PELAYARAN WISATA SURAMADU KEMBALI AKTIF

Tourism for Us – Pelayaran wisata di Selat Madura dari Surabaya kembali aktif. Kali ini pelayaran wisatanya dengan menggunakan kapal phinisi. Rute yang ditawarkan tidak hanya pelayaran singkat (half-day trip) melintas di bawah Jembatan Suramadu tetapi juga berlayar menjelajahi gili-gili yang ada di sekitar Pulau Madura. Pelindo 3 selaku operator Pelabuhan Tanjung Perak, pelabuhan terbesar dan tersibuk kedua di Indonesia, pun telah meningkatkan kualitas layanan di Surabaya North Quay (SNQ) yang berada di rooftop Terminal Penumpang Gapura Surya Nusantara. Bayangkan, kita bisa berlayar cantik seperti di Labuanbajo dan Bali di Pulau Jawa Aja!  

Kapal phinisi Flores Utama Indah siap membawa pelancong dan wisatawan berlayar di Selat Madura dan menikmati pengalaman tidak biasa di Surabaya.(Foto: Flores Utama Indah)

Mulai Maret 2022, kapal phinisi Flores Utama Indah (FUI) mengembangkan layarnya di Selat Madura. Berangkat dari dermaga venn Pelabuhan Tanjung Perak, kapal berkecepatan maksimal 6 knot itu membawa pelancong lokal menikmati senja yang berbeda di metropolitan Surabaya. Motor sengaja tidak digunakan ketika kapal melintas di bawah Jembatan Suramadu. Dari kejauhan, patung Laksamana Yos Sudarso berdiri tegap. Pandangannya menatap tajam ke arah lautan dari atas Monumen Jalesveva Jayamahe. Kapal-kapal TNI Angkatan Laut Republik Indonesia (KRI) berjajar dengan gagah, siap melaksanakan komando untuk melindungi dan mengawal setiap jengkal lautan Indonesia. Sebelum merapat lagi di dermaga venn, menara mercusuar di Kalimas, sebuah bangunan cagar budaya yang dibangun sejak masa kolonial Belanda, masih berdiri kokoh. Mercusuar yang sama telah menemani dan mengarahkan para pelaut di atas perahu maupun kapal-kapal besar menavigasi perairan selat saat memasuki kawasan pelabuhan selama beratus tahun.  

Kapal Flores Utama Indah memiliki panjang 25 meter dan lebar 5,2 meter dengan draft -1,5 meter. Kapal dilengkapi empat kabin yang masing-masing dapat mengakomodasi empat orang. Tiga kabin berada di bagian bawah dengan tempat tidur bertingkat (bunkbed) dan satu master kabin di bagian atas. Dua kamar mandi bersama berada di luar kamar (shared bathroom). Dan tentu saja ada dek terbuka maupun dek beratap buat menikmati chilling moment.

Kapasitas kapal untuk pelayaran panjang atau live on board adalah 16 orang, sesuai dengan ketersediaan kabin. Sedangkan untuk pelayaran singkat (half-day trip) maksimal 30 orang. Pelayaran singkat paling diminati adalah sunset cruise.

Ada lima orang kru kapal siap melayani wisatawan maupun pelancong. Kru terdiri dari seorang nakoda, seorang jurumudi, seorang teknisi (engineer), dan dua orang anak buah kapal (ABK).   

Nasrul, pemilik kapal, menjelaskan, khusus untuk pelayaran long trip, minimal 3 hari 2 malam, dia menyediakan chef on board dan tim dokumentasi (photographer on board). Masing-masing bertugas menyiapkan makanan segar buatan rumah (fresh homemade meals) dan mengabadikan momen pelayaran wisatawan dalam bentuk foto dan video, termasuk pengambilan gambar dengan menggunakan drone.    

‘’Untuk long trip, kami memang tidak banyak menyediakan makanan kecil (snack) buatan pabrik. Chef on board akan mempersiapkan homemade meals dan snack yang baru dimasak. Walaupun itu hanya berupa pisang goreng atau bakwan. Kami merekrut chef dengan pengalaman minimal pernah bekerja di hotel bintang 3 atau di kapal Pelni atau di rig. Tidak ada kuliner spesifik. Kami menyediakan makanan lokal. Makanan yang biasa dikonsumsi oleh kami, para pelaut Bugis, ketika berlayar. Kuliner bisa dipersiapkan sesuai dengan pesanan,’’ ujar Nasrul.

Selain itu, setiap penumpang yang berlayar di atas FUI diasuransikan. ‘’Jadi wisatawan bisa lebih tenang,’’ tambahnya. 

FUI adalah kapal phinisi buatan akhir tahun 2017. Kapal ini teregistrasi di Labuanbajo, Nusa Tenggara Timur. Karena kapal itu termasuk pelayaran rakyat yang tidak punya rute tetap maka kapal bisa berlayar di manapun. Sebelumnya, kapal tersebut telah melayani wisatawan Nusantara maupun wisatawan mancanegara menjelajahi perairan di sekitar Labuanbajo yang eksotis.  

Penempatan kapal phinisi FUI bermula dari ketertarikan Pelindo 3 di Surabaya atas presentasi yang dibawakan oleh Nasrul dan kakeknya. Selaku operator pelabuhan-pelabuhan yang paling sering disinggahi kapal-kapal pesiar, konten dalam presentasi Nasrul sejalan dengan upaya Pelindo 3 mendukung pelayaran rakyat dan mengangkat wisata bahari. Dengan demikian diharapkan pelayaran rakyat dapat tetap tumbuh. Adapun dari sisi pelaku pelayaran rakyat, pelayaran wisata memberikan berbagai peluang yang belum dimanfaatkan. 

FUI sendiri diproyeksikan untuk menggantikan Artamas. Beberapa tahun lalu, Pelindo 3 Tanjung Perak sempat mempunyai program highnoon tea cruise. Programnya memanfaatkan kapal Artamas yang biasa dipakai untuk tugas/kedinasan. Rutenya bermula dan berakhir di Pelabuhan Tanjung Perak dengan melayari Selat Madura hingga melintas di bawah Jembatan Suramadu.

Rencana awalnya, FUI hendak ditempatkan di Kalimas. Namun, sedimentasi yang tinggi tidak memungkinkan kapal phinisi itu sandar di sana. Kalimas sendiri merupakan pelabuhan rakyat dan salah satu kawasan heritage bahari Surabaya. Sehingga akhirnya FUI difasilitasi dapat bersandar di dermaga venn yang berada di dalam kawasan Jamrud Selatan Pelabuhan Tanjung Perak. Di situ merupakan dermaga tempat kapal-kapal kargo dan RoRo merapat.

Paket pelayaran Suramadu

Paket-paket pelayaran wisata Surabaya-Madura (Suramadu) sudah berjalan. Paket pelayaran rutin adalah paket pelayaran akhir pekan dan pelayaran 3 hari 2 malam ke gili-gili di sekitar Pulau Madura. Ada beberapa cara yang dapat dipilih oleh wisatawan dan pelancong untuk dapat mengikuti pelayaran tersebut.

Wisatawan dan pelancong dapat menghubungi Surabaya North Quay (SNQ) di Pelabuhan Tanjung Perak untuk mengikuti pelayaran singkat akhir pekan. Keuntungan yang diperoleh, selain berlayar cantik, juga mendapat voucher yang bisa digunakan di kafe Teras Tepi Laut sebelum atau setelah cruising. Kafe ini menempati bagian samping SNQ yang langsung menghadap ke laut. SNQ sendiri merupakan satu-satunya spot di pelabuhan besar paling Instagramable dan ramah pengunjung di Indonesia saat ini.

Pilihan lainnya adalah menghubungi operator tur di Surabaya yang sudah mulai menjual paket-paket sunset cruise Suramadu berdurasi half-day trip dengan kapal phinisi FUI. Tidak hanya itu, mereka pun dapat mengatur paket live on board selama 3 hari 2 malam ke gili-gili di sekitar Pulau Madura, di antaranya ke Gili Iyang dan Gili Labak. Salah satu operator tur lokal Surabaya untuk paket-paket pelayaran ini adalah Ridy Tours. Keuntungan menggunakan operator tur adalah kita bisa mengkustom pelayaran dan mereka akan membantu mewujudkan apa yang kita impikan.***(Yun Damayanti)    



Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *