Tourism for Us – Desa-desa di Indonesia yang berhasil mengembangkan pariwisata kembali meraih penghargaan di level global. Tahun ini Desa Jatiluwih, Bali dan Desa Wukirsari, D.I. Yogyakarta meraih penghargaan Best Tourism Villages by UN Tourism 2024. Perwakilan dari masing-masing desa menerima langsung penghargaan tersebut, Jumat [more]
Tourism for Us – Salah satu kesepakatan yang dicapai dalam ‘’The 36th Joint Meeting of the UN Tourism Commission for East Asia and the Pacific & The UN Tourism Commission for South East Asia’’ (CAP-CSA) adalah pendidikan kepariwisataan dan investasi pariwisata mendorong terciptanya pariwisata berkelanjutan [more]
Tourism for Us – Praktik pariwisata berkelanjutan menjadi penting di tengah menguatnya tantangan yang dihadapi negara-negara di dunia akibat perubahan iklim.
(Foto: Birkompublik Kemenparekraf)
Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/Kepala Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf/Kabaparekraf) Sandiaga Salahuddin Uno menyampaikan pentingnya praktik pariwisata bekelanjutan saat menghadiri ‘’121st Session of Executive Council UN Tourism Meeting’’ di Barcelona, Spanyol, Selasa (11/6/2024).
‘’Karenanya penting untuk kita menyoroti dan memastikan praktik pariwisata berkelanjutan. Indonesia tentunya selalu berkomitmen dalam menjalankan upaya-upaya menuju praktik pariwisata bekelanjutan,’’ ujar Sandiaga.
Salah satunya dengan terus mempromosikan praktik pariwisata biru dan pariwisata hijau. Yakni pariwisata yang mengutamakan konservasi lingkungan laut dan pesisir. Sementara pariwisata hijau menekankan pada praktik yang bertanggung jawab atas lahan di muka bumi.
Menparekraf mengatakan, Indonesia terus mendorong untuk mengintegrasikan prinsip-prinsip ekonomi sirkular ke dalam pariwisata dan meminimalkan limbah, memperkuat peran komunitas termasuk desa wisata agar mereka semakin sadar dan peka terhadap keberlangsungan lingkungan serta budaya. Dan secara aktif mempromosikan investasi pariwisata ramah lingkungan yang memprioritaskan pembangunan dan konservasi yang bertanggung jawab.
Dewan Eksekutif UN Tourism memiliki peran penting dalam menentukan arah organisasi secara keseluruhan. Menparekraf Sandiaga mengatakan, isu-isu pariwisata berkelanjutan agar mendapat perhatian khusus. Indonesia juga siap menjadi mitra yang dapat diandalkan dalam melaksanakan inisiatif-inisiatif tersebut.
‘’Kami percaya pada kekuatan transformatif dari pariwisata berkelanjutan untuk melindungi lingkungan kita, memberdayakan masyarakat, dan memastikan sektor pariwisata berkembang untuk generasi mendatang,’’kata Menparekraf Sandiaga.
Sebagai anggota Dewan Eksekutif UN Tourism (sebelumnya UNWTO), Indonesia memiliki tanggung jawab untuk ikut merencanakan program, arah, dan kebijakan UN Tourism.
Indonesia sebagai negara kepulauan menghadapi tantangan besar akibat perubahan iklim yakni naiknya permukaan air laut. Tantangan yang sama yang juga dihadapi oleh banyak negara kepulauan kecil dan kepulauan di Asia Tenggara dan Kepulauan Pasifik.***(Yun Damayanti)
Tourism for Us – Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf/Baparekraf) mengajak para delegasi ‘’The 2nd UN Tourism Regional Conference on the Empowerment of Women in Tourism in Asia and the Pacific’’ untuk belajar tradisi dan budaya Bali pascakonferensi. Post tour bagi [more]
Tourism for Us – Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) berkomitmen untuk mendukung penguatan peran perempuan dalam pembangunan dan kepemimpinan di sektor pariwisata. Peran perempuan tidak hanya dalam pemberdayaan masyarakat lokal tetapi juga membina hubungan bermakna antara orang dan tempat termasuk kelestarian lingkungan. Dan hal [more]
Tourism for Us – Nuansa budaya Bali memeriahkan Gala Dinner ‘’The 2nd UN Tourism Regional Conference on the Empowerment of Women in Tourism in Asia and the Pacific’’, Kamis (2/5/2024).
(Foto: Birkompublik Kemenparekraf)
Hal ini tergambar dari penyambutan tamu dan peserta yang hadir diiringi dengan kesenian Baleganjur. Baleganjur adalah seni karawitan khas Bali yang memeriahkan suasana dengan tabuhan suara perkusi.
Suasana Bali semakin terasa dengan dekorasi khas Pulau Dewata. Tak hanya dekorasi dan musik, peserta Gala Dinner disambut tarian joget pong dan janger.
Peserta juga disuguhi berbagai makanan khas dari sembilan kabupaten dan kota yang ada di Bali sembari ditemani alunan musik rindik. Santap malam ini juga diisi dengan hiburan dari musisi jazz asal Bali Balawan dan Batuan Ethnic Fusion Band.
Dalam sambutannya, Sekretaris Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/Sekretaris Utama Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Sesmenparekraf/Sestama Baparekraf) Ni Wayan Giri Adnyani mengatakan, susasana khas Bali dikedepankan dalam Gala Dinner bertujuan untuk menunjukkan bahwa Bali adalah destinasi wisata yang mengedepankan tradisi dan budaya.
Selain itu, Gala Dinner juga bertujuan untuk memperkuat jejaring dan membuka kesempatan baru, khususnya bagi kaum perempuan untuk bisa berpartisipasi dan berkontribusi untuk memajukan sektor pariwisata dan ekonomi kreatif (parekraf) di kawasan Asia Pasifik.
‘’Michelle Obama pernah berkata,’Tidak ada hal yang tidak bisa dicapai oleh perempuan’, dan bentuk konkret pernyataan ini terlihat dari perkembangan dan kesuksesan yang dicapai di sektor parekraf Indonesia dengan banyaknya perempuan sebagai pemimpin di sektor ini. Sehingga melalui Gala Dinner ini kita bisa menjalin koneksi baru dan saling bertukar pikiran untuk menyelesaikan berbagai persoalan di masa mendatang,’’ kata Giri. ***(Yun Damayanti)
Tourism for Us – Penanaman bibit bakau oleh delegasi ‘’The 2nd UN Tourism Regional Conference on the Empowerment of Women in Tourism in Asia and the Pacific’’ merupakan upaya carbon offset atau mengkompensasikan jejak karbon yang dihasilkan selama pelaksanaan konferensi ini. Menteri Pariwisata dan Ekonomi [more]
Tourism for Us – Kesetaraan gender juga menjadi isu dalam pariwisata. Organisasi pariwisata dunia UN Tourism (sebelumnya UNWTO) menggelar konferensi mengenai pemberdayaan perempuan untuk kedua kali. Konferensi kedua berlangsung di Bali pada minggu ini selama tiga hari. ‘’The 2nd UN Tourism Conference on Women Empowerment [more]
Tourism for Us – Perempuan mendominasi pekerjaan di sektor pariwisata dan ekonomi kreatif (parekraf) khususnya di Indonesia. Oleh karena itu memperkuat sumber daya manusia (SDM) kaum perempuan menjadi penting.
Wakil Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/Wakil Kepala Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Wamenparekraf/Wakabaparekraf) Angela Tanoesoedibjo mengatakan, penguatan peran perempuan di sektor parekraf sangat penting untuk diterapkan. Apalagi mengingat pekerja parekraf di Indonesia didominasi perempuan. Wamenparekraf juga mendorong penguatan perempuan dalam sektor parekraf internasional, khususnya di kawasan Asia Pasifik.
Hal itu disampaikan oleh Wamenparekraf dalam sesi ‘’Women Ministers’ Roundtable Discussion’’, di sela-sela ‘’2nd UN Tourism Conference on Women Empowerment in Tourism in Asia and the Pacific’’, Kamis (2/5/2024), di Bali International Convention Center. Diskusi ini diikuti oleh perwakilan dari negara-negara di wilayah Asia Pasifik.
Wamenparekraf Agela mengungkapkan, Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) berkomitmen mendorong penguatan SDM perempuan di sektor parekraf melalui pelatihan-pelatihan dan sertifikasi serta memberikan kesempatan kepada perempuan untuk mengenyam pendidikan di institusi pendidikan pariwisata seperti politeknik pariwisata (poltekpar). Sehingga kaum perempuan bisa memperoleh kesempatan yang sama dalam pekerjaan di sektor parekraf.
‘’Meski demikian, kita masih terpaku pada permasalahan di mana mayoritas perempuan di sektor parekraf memutuskan untuk menjadi pekerja berpenghasilan rendah dan tidak terampil. Sehingga hal ini menghambat perempuan untuk mengambil peran sebagai pemimpin, khususnya di sektor parekraf,’’ kata Wamenparekraf Angela.
Kemenparekraf senantiasa menyosialisasikan pentingnya perempuan untuk mengambil peran dan kepemimpinan di sektor parekraf. Dengan harapan, peran perempuan sebagai pemimpin di sektor parekraf bisa semakin kuat dan luas.
‘’Kami juga senantiasa mendorong kaum perempuan di ribuan desa wisata yang ada di seluruh Indonesia untuk menjadi local champion. Sehingga peran perempuan di sektor parekraf menjadi semakin kuat,’’ kata Angela.
Hal itu diamini oleh Deputi Menteri Pariwisata Republik Maladewa Mariyam Nasheetha Nasheed. Maryam mengatakan, pekerja di sektor parekraf di negaranya juga didominasi oleh kaum perempuan. Pihakya pun senantiasa mendorong kesetaraan dan pemberdayaan kaum perempuan di sektor parekraf.
‘’Kami yakin dengan mendorong isu kesetaraan di sektor parekraf kita mampu memperbesar kesempatan bagi kaum perempuan untuk berkontribusi dalam memajukan perekonomian negara,’’ kata Mariyam.***(Yun Damayanti)
Tourism for Us – Pekerja di sektor pariwisata dan ekonomi kreatif (parekraf) di Indonesia 54,22 persen ialah perempuan. Kesetaraan gender merupakan isu penting yang perlu di kedepankan di sektor ini. Karena pekerja perempuan di sektor parekraf masih menghadapi disparitas mencolok di antaranya dari sisi gaji [more]