LAYANAN KAPAL RORO: JEMBATAN EKONOMI KEPRI DAN JOHOR

Tourism for Us – Kerja sama antara Indonesia dan Malaysia untuk mengembangkan aksesisbilitas di perbatasan khususnya di Kepulauan Riau (Kepri) dan Johor akan membantu meningkatkan pergerakan wisatawan dan lalu lintas barang di antara kedua negara.

Indonesia-Malaysia tengah menggodok kesepakatan untuk meningkatkan konektivitas antara Kepri dan Johor dengan mengadakan layanan kapal feri roll-on/roll-off (RoRo). Kapal feri RoRo akan melayani angkutan penumpang, kendaraan, dan barang.

Sigit Widiyanto, Konsul Jenderal Republik Indonesia untuk Johor Bahru, mengatakan bahwa kedua negara melihat potensi untuk akesesibilitas antara Johor dan Indonesia melalui Kepri, khususnya Pulau Batam. Aksesibilitas ini diyakini mampu meningkatkan lalu lintas kunjungan wisatawan di antara kedua negara. Dia berharap layanan feri RoRo tersebut dapat terealisasi pada tahun ini.

Sejalan dengan komitmen kedua negara untuk mengembangkan aksesibilitas di perbatasan, The Association of the Indonesia Tours and Travel Agencies (ASITA) menandatangani nota kesepahaman (MoU) dengan Dewan Teraju Usahawan dan Peniaga Bumiputra Negeri Johor (DTUPB). Salah satu tujuan dalam MoU ini adalah memperkuat hubungan ekonomi dan kerja sama antara Indonesia dan Malaysia, khususnya dalam sektor perjalanan dan pariwisata.

Penandatanganan MoU dilakukan oleh Ismail Karim, Presiden DTUPB, dan Nunung Rusmiati, Ketua Umum ASITA, Kamis (16/1/2025), disela-sela ASEAN Tourism Forum (ATF) 2025 yang berlangsung di Johor, Malaysia.

Ismail Karim mengatakan bahwa penandatangan MoU ini untuk memperkenalkan pelaku pariwisata dan paket-paket wisata di Johor secara efektif. DTUPB ingin mengembangkan promosi pariwisata di seluruh negara bagian dalam rangka persiapan menjelang Visit Malaysia Year 2026. Maka, kolaborasi dengan ASITA menjadi penting karena asosiasi ini beranggotakan 7.000 perusahaan agen perjalanan  di seluruh Indonesia.

Ketua Umum ASITA Nunung Rusmiati menyampaikan bahwa ASITA berkomitmen untuk mempromosikan Indonesia kepada wisatawan Malaysia, khususnya di Johor. Nunung juga memahami bahwa Malaysia pun menginginkan wisatawan Indonesia untuk berkunjung kembali ke Johor. Dengan MoU ini, upaya promosi pariwisata bersama akan diperkuat, dan wisatawan akan saling dikirimkan.

Budijanto Ardiansjah, Sekretaris Jenderal (Sekjen) ASITA, menegaskan lagi bahwa kerja sama dengan pelaku pariwisata di Johor selama ini fokus utamanya adalah di Kepri, khususnya Pulau Batam. Melalui MoU ini, ia juga ingin melihat peningkatan permintaan dari wisatawan asal Johor untuk mengeksplorasi destinasi-destinasi lain di luar Kepri, sehingga permintaan atas layanan penerbangan langsung pun ikut bertambah.

‘’Kita akan meminta timbal balik untuk mempromosikan destinasi-destinasi di Indonesia, terutama dalam bentuk paket wisata,’’ ujar Budijanto.

Sedangkan untuk menarik wisatawan Indonesia, dia berharap pelaku usaha perjalanan di Johor menawarkan paket-paket wisata yang lebih kreatif dan menarik. Lebih detil, ruang lingkup kerja sama antara ASITA dan DTUPB meliputi: pertukaran pengetahuan dan pengalaman, penyelenggaraan acara bersama, program pelatihan dan pengembangan wirausahawan untuk pengusaha muda dan pelaku UMKM di kedua negara, serta penelitian dan pengembangan untuk meningkatkan kualitas layanan dan produk-produk UMKM. ***(Yun Damayanti)  



Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *