-kanal di Batavia, salah satunya untuk mempermudah transportasi barang/komoditas dari pedalaman menuju pelabuhan dan sebaliknya.

Jembatan Kota Intan memang tidak lagi berfungsi. Kita tidak bisa lagi melihatnya buka-tutup mengingat struktur kerangkanya yang sudah sangat tua.

Setelah selesai dipugar, jembatan ini dipagari. Pemprov Jakarta belum memberikan sinyal apakah akan membukanya atau tidak untuk publik. Bagaimanapun, keberadaan pedestrian yang lebar dan nyaman serta dek pandang cukup membantu pengunjung berswafoto dengan latar belakang Jembatan Kota Intan.     

Tamu-tamu bisa memesan tur Kota Tua dari hotel. (Foto: Yun Damayanti)

Akomodasi bintang 4 di Kota Tua Jakarta

Hotel Mercure Jakarta Batavia beruntung sekali berada persis di seberang Jembatan Kota Intan, salah satu marka ikonik Kota Tua Jakarta. Hotel bintang 4 ini hanya 950 meter dari Taman Fatahillah yang menjadi pusat kota tua.

Dari jaraknya, Hotel Mercure Jakarta Batavia bisa dikatakan merupakan satu-satunya hotel berbintang yang ada di Kota Tua Jakarta saat ini. Dengan peremajaan pedestrian di sekitar jembatan, berjalan kaki sekitar 15 menit dari hotel ke pusat kota tua jadi tak terasa melelahkan. Karena akan selalu ada alasan untuk berhenti dan berswafoto.

Meskipun tidak menempati bangunan dari era kolonial Belanda, Mercure Jakarta Batavia menempati bangunan heksagonal. Di bangunan dengan desain tidak biasa itu ada 376 kamar dan suite kontemporer modern yang terbagi dalam tujuh tipe. Bangunan dan area publik dihiasi dengan sentuhan-sentuhan lokal melalui struktur, desain, dan arsitektur bergaya Jakarta tempo dulu.

Tamu-tamu dapat menikmati berbagai pilihan santapan di Malaka Restaurant, Lobby Lounge, dan Soenda Kelapa Pool & Bar di lantai 2. Selain menu kuliner Asia dan Eropa, Malaka Restaurant juga menawarkan kuliner otentik Betawi.

Fasilitas lainnya termasuk kolam renang, pusat kebugaran, spa, sauna, taman bermain anak-anak, Nusantara Ballroom dan 18 ruang serba guna.

Untuk melengkapi pengalaman tamu-tamunya selama tinggal di jantung Kota Tua Jakarta, hotel berkolaborasi dengan UPK Kota Tua yang mempunyai program Free Guided Walking Tour. Selain itu, hotel pun menyediakan shuttle gratis menuju Museum Bahari setiap hari Sabtu dan Minggu. ***(Yun Damayanti)

PENGALAMAN TAK TERDUGA NAMUN MENYENTUH HATI DI KOTA TUA JAKARTA

PENGALAMAN TAK TERDUGA NAMUN MENYENTUH HATI DI KOTA TUA JAKARTA

Tourism for Us – Kota tua Jakarta tidak hanya terus bersolek tetapi juga berupaya untuk meningkatkan pengalaman pengunjung. Untuk itu, Pemerintah Provinsi (pemprov) Daerah Khusus (DK) Jakarta melakukannya bersama-sama dengan stakeholder pariwisata diantaranya dengan Himpunan Pramuwisata Indonesia (HPI) Jakarta. Kolaborasi tur berpemandu Kota Tua Di [more]

MUSEUM BANK INDONESIA ‘REBORN’, ANTI MATI GAYA

MUSEUM BANK INDONESIA ‘REBORN’, ANTI MATI GAYA

Tourism for Us – Publik dapat mengunjungi Museum Bank Indonesia (MuBI) di kawasan Kota Tua Jakarta mulai hari Kamis, 7 Juli 2022. Dengan semangat ‘Reborn’, MuBI telah mempersiapkan berbagai layanan dan wahana terbaru guna semakin meningkatkan kualitas dan pengalaman berkunjung Sahabat MuBI. Tentu saja berbagai [more]