PAKET WORK FROM BALI DIMINATI PERUSAHAAN SWASTA DAN DIGITAL NOMAD MANCANEGARA

Tourism for Us – Para operator tur, akomodasi dan transportasi wisata siap dengan paket-paket wisata di era kenormalan baru (new normal). Setiap paket yang ditawarkan memperhatikan aspek keamanan kesehatan wisatawan dan memenuhi protokol kesehatan.

Bekerja dari destinasi wisata,dimulai dari Bali.(Foto: Puskompublik Kemenparekraf)

Paket Work from Bali

Sellers dari Bali yang hadir di ASITA Jakarta Travel Mart (AJTM) 2021 siap dengan paket-paket Work from Bali (WFB). Menurut salah seorang seller, paket-paket WFB sudah dibeli oleh beberapa perusahaan swasta dari Jakarta dan Surabaya yang mengirimkan satu hingga dua orang karyawannya bekerja dari Bali. Selain itu, digital nomad dari mancanegara pun mulai berdatangan dan membeli paket-paket WFB. Mereka masuk melalui pintu Bandara Internasional Soekarno Hatta Jakarta, kemudian mengikuti proses karantina antara 5-14 hari, lalu transfer ke Bali.

Restu Dewata Tours & Travel menawarkan paket-paket WFB 7-hari, 30-hari, dan 3 bulan. Paket ini termasuk WiFi yang bisa digunakan di dalam dan luar ruangan, full board (makan tiga kali), dan layanan cuci-setrika (laundry) sampai dengan 5 potong pakaian per hari. Rentang harganya mulai dari Rp 2,5 juta-Rp 4 juta untuk paket WFB 7-hari di akomodasi bintang 4. Paket WFB hanya berlaku untuk bekerja dari dalam akomodasi. Paket WFB tidak termasuk wisata.

Untuk paket WFB, Restu Dewata menawarkan pilihan-pilihan bekerja dari Ubud, Sanur dan Nusa Dua. Ketiga wilayah itu sudah ditetapkan jadi zona hijau. Permintaan WFB di Canggu, Uluwatu bahkan di Kuta pun sudah mulai berdatangan. Khusus di Kuta, permintaan WFB belum bisa dipenuhi karena belum ada rekomendasi.

Purana Suite Ubud dan Gajah Mas Gallery menawarkan bisa bekerja dan mengadakan pertemuan-pertemuan di dalam area properti maupun di area galeri kepada digital nomad domestik dan mancanegara. Tamu-tamu yang menginap di kedua propertinya, Purana Suite Ubud dan Purana Boutique Resort, bisa mengakses galeri tanpa biaya tambahan.

Selama tinggal di sana, digital nomad juga bisa mengikuti program yoga atau beraktivitas ringan seperti morning walk di sekitar Ubud. Akomodasinya telah tersertifikasi CHSE.

Makanan Halal

Di ajang AJTM 2021, ketersediaan makanan halal di destinasi jadi pertanyaan tambahan yang sering dilontarkan oleh para operator tur dan agen-agen wisata dari Jakarta kepada sellers yang datang dari berbagai daerah. Pertanyaan itu terutama diajukan ke destinasi-destinasi di mana komunitas muslim bukan mayoritas.

Kesadaran untuk dapat mengakses makanan halal memang terus meningkat. Namun, ini bukan berarti halalisasi dan mencabut akar budaya di destinasi. Nusantara punya khasanah kekayaan kuliner yang luar biasa. Pertanyaan yang sifatnya mengkonfirmasi ketersediaan makanan halal merupakan peluang daerah untuk memperkenalkan kuliner lokal yang ramah muslim serta mendorong kreatifitas berbasis budaya lokal dan meningkatkan layanannya.

Hal tersebut mengindikasikan bahwa sertifikasi halal bukan semata untuk mengakomodasi kebutuhan wisatawan muslim mancanegara yang hendak dibidik tetapi juga melayani wisatawan muslim domestik. Bila sampai sekarang proses sertifikasi halal di Indonesia dirasa masih sulit dan memerlukan biaya besar, juga keraguan atas pengawasannya, mungkin sekarang saatnya aspek ini dibenahi dan diperbaharui.***(Yun Damayanti) 



Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *