KOMODO TRAVEL MART 2024 TARGETKAN 150 BUYERS DOMESTIK DAN MANCANEGARA HADIR
Tourism for Us – Komodo Travel Mart 2024 (KTM) memasang target ambisius mendatangkan 150 buyers dari dalam negeri dan mancanegara. Dengan Labuan Bajo telah ditetapkan sebagai salah satu destinasi pariwisata super prioritas (DPSP), Badan Otorita Pariwisata Labuan Bajo dan Flores (BOPLBF) berharap, pasar pariwisata ini juga dapat menjadi event tahunan dan masuk ke dalam program Kemilau Event Nusantara (KEN).
Penyelenggaraan Komodo Travel Mart 2024 merupakan edisi kelima. Menurut rencana, pasar pariwisata ini akan berlangsung pada 6-9 Juni 2024 di Golo Mori Convention Center, Labuan Bajo, Nusa Tenggara Timur (NTT).
Oyan Kristian, Ketua KTM 2024, pada ‘’The Weekly Briefing with Sandi Uno’’, Senin (29/4/2024), mengatakan, KTM tahun ini menargetkan bisa menghadirkan 100 sellers dari NTT 100 persen dan mendatangkan 150 buyers domestik dan mancanegara.

Buyers dari kawasan ASEAN, Australia dan Selandia Baru menjadi sasaran utama buyers mancanegara. Pasalnya, ketiga pasar tersebut belum pernah atau jarang sekali masuk ke Labuan Bajo dan NTT.
‘’KTM terbuka untuk semua market, hanya saja tahun ini fokusnya ke market baru selain Eropa. Kami juga ingin membuka pasar baru untuk luxury market,’’ ujar Oyan.
Panitia KTM 2024 menetapkan syarat-syarat yang harus dipenuhi oleh sellers dan buyers. Hal ini dilakukan agar transaksi sesungguhnya yang berlangsung pascaevent memberi manfaat bagi keberlanjutan bisnis lokal (sellers). Dan buyers mendatangkan wisatawan yang sesuai dengan karakter destinasi Labuan Bajo.
Salah satu syarat yang harus dipenuhi oleh buyer di KTM 2024 adalah mereka punya mitra bisnis pelaku pariwisata lokal. Sehingga transaksi bisnisnya nanti mesti lewat pelaku bisnis pariwisata lokal, tidak langsung ke operator kapal, hotel dan lain-lain. Formulir pendaftaran merupakan salah satu alat penyaring seleksi buyers.
Sedangkan bagi sellers harus memenuhi syarat di antaranya, dia harus mempunyai tiga tingkatan harga. Harga paling murah untuk agen perjalanan lokal. Harga menengah untuk agen perjalanan domestik. Dan harga tertinggi untuk buyers mancanegara.
Sellers tidak hanya operator tur/agen perjalanan lokal dan hotel. Selain itu juga ada operator selam, kapal wisata, restoran dan vila. Pelaku bisnis pariwisata lokal tidak hanya dari Labuan Bajo tetapi diharapkan juga datang dari Maumere, Ende, Alor, Sumba hingga Kupang.
‘’Buyers pelaku bisnis pariwisata dari luar NTT dan luar negeri harus menggunakan pelaku bisnis pariwisata lokal. Ini memang tidak menjamin dapat mengontrol 100 persen tetapi paling tidak dapat memproteksi keberlanjutan bisnis lokal.
Melalui KTM 2024, kami ingin memproteksi bisnis lokal agar mereka berkelanjutan. Karena yang sustain bukan hanya alamnya saja tetapi juga bisnisnya. Supaya orang lokal tidak hanya menjadi penonton nantinya,’’ tutur Oyan.
Lanjutnya, ‘’Tujuan akhir KTM adalah menjadi travel mart berkualitas. Buyers yang datang memberikan bisnis kepada sellers nantinya.’’
Pendaftaran sellers dan buyers KTM 2024 melalui https://komodotravelmart.co.id . Pendaftaran ditutup 10 Mei 2024.
Panitia juga menetapkan commitment fee bagi buyer sebesar Rp750.000,00. Commitment Fee ini bersifat non-refundable. Sedangkan biaya pendaftaran untuk seller sebesar Rp 2.000.000,00.
KTM 2024 mengangkat tema Embracing Sustainable Treasures. Business forum yang membicarakan sustainability di Labuan Bajo dan sekitarnya akan digelar sebelum table top.
KTM 2024 diinisiasi oleh Asosiasi Pelaku Pariwisata Indonesia (ASPPI) yang bermitra dengan BOPLBF. Panitia pelaksananya adalah konsorsium asosiasi-asosiasi pariwisata di NTT dan ada delapan asosiasi pariwisata yang dilibatkan.
‘’Untuk Komodo Travel Mart 2024, BOPLBF melakukan fasilitasi dan orkestrasi dengan para pihak termasuk para pelaku, asosiasi dan pemerintah daerah. Agar Labuan Bajo dan Flores, dan NTT keseluruhan, dapat menyelenggarakan travel mart berskala nasional dan internasional untuk mempertemukan buyers dan sellers,’’ kata F.X. Teguh, Plt. Direktur Utama Badan Otorita Pariwisata Labuan Bajo dan Flores/Staf Ahli Menteri Bidang Pembangunan Berkelanjutan dan Konservasi Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif.
‘’Kita harapkan, ke depan KTM bisa menjadi event tahunan. Tentu harus dipenuhi kriteria untuk bisa masuk dalam KEN,’’ pungkas Teguh. ***(Yun Damayanti)