Tourism for Us – Salah satu kesepakatan yang dicapai dalam ‘’The 36th Joint Meeting of the UN Tourism Commission for East Asia and the Pacific & The UN Tourism Commission for South East Asia’’ (CAP-CSA) adalah pendidikan kepariwisataan dan investasi pariwisata mendorong terciptanya pariwisata berkelanjutan [more]
Tourism for Us – Seiring dengan melesatnya peringkat Travel and Tourism Index (TTDI) 2024, Indonesia berharap akan berdampak juga terhadap peningkatan investasi di sektor pariwisata dan ekonomi kreatif (parekraf). Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/Kepala Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf/Kabaparekraf) Sandiaga Salahuddin Uno dalam sambutannya [more]
Tourism for Us – Salah satu capaian yang berhasil dibuat di Indonesia Tourism Investment Forum (ITIF) 2024 adalah penandatanganan lima nota kesepahaman (MoU) dengan total nilai investasi sebesar Rp 862 miliar.
‘’Ini total investasinya Rp 862 miliar, dan kalau total investasi dari kuartal pertama 2024 yang sudah tercapai hampir 1 miliar dollar AS,’’ ujar Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/Kepala Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf/Kabaparekraf) Sandiaga Salahuddin Uno dalam konferensi pers ITIF 2024, Kamis (6/6/2024), di Swissotel PIK Avenue, Jakarta.
Lima kerja sama investasi yang ditandatangani meliputi investasi Pengelolaan Taman Parapuar antara Badan Otorita Pariwisata Labuan Bajo Flores (BOPLBF) dengan P.T. Eigerindo Multi Produk Industri; kerja sama investasi Penyediaan Tenaga Listrik di Labuan Bajo antara BOPLBF dan P.T. PLN (Persero) UIW NTT; kerja sama Investasi Pemanfaatan Lake View yang Eksotis Aset Resor SR-08 antara Badan Otorita Pariwisata Danau Toba (BOPDT) dan P.T. Agung Toba Nauli; kerja sama investasi Pembangunan Kereta Gantung Wisata di Ciater, Subang, Jawa Barat, antara P.T. Kamara Citra Destinasi Indonesia, perwakilan Grup POMA, dan P.T. Sari Bumi Mas (Grup Sari Ater); dan perjanjian untuk invetasi dalam Pembangunan Studio Alam Film Gamplong antara JTA International Investment Holding dengan Hanung Bramantyo.
Dari pertemuan dengan UN Tourism, Indonesia adalah negara pertama yang dalam waktu hampir bersamaan menyelenggarakan dua konferensi besar yaitu UN Tourism Conference on Women Empowerment di Bali dan selanjutnya ITIF di Jakarta.
‘’Ada tawaran dari UN Tourism untuk Indonesia menjadi host joint commission pertemuan Asia Pacific UN Tourism tahun depan. Itu juga sudah kita sanggupi,’’ kata Menparekraf.
Selain itu, Menparekraf Sandiaga juga bertemu dengan perwakilan dari Tiongkok. Dalam pertemuan itu disepakati bahwa ada pilot project yang akan digagas untuk satu destinasi.
‘’Mungkin nanti akan dipilih, apakah Labuan Bajo yang menerapkan net zero dari awal perencanaan sampai nanti selesai konstruksi dan pengoperasiannya,’’ kata Sandiaga.
Berikutnya adalah pertemuan dengan perwakilan dari India yang menjajaki kerja sama ekonomi digital di sektor pariwisata dan ekonomi kreatif (parekraf).
Executive Director UN Tourism Natalia Bayona menyampaikan, Environmental Social Governance (ESG) telah menjadi salah satu isu terpenting yang dihadapi perusahaan di seluruh dunia saat ini. Menurutnya, ESG mengambil peran penting dalam pengembangan pariwisata berkelanjutan.
‘’ESG ini menjadi poin penting untuk mendorong keberlanjutan. Ketika kita berbicara pariwisata, pariwisata itu transversal, menyangkut transportasi, barang buatan, pabrik, dan agrikultur. Maka ESG akan menjadi keuntungan transversal, terutama regulasi sosial dan pariwisata berbasis komunitas,’’ kata Natalia.
Mewakili pandangan dari dunia usaha, Wakil Ketua Umum Koordinator Bidang Kemaritiman, Investasi dan Luar Negeri KADIN Indonesia Shinta W. Kamdani mengatakan, ESG sudah menjadi pakem dalam menjalankan bisnis saat ini. Tidak terkecuali sektor parekraf. Dia sampaikan juga bahwa akan terus mendorong perusahaan Indonesia di berbagai sektor dan skala utuk mengetahui tentang standar ESG ini.
‘’Implementasi dan kinerja ESG adalah imperative bagi sektor usaha. Karena jika kinerja ESG baik, reputasi perusahaan akan baik. KADIN selaku wadah sektor usaha telah membuat sebuah Panduan ESG bagi perusahaan, apapun skalanya, dari besar hingga UMKM untuk mempermudah integrasi ESG agar bisa menjalankan prinsip investasi dan operasional yang bertanggung jawab,’’ kata Shinta. ***(Yun Damayanti)
Tourism for Us – Sektor ekonomi kreatif Indonesia juga mendapat perhatian serius dari para investor yang hadir di Indonesia Tourism Investment Forum (ITIF) 2024. Salah satunya adalah penandatanganan kerja sama antara JTA Internasional Investment Holding dengan Hanung Bramantyo, salah seorang sutradara film kenamaan Indonesia, untuk [more]
Tourism for Us – Penyelenggaraan Indonesia Tourism Investment Forum (ITIF) 2024 untuk kedua kalinya di Indonesia menjadi platform untuk menghubungkan para pemangku kepentingan terkait peluang dan tantangan dalam penerapan investasi hijau. Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf/Baparekraf) kembali bekerja sama dengan [more]
Tourism for Us – Indonesia kembali menjadi tuan rumah pelaksanaan International Tourism Investment Forum (ITIF). ITIF 2024 akan digelar pada 5-6 Juni 2024 di Swissotel Pantai Indah Kapuk (PIK), Jakarta.
Dalam ’The Weekly Brief with Sandi Uno’’, Senin (13/5/2024), di Jakarta, Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/Kepala Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf/Kabaparekraf) Sandiaga Salahuddin Uno mengatakan, kegiatan ini telah diadakan untuk kedua kalinya di Indonesia. Kali ini ITIF akan dilaksanakan di kawasan proyek strategis nasional (PSN) Pantai Indah Kapuk, Jakarta Utara. Sebelumnya, ITIF 2023 dilakasanakan di Nusa Dua, Bali.
‘’ITIF 2024 mengusung tema ‘Elevating Tourism Investment for Sustainable Growth’ dan platform ini memang kita arahkan kepada sustainabletourism karena planet, people dan prosperity selalu menjadi acuan (pengembangan pariwisata dan ekonomi kreatif/parekraf),’’ kata Sandiaga.
Deputi Bidang Industri dan Investasi Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf/Baparekraf) Rizki Handayani menambahkan, pertemuan ITIF 2024 juga akan diisi dengan sejumlah side event seperti roundtable session dengan beberapa negara seperti India dan Rusia terkait investasi di sektor parekraf.
‘’Ada juga roundtable yang terkait dengan potensi peluang Indonesia secara umum di mana pemerintah daerah (pemda) yang punya proyek yang akan ditampilkan project plan di hadapan calon investor,’’ ujar Rizki.
Sementara, Direktur Promosi Wilayah Amerika dan Eropa Kementerian Investasi/BKPM Sri Endang Novitasari menjelaskan, investasi di sektor parekraf memiliki masa pemulihan yang sangat cepat. Tercatat, pada masa pandemi COVID-19 atau sekitar tahun 2020, investasi di sektor parekraf mengalami penurunan hingga 35 persen. Kemudian memasuki tahun 2021 terjadi peningkatan investasi di sektor parekraf Indonesia hingga 46 persen. Endang menilai, investasi di sektor parekraf ini sangat menjanjikan.
‘’Dengan adanya ITIF ini harapannya tentu saja bisa mendorong masuknya lebih banyak investasi asing,’’ kata Endang.
Wakil Ketua Umum Bidang Parekraf Kamar Dagang Indonesia (KADIN) Triawan Munaf berharap, ITIF mampu meningkatkan investasi asing di sektor parekraf Indonesia. Sehingga sektor ini dapat tumbuh dan berkembang pesat.
‘’ITIF juga salah satu kolaborasi dunia usaha dan pemerintah untuk menarik investor untuk mendorong pertumbuhan sektor parekraf lebih cepat dan besar. Kami berharap investasi yang masuk dapat terus mendukung pertumbuhan sektor parekraf berkelanjutan,’’ kata Triawan.
Bagi masyarakat dan pelaku parekraf yang berminat mengikuti rangkaian pertemuan ini bisa mendaftarkan diri di situs itif.co.id
Pada kesempatan sosialisasi ITIF 2024, turut hadir Ketua Dewan Direktur/CEO Indonesia Investment Authority (INA) Ridha Wirakusumah. ***(Yun Damayanti)
Tourism for Us – Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/Kepala Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf/Kabaparekraf) Sandiaga Salahuddin Uno memaparkan berbagai keuntungan berinvestasi di sektor pariwisata dan ekonomi kreatif (parekraf) Indonesia di Annual Investment Meeting (AIM) Congress 2024 di Abu Dhabi, Uni Emirat Arab (UEA). Kongres [more]
Tourism for Us – Banyak investor asal Australia ingin mengetahui keadaan ekonomi dan politik Indonesia pascapemilu. Salah satu agenda kunjungan kerja (kunker) sehari Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/Kepala Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf/Kabaparekraf) Sandiaga Salahuddin Uno di Sydney, Australia adalah mengikuti investor round table [more]
Tourism for Us – Dalam pertemuan bilateral dengan Laos dan Kamboja, Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/Kepala Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf/Kabaparekraf) Sandiaga Salahuddin Uno mengajak kedua negara melalui masing-masing menteri pariwisatanya untuk memperkuat kerja sama pengembangan situs budaya dalam payung ASEAN Single Destination.
Menparekraf Sandiaga bertemu dengan Menteri Pariwisata Kamboja Son Soken, Kamis (25/1/2024), di Landmark Mekong Riverside Hotel, Viantine, Laos. Dalam pertemuan itu dibicarakan mengenai meningkatkan peluang kerja sama bilateral dari segi promosi, peningkatan kualitas sumber daya manusia (SDM), dan peningkatan interkoneksi antara situs-situs budaya.
‘’Kamboja memiliki Angkor Wat yang menjadi destinasi sejarah dan budaya luar biasa. Sama dengan Borobudur di Indonesia. Hal ini yang bisa kita perkuat kerja sama dengan pendekatan persamaan destinasi tersebut,’’ ujar Menparekraf Sandiaga.
Indonesia dan Kamboja sepakat mendeklarasikan sister sites antara Candi Borobudur dan Angkor Wat pada Januari 2012 saat penyelenggaraan ASEAN Tourism Forum (ATF) 2012 di Manado.
Selain itu, kerja sama pariwisata antara Indonesia dan Kamboja diperbarui pada 18 Januari 2022. Beberapa hal yang dikerjasamakan antara lain, promosi pemasaran pariwisata, pengelolaan destinasi pariwisata, MICE, peningkatan SDM, dan konektivitas.
Kemudian, Menparekraf Sandiaga bertemu dengan Menteri Informasi, Budaya dan Pariwisata Laos Suanesavanh Vignaket. Dalam pertemuan itu keduanya membahas potensi kerja sama serta peningkatan kapasitas SDM.
Sandiaga menjelaskan, pertemuan dengan Laos juga membahas konektivitas penerbangan antara Indonesia, Kamboja dan Laos untuk kunjungan ke situs-situs candi.
‘’Kita juga mengajak Pemerintah Laos untuk mengembangkan interkoneksitivitas Angkor Wat di Siam Riep, Luang Prabang di Laos, dan Yogyakarta dan Bali di Indonesia. Ini dapat dioptimallkan menjadi daya tarik wisata ASEAN sebagai single destination,’’ kata Sandiaga.
Pertemuan tersebut juga membahas pengembangan pelatihan produksi makanan halal, hospitality training, join event untuk wellness and religious, marketing dan promosi bersama dengan marketing collaboration melalui media sosial, pertukaran mahasiswa untuk sekolah pariwisata, dan pertukaran informasi terkait paket wisata.
Pertemuan US-ABC
Menparekraf juga bertemu dengan perwakilan United States-ASEAN Business Council (US-ABC) yang dipimpin oleh Senior Vice President and Regional Managing Director, Ambassador Brian D. McFeeters membahas potensi kerja sama dan peningkatan investasi di Indonesia.
US-ABC adalah sebuah organisasi yang berisi kumpulan para pengusaha Amerika Serikat. Dengan pendekatan kolaboratif, pemerintah ASEAN bisa mengajak pihak swasta untuk bekerja sama di bidang investasi dan pengembangan sektor pariwisata untuk menciptakan beberapa peluang membuka lapangan kerja.
Sandiaga menjelaskan, dalam pertemuan tersebut investor seperti Agoda, Expedia Group, Royal Caribbean Group, Marriott International, dan Airbnb sangat berminat mengembangkan usaha mereka dan berinvestasi di Indonesia. Selain itu, para pengusaha meminta penambahan penerbangan ke Labuan Bajo dan Belitung.
‘’Mereka meminta ada peningkatan jumlah penerbangan ke Labuan Bajo dan Belitung. Ini menarik sekali. Belitung menjadi pilihan karena mereka pernah berkunjung ke sana dan melihat potensi yang sangat luar biasa,’’ tutur Sandi.
Tambahnya, ‘’Harapannya, kita bisa mengajak investor-investor dari Amerika untuk mendukung fasilitas pariwisata berkelanjutan di Indonesia. Karena target kita tetap menciptakan 4,4 juta lapangan kerja baru pada 2024. Meningkatkan ekonomi masyarakat, sehingga bisa membuka peluang usaha dan membangkitkan ekonomi Indonesia.’’ ***(Yun Damayanti)
Tourism for Us – Pengembangan sektor pariwisata dan ekonomi kreatif ke depan di Indonesia, khususnya dalam bidang investasi, harus memperhatikan isu-isu keberlanjutan lingkungan dalam konsep investasi hijau sebagai kunci sukses utama. Indonesia dengan berbagai potensi sumber daya alam dan keragaman budaya memiliki potensi yang tinggi [more]