KOMODO TRAVEL MART 2024 BANGKITKAN OPTIMISME PELAKU PARIWISATA DI LABUAN BAJO, NTT

Tourism for Us – Para pelaku usaha pariwisata di Labuan Bajo khususnya dan Nusa Tenggara Timur (NTT) pada umumnya merasa senang dan optimis atas respon para buyers dari luar NTT yang hadir di Komodo Travel Mart (KTM) V.

(Foto: Birkompublik Kemenparekraf)

Komodo Travel Mart V berlangsung pada 6 hingga 9 Juni 2024. Program utama table top berlangsung sehari penuh di Golo Mori Convention Center, venue MICE terbaru di Labuan Bajo.

Sebanyak 121 buyers hadir mengikuti rangkaian acara di KTM 2024. Buyers domestik sebanyak 117 perusahaan dan 4 buyers dari luar negeri. 

Buyers paling banyak berasal dari Bali (28), diikuti Jawa Timur (16), kemudian dari Jakarta (15), Jawa Barat (13) dan D.I. Yogyakarta (13). Selain itu, buyers datang dari Sumatera (6), Kalimantan (5), Sulawesi (5), Banten (1), dan Nusa Tenggara Barat (10). Sedangkan buyers dari luar negeri datang dari Malaysia (3) dan Jerman (1).

Sellers yang berpartisipasi pada KTM edisi kelima sebanyak 62 perusahaan, 60 di antaranya dari Labuan Bajo dan sisanya dari Kupang dan Maumere. Sebanyak 24 agen perjalanan, 14 boat operators, 13 hotel/resor, serta restoran, souvenir shop, event organizer, convention center dan online travel agent bertemu dengan buyers yang semua berasal dari luar NTT.

Wakil Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/Wakil Kepala Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Wamenparekraf/Wakabaparekraf) Angela Tanoesoedibjo mengapresiasi terselenggaranya kembali Komodo Travel Mart yang diyakini akan mendorong  pengembangan pariwisata di Nusa Tenggara Timur dan Labuan Bajo khususnya.

Wamenparekraf Angela saat menghadiri pembukaan KTM 2024, Kamis (6/6/2024), di TA’AKTANA Luxury Resort, Labuan Bajo, menyampaikan bahwa NTT salah satu tempat yang paling tepat untuk melakukan pertukaran pengalaman berwisata.

‘’Saya harap sektor pariwisata dan ekonomi kreatif kita mengupayakan dan mengembangkan sustainable tourism agar bisa menjaga dan memberikan dampak positif,’’ kata Angela.

Oyan Kristian, Ketua KTM 2024, menerangkan, panitia menyelenggarakan kegiatan ini sangat berhati-hati. Peserta KTM 2024, baik sellers maupun buyers, diminta untuk mengisi formulir pendaftaran dan melampirkan Nomor Induk Berusaha (NIB).

‘’Kami ingin mencoba, agar kita semua, baik buyers maupun sellers, teregistrasi secara sistem. Bahwa kita adalah travel agent yang legal beroperasi. Kami ingin menciptakan suasana bisnis yang sehat di Labuan Bajo. Sehingga tidak ada  image yang salah atau jelek tentang Labuan Bajo,’’ ujar Oyan.

Lanjutnya, ‘’Karena banyak kasus. Banyak travel agent abal-abal yang tidak memiliki izin operasional beroperasi lalu melakukan hal yang buruk dan itu merusak citra destinasi. Sehingga kami mencoba melakukan kegiatan ini dengan sangat hati-hati. Kami mengundang buyers dari luar NTT bertemu dengan  sellers dari NTT yang kedua-duanya memiliki izin operasional.’’

Oyan berharap, kehadiran KTM membuka kesempatan bagi buyers untuk bermitra dengan para pelaku usaha pariwisata di NTT. Buyers tidak langsung membawa tamunya sendiri ke Labuan Bajo tetapi menggunakan para mitra lokal yang ada di NTT.

‘’Dengan begitu pariwisata memberi dampak langsung kepada masyarakat lokal,’’ kata Oyan.

Selain itu, dia juga berharap, KTM bisa diselenggarakan setiap tahun. Pelaksanaan KTM secara reguler membutuhkan dukungan dari pemerintah pusat maupun pemerintah daerah.

‘’Sehingga KTM ini menjadi sebuah trade mark tersendiri bagi promosi dan pemasaran pariwisata di Provinsi NTT,’’ tutur Oyan.  

‘’Luar biasa! Buyers begitu senang. Karena banyak dari mereka yang baru ke Labuan Bajo sekarang walaupun sudah sering mengirim tamunya ke sini. Mereka kagum dengan Labuan Bajo. Dan mereka janji akan mengirim tamu-tamunya segera,’’ ujar Ita Evalin, GM Komodo Escape Prawara, salah satu seller dari Labuan Bajo di KTM 2024, yang mengungkapkan kegembiraannya.

Menurut Ita, kehadiran KTM di Labuan Bajo memberikan banyak manfaat. Pertama, buyers bisa bertemu langsung dengan agen-agen lokal yang jelas legalitasnya. Sehingga tidak ada lagi agen-agen yang tertipu oleh oknum atau agen yang tidak jelas legalitasnya.

Kedua, semakin Labuan Bajo dikenal maka pariwisata di kota pelabuhan ini akan semakin baik. ‘’Tidak hanya kapal-kapal pinisinya saja tetapi juga hotel, transportasi, restoran bahkan UMKM, semuanya, akan ikut merasakan,’’ tutur Ita.

Bicara NTT bukan hanya Komodo tour tetapi banyak paket lain yang tidak kalah menarik dan spesial. (Foto: Oceania Travel Kupang) 

Seller lainnya, Nur Ningsih, Marketing Manager Oceania Travel yang berasal dari Kupang juga sangat bersyukur atas respon buyers di KTM 2024. Karena mereka mengapreasiasi paket-paket wisata lain yang ditawarkan oleh NTT.

‘’Puji Tuhan! Dari KTM V ada 121 buyers memberi apresiasi yang sangat antusias terhadap paket-paket tur yang ada baik itu Komodo, Flores overland, Timor tour, Sumba tour, Sabu tour, Rote tour dan destinasi lain di NTT. Buyers sekarang tahu bahwa bicara NTT bukan hanya Komodo tour tetapi masih banyak paket lain yang tidak kalah menarik dan spesial,’’ kata Nur.

Datang dari Kupang, ibukota Provinsi NTT yang ada di Pulau Timor, Nur mengungkapkan, buyers sangat tertarik pada alam Timor dan budaya uniknya. Selain itu, mereka pun sangat merespon paket-paket tur di Sumba dan Alor karena adat-istiadatnya yang sangat unik dan alam yang sangat spesifik dan alami.

Sri Mujiyati, pimpinan ViaVia Travel Yogyakarta, mengakui, Labuan Bajo sudah berubah. Fasilitasnya sekarang lebih baik.

‘’Infrastruktur di Labuan Bajo beda banget sekarang. Saya melihat, pemain-pemain baru usaha pariwisata yang berasal dari pemain lokal bertambah. Art shop dan restoran juga meningkat,’’ ujar Sri.  

ViaVia Travel merupakan operator tur yang basis usahanya adalah responsible and sustainable tourism. Wisata petualangan dan perjalanan budaya yang off the beaten track merupakan program-program perjalanan yang ditawarkannya.

Setelah mengikuti KTM 2024 dan post tour, menurut Sri, Flores menarik tapi menjadi high cost dengan fasilitas itu-itu saja di destinasi. Bagi pelanggan/klien ViaVia Travel mungkin keadaan itu bisa diterima karena mereka petualang.

‘’High cost yang saya maksud di sini adalah ketersediaan penerbangan dan harga tiket pesawatnya. Kemudian dari ketersediaan akomodasi. Labuan Bajo sekarang no worries karena banyak pilihan. Tetapi di luar Labuan Bajo, itu yang masih membuat khawatir,’’ kata Sri.  

Tren perjalanan ekowisata secara umum tidak ada perubahan. Kalaupun dikatakan ada perubahan, itu hanya sedikit sekali dan tidak terlalu signifikan.

‘’Perjalanan ekowisata sekarang lebih pada tren marketing saja. In general, tidak ada perubahan. Yah, mereka tetap mau berpetualang tetapi akomodasinya mau yang comfort,’’ terang Sri.

Dia mencontohkan yang terjadi di Jogja. Tamu-tamu/kliennya lebih memilih tinggal di hotel lokal Greenhost Boutique Hotel di Prawirotaman daripada menginap di hotel berjaringan. Tinggal di homestay juga bukan pilihan utamanya.

‘’Semua balik lagi, tergantung market-nya. Ada yang mau akomodasi yang comfort. Sedangkan market yang lebih muda cenderung lebih ke social media oriented,’’ tambahnya.

ViaVia Travel sudah menerapkan sustainability tourism concept sejak berdiri tahun 1995. Perusahaan ini telah melakukan carbon offset dari tamu-tamunya. Kegiatan carbon offset yang dilakukan di antaranya dengan menanam pohon. Dan itu dilakukannya bekerja sama dengan LSM lokal.

Buyer lainnya, Daniel Nugraha, Direktur Exotic Java Trails dari Bandung, mengatakan, pasar ASEAN sekarang sudah mulai melirik Labuan Bajo setelah Bali. Pasar Malaysia dan Singapura tampaknya sangat antusias.

‘’Saya menyarankan, lama perjalanan paling ideal adalah 4 hari 3 malam supaya tidak rush. Pasar wisatawan generasi muda Malaysia sekarang berbeda dari sebelumnya. Mereka less shopping. Mereka mencari experience,’’ kata Daniel.

Perusahaannya sudah menerima banyak permintaan perjalanan ke Labuan Bajo dari Singapura dan Malaysia. ‘’Makanya saya harus hadir di KTM untuk product update,’’ pungkasnya.***(Yun Damayanti) 



Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *