SARPRAS APA YANG SEDANG DISIAPKAN PEMERINTAH DI P.RINCA, TN.KOMODO?

Pemerintah tengah menata ulang sarana dan prasarana (sarpras) di Pulau Rinca, Taman Nasional Komodo (TNK). Sarpras yang sedang ditata dan dibangun ulang terdiri dari: dermaga di pintu masuk pengunjung di Loh Buaya, pengaman pantai, jalan jerambah di atas permukaan tanah (elevated trek), bangunan utama Pusat Informasi dan dek pemandangan (elevated view deck) dua lantai, serta pondok ranger, pemandu dan peneliti yang dilengkapi pos penelitian dan pemantauan habitat komodo.

Desain sarpras di Zona Pemanfaatan Loh Buaya,Pulau Rinca,Taman Nasional Komodo. (Sumber Kementerian PUPR)

Sebagian besar sarpras yang baru dibuat di atas permukaan tanah (elevated) agar tidak mengganggu aktivitas komodo dan hewan lain yang melintas serta melindungi keselamatan pengunjung. Seperti jalan jerambah (elevated trek) sepanjang 630 meter dan lebar 4 meter, yang menghubungkan dermaga ke bangunan utama Pusat Informasi dan dek pemandangan, dirancang setinggi 2 meter dari atas permukaan tanah.

Dermaga di Loh Buaya juga direnovasi. Dermaganya terdiri dari dermaga permanen/statis dan dermaga apung. Dermaga permanen sepanjang 100 meter dan lebar 4 meter. Material bahannya menggunakan kerangka beton dan kayu ulin. Selain itu juga ada empat dermaga apung masing-masing panjangnya 20 meter dan lebar 3 meter. Kapasitas total kapal yang bisa sandar pada saat bersamaan di dermaga Loh Buaya, Pulau Rinca, sebanyak 16 kapal dengan panjang kapal maksimal 15 meter.

Sarpras dibangun di dalam Zona Pemanfaatan, di lokasi yang sama dengan sarpras lama. Lembah Loh Buaya lokasi sarpras berada luasnya 500 hektar. Atau sekitar 2,5% dari total luas Pulau Rinca 20.000 hektar. Lahan yang digunakan untuk sarpras seluas 1 hektar dan total luas bangunan sarpras yang baru nanti 3.055 meter persegi.

Izin Lingkungan Hidup untuk pembangunan sarpras tersebut dikeluarkan pada tanggal 4 September 2020 yang telah disusun dan diterbitkan sesuai dengan Permen LHK No. 16 tahun 2020 tentang Pedoman Penyusunan Dokumen Lingkungan Hidup. Izin disusun dengan memperhatikan dampak pembangunan terhadap habitat dan perilaku komodo.

Guna menjamin keselamatan dan perlindungan terhadap biawak komodo, termasuk pekerja di lokasi pembangunan ulang sarpras, sekarang telah  dipasangi pagar pengaman penuh. Dan seluruh aktivitas penataan sarpras diawasi oleh 5–10 ranger setiap hari.

Pembangunan ulang sarpras sekarang berada di tahap pembersihan sisa-sisa puing. Berdasarkan pengamatan, jumlah biawak komodo yang sering berkeliaran di sekitar area penataan sarpras di Loh Buaya diperkirakan 15 ekor. Beberapa diantaranya memiliki perilaku yang tidak menghindari manusia lagi. Para ranger melakukan pemeriksaan keberadaan biawak komodo termasuk di kolong-kolong bangunan, bekas bangunan, dan di kolong truk-truk pengangkut material secara intensif.

Pulau Rinca ditutup sementara bagi pengunjung sampai dengan 30 Juni 2021 selama pengerjaan penataan ulang berlangsung. Pulau Komodo, Pulau Padar dan tempat-tempat lainnya di dalam kawasan taman nasional tetap dibuka dan bisa dikunjungi.

Pengunjung Taman Nasional Komodo tetap membayar tiket masuk seperti biasa. Kebijakan keanggotaan tahunan (membership) yang direncanakan dikenai USD 1000 per orang belum diberlakukan.

Jalur trail alami tidak dihilangkan di Pulau Rinca. (Credit photo to Aria Sankhyaadi)

TNK Up Date

Dikutip dari siaran pers, Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono mengatakan, pembangunan infrastruktur di setiap Kawasan Strategis Pariwisata Nasional (KSPN) direncanakan secara terpadu, baik penataan kawasan, jalan, penyediaan air baku dan air bersih, pengelolaan sampah, sanitasi, dan perbaikan hunian penduduk melalui sebuah rencana induk pengembangan infrastruktur yang mempertimbangkan aspek lingkungan, sosial, dan ekonomi.

Dari paparan Direktur Jenderal Konservasi Sumber Daya Alam dan Ekosistem Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) pada media briefing mengenai penataan sarpras di Pulau Rinca, Rabu (28/10/2020),  total ada 15 jalur wisata trekking dengan 9 jalur trekking telah dikaji daya dukungnya. Kemudian, total ada 42 titik selam dan snorkeling dengan 23 lokasi juga telah dikaji daya dukungnya.

Total jumlah biawak komodo pada 2018 sebanyak 2.897 individu. Pada tahun 2019 bertambah menjadi 3.022 individu, atau bertambah 125 individu. Konsentrasi populasinya berada di Pulau Komodo dan Pulau Rinca. Sedangkan di tempat-tempat lain ada di Nusa Kode sebanyak 91 individu, di Gili Motang ada 69 individu, dan di Pulau Padar hanya 7 individu. Dan populasi biawak komodo di Lembah Loh Buaya sebanyak 5% dari populasi yang ada di Pulau Rinca, atau sekitar 66 ekor.

Direktur Jenderal Konservasi Sumber Daya Alam dan Ekosistem Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan Ir.Wiratno, M.Sc., menegaskan lagi, pengembangan wisata alam sangat dibatasi dan hanya di Zona Pemanfaatan.

“Kegiatan penataan sarpras di Loh Buaya, Pulau Rinca, berada di lokasi sarpras yang lama. Penataan sarpras sampai akhir Oktober 2020 telah mencapai 30% dari rencana. Pengerjaannya diproyeksikan selesai pada Juni 2021. Kementerian PUPR yang melaksanakan penataan ulang sarpras di Taman Nasional Komodo. Dan semua dilakukan dengan prinsip kehati-hatian dan tidak menyakiti komodo,“ ujar Direktur Jenderal Konservasi Sumber Daya Alam dan Ekosistem KLHK.

Setelah jalan jerambah (elevated trek) selesai dibangun maka tidak ada lagi jalur trail di atas tanah di lintasan komodo yang berada di sekitar sarpras. Karena dari hasil kajian, area di sekitar sarpras merupakan jalur pergerakan atau lintasan komodo. Jalan jerambah juga membuka akses bagi pengunjung dengan disabilitas. Sedangkan Pusat Informasi dan dek pemandangan akan menjadi fasilitas bagi pengunjung yang tidak hendak melakukan trekking.

Namun, lintasan alam (natural trails) berjarak pendek, medium, dan panjang yang memungkinkan pengunjung melakukan trekking di Rinca tidak dihilangkan. Kepada mereka yang hendak trekking akan dijelaskan terlebih dahulu mengenai rute dan medan trekking, potensi bahayanya dan lain-lain.*** (Yun Damayanti) 



Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *