MENPAREKRAF AJAK LAOS DAN KAMBOJA PERKUAT KERJA SAMA PROMOSI SITUS BUDAYA, PENGUSAHA AS TERTARIK KEMBANGKAN BISNIS DAN INVESTASI DI INDONESIA

Tourism for Us – Dalam pertemuan bilateral dengan Laos dan Kamboja, Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/Kepala Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf/Kabaparekraf) Sandiaga Salahuddin Uno mengajak kedua negara melalui masing-masing menteri pariwisatanya untuk memperkuat kerja sama pengembangan situs budaya dalam payung ASEAN Single Destination.

Menparekraf Sandiaga Uno bertemu dengan Menteri Pariwisata Kamboja Son Soken, Kamis (25/1/2024), di Landmark Mekong Riverside Hotel, Viantine, Laos. Indonesia dan Kamboja sepakat mendeklarasikan sister sites antara Candi Borobudur dan Angkor Wat pada Januari 2012. Dan kerja sama tersebut akan lebih diperkuat.(Foto: Birkompublik Kemenparekraf)

Menparekraf Sandiaga bertemu dengan Menteri Pariwisata Kamboja Son Soken, Kamis (25/1/2024), di Landmark Mekong Riverside Hotel, Viantine, Laos. Dalam pertemuan itu dibicarakan mengenai meningkatkan peluang kerja sama bilateral dari segi promosi, peningkatan kualitas sumber daya manusia (SDM), dan peningkatan interkoneksi antara situs-situs budaya.

‘’Kamboja memiliki Angkor Wat yang menjadi destinasi sejarah dan budaya luar biasa. Sama dengan Borobudur di Indonesia. Hal ini yang bisa kita perkuat kerja sama dengan pendekatan persamaan destinasi tersebut,’’ ujar Menparekraf Sandiaga.

Indonesia dan Kamboja sepakat mendeklarasikan sister sites antara Candi Borobudur dan Angkor Wat pada Januari 2012 saat penyelenggaraan ASEAN Tourism Forum (ATF) 2012 di Manado.

Selain itu, kerja sama pariwisata antara Indonesia dan Kamboja diperbarui pada 18 Januari 2022. Beberapa hal yang dikerjasamakan antara lain, promosi pemasaran pariwisata, pengelolaan destinasi pariwisata, MICE, peningkatan SDM, dan konektivitas.

Kemudian, Menparekraf Sandiaga bertemu dengan Menteri Informasi, Budaya dan Pariwisata Laos Suanesavanh Vignaket. Dalam pertemuan itu keduanya membahas potensi kerja sama serta peningkatan kapasitas SDM.

Sandiaga menjelaskan, pertemuan dengan Laos juga membahas konektivitas penerbangan antara Indonesia, Kamboja dan Laos untuk kunjungan ke situs-situs candi.

‘’Kita juga mengajak Pemerintah Laos untuk mengembangkan interkoneksitivitas Angkor Wat di Siam Riep, Luang Prabang di Laos, dan Yogyakarta dan Bali di Indonesia. Ini dapat dioptimallkan menjadi daya tarik wisata ASEAN sebagai single destination,’’ kata Sandiaga.   

Pertemuan tersebut juga membahas pengembangan pelatihan produksi makanan halal, hospitality training, join event untuk wellness and religious, marketing dan promosi bersama dengan marketing collaboration melalui media sosial, pertukaran mahasiswa untuk sekolah pariwisata, dan pertukaran informasi terkait paket wisata.

Pertemuan US-ABC

Menparekraf juga bertemu dengan perwakilan United States-ASEAN Business Council (US-ABC) yang dipimpin oleh Senior Vice President and Regional Managing Director, Ambassador Brian D. McFeeters membahas potensi kerja sama dan peningkatan investasi di Indonesia.

US-ABC adalah sebuah organisasi yang berisi kumpulan para pengusaha Amerika Serikat. Dengan pendekatan kolaboratif, pemerintah ASEAN bisa mengajak pihak swasta untuk bekerja sama di bidang investasi dan pengembangan sektor pariwisata untuk menciptakan beberapa peluang membuka lapangan kerja.

Sandiaga menjelaskan, dalam pertemuan tersebut investor seperti Agoda, Expedia Group, Royal Caribbean Group, Marriott International, dan Airbnb sangat berminat mengembangkan usaha mereka dan berinvestasi di Indonesia. Selain itu, para pengusaha meminta penambahan penerbangan ke Labuan Bajo dan Belitung.

‘’Mereka meminta ada peningkatan jumlah penerbangan ke Labuan Bajo dan Belitung. Ini menarik sekali. Belitung menjadi pilihan karena mereka pernah berkunjung ke sana dan melihat potensi yang sangat luar biasa,’’ tutur Sandi.

Tambahnya, ‘’Harapannya, kita bisa mengajak investor-investor dari Amerika untuk mendukung fasilitas pariwisata berkelanjutan di Indonesia. Karena target kita tetap menciptakan 4,4 juta lapangan kerja baru pada 2024. Meningkatkan ekonomi masyarakat, sehingga bisa membuka peluang usaha dan membangkitkan ekonomi Indonesia.’’ ***(Yun Damayanti)



Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *