MARI JELAJAHI JAWA BARAT DARI REL KE REL
Tourism for Us – Jaringan rel kereta api di Jawa Barat cukup luas, dengan sebagian besar jalur yang ada dibangun pada era kolonial Belanda. Sayangnya, banyak jalur tersebut terbengkalai dan tidak terpakai dalam kurun waktu yang cukup lama. Oleh karena itu, Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi berinisiatif mengaktifikan kembali jaringan rel kereta api yang ada.
Merujuk pada pertumbuhan populasi di Jawa Barat yang terus meningkat, kebutuhan akan transportasi, baik untuk orang maupun barang, semakin mendesak. Pengembangan sistem transportasi umum dan massal menjadi sangat penting untuk mengatasi masalah kemacetan yang kian parah.

Para pelaku operator tur/agen perjalanan di Jawa Barat pun menanggapi positif atas inisiatif gubernur tersebut. Daniel G. Nugraha, Ketua DPD ASITA Jawa Barat, menerangkan bahwa pelaku operator tur/agen perjalanan, khususnya para pelaku operator tur inbound, sudah memanfaatkan kereta api sejak lama.
‘’Pelaku tour operator Jawa Barat sudah memanfaatkan kereta api sejak tahun 1970-an dan 1980-an. Perjalanan dengan kereta api sudah menjadi bagian dari program paket tur. Hanya saja, program itu tidak di-branding seperti sekarang,’’ ujar Daniel.
Pemerintah Provinsi Jawa Barat melalui Dinas Pariwisata dan Kebudayaan (Disparbud) kini tengah mengembangkan program wisata berbasis kereta api. Program ini di-branding sebagai ‘’Traincation’’ yang merupakan implementasi dari inisiatif gubernur.
Untuk memperkenalkan program itu, Disparbud dan ASITA Jawa Barat serta pemerintah kabupaten/kota berkoloborasi menggelar perjalanan pengenalan (familiarization trip/famtrip) untuk operator tur dan agen perjalanan domestik dari luar Jawa Barat dan mancanegara. Famtrip digelar sebanyak empat kali dengan rute berbeda-beda pada bulan Oktober 2025. Peserta famtrip juga berkesempatan mengikuti business matching dengan pelaku pariwisata di kabupaten/kota yang disinggahi.
Famtrip Traincation Jawa Barat dibagi dalam dua periode. Periode pertama berlangsung pada 14-17 Oktober 2025. Rute pertama menawarkan ‘’High-speed Railway Familiarization Trip’’ yang singgah di Karawang, BekasI, Purwakarta, Subang, dan berakhir di Bandung. Rute pertama ini menawarkan pengalaman naik kereta cepat Whoosh, mengunjungi situs sejarah, dan kawasan industri. Panitia penyelenggara tidak menyangka rute pertama ini akan memperoleh tanggapan positif dari peserta. Rute kedua dengan tema ‘’Railways Heritage Familiarization Trip’’ menjelajahi destinasi Bogor dan Sukabumi yang kaya heritage. Setiap rute famtrip diikuti oleh 20 peserta.
Periode kedua juga menawarkan dua rute dan setiap rutenya diikuti oleh 20 peserta. Pertama, rute Cirebon-Kuningan yang berlangsung pada 21-23 Oktober 2025. Rute ini merupakan rute ketiga Famtrip Traincation yang mengangkat tema ‘’Railways Unveiling Culture Familiarization Trip’’. Rute keempat sekaligus penutup adalah rute Garut-Tasikmalaya yang berlangsung pada 21-24 Oktober 2025. Di rute ini, yang mengangkat tema ‘’Railways Scenic Panoramic Experience’’, peserta disuguhi jalur kereta dengan pemandangan terindah di Jawa Barat,
‘’Famtrip Traincation ini merupakan sampling pola perjalanan berbasis kereta api di Jawa Barat, sehingga peserta yang merupakan operator tur/agen perjalanan bisa mengembangkan paket-paketnya,’’ kata Daniel.
Perjalanan berbasis kereta diharapkan dapat menambah daya tarik wisata dan memperlama masa tinggal wisatawan di Jawa Barat. Menurut catatan ASITA Jawa Barat, masa tinggal wisatawan dari Malaysia dan Singapura sekarang antara 1 hingga 2 hari dari sebelumnya antara 3 atau 4 hari. Perubahan pola perjalanan ini terutama setelah kereta cepat Whoosh beroperasi. Dengan tersedianya kereta cepat, kini mereka juga bisa menikmati liburan di Ibukota Jakarta dalam satu kali perjalanan. Sementara itu, wisatawan dari Eropa rata-rata tinggal selama 4 sampai 5 hari.
Famtrip Traincation ini juga menjadi medium bagi operator tur dan agen perjalanan Jawa Barat untuk mempraktikan langsung teori-teori yang dipelajari di Pelatihan Inbound Tour Planner yang diselenggarakan oleh ASITA Jawa Barat sebelumnya.
‘’Pelaksana famtrip adalah operator tur/agen perjalanan Jawa Barat yang telah mengikuti pelatihan inbound tour planner sebelumnya,’’ tutur Daniel.
Traincation di Jawa Barat tidak hanya menawarkan eksplorasi keindahan alam dan budaya, tetapi juga pengalaman gastronomi yang kaya. ASITA Jawa Barat berharap dapat menjalin kerja sama dengan PT KAI untuk bersama-sama menciptakan paket slow tourism yang unik, seperti menikmati hidangan atau kudapan di atas kereta wisata di mana para wisatawan didampingi oleh pemandu gastronomi yang berpengalaman. ***(Yun Damayanti)
