JAKARTA PROMOSIKAN KEPULAUAN SERIBU SEBAGAI DESTINASI DIGITAL NOMAD

Tourism for Us – Pemerintah Provinsi DKI Jakarta meluncurkan Kepulauan Seribu menjadi destinasi digital nomad. Jakarta, termasuk wilayah Kepulauan Seribu, telah memiliki beragam fasilitas yang cukup untuk menunjang aktivitas para digital nomad.   

Pantai Indah di Pulau Bidadari didedikasikan jadi area digital nomad island. (Foto: Indrawan Ibonk)

Dari 111 pulau di wilayah administratif Kepulauan Seribu, para digital nomad  dapat memilih di antara sebelas pulau berpenduduk dan tujuh pulau resor untuk bekerja dari jauh (remote working) sekaligus berwisata dan/atau jalan-jalan singkat mengisi waktu senggang.

Dari daratan, pulau-pulau di Kepulauan Seribu dapat ditempuh antara 20 menit hingga 2 jam melalui penyeberangan laut dengan menggunakan kapal cepat ataupun kapal kayu (slow boat). Jaraknya relatif tidak jauh dari pusat metropolitan, biayanya terjangkau, dan pengalaman tinggal di pulau-pulau kecil dengan atmosfir negeri tropis yang masih terjaga. Para digital nomad dapat memilih perjalanan bujet a la backpacker ataupun perjalanan mewah.  

Pada peresmian pencanangan HUT DKI Jakarta ke-495 di Pulau Bidadari, Kepulauan Seribu, Selasa (24/5/2022), Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan menyampaikan, Jakarta menawarkan Kepulauan Seribu sebagai opsi pilihan tempat bekerja secara daring sekaligus berwisata. Bekerja dari jauh tidak hanya menjadi tren tetapi juga norma baru dalam bekerja pasca pandemi Covid-19.

Pada kesempatan yang sama, Andhika Permata, Kepala Dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Provinsi DKI Jakarta, mengatakan, pihaknya akan menawarkan berbagai paket bekerja sambil liburan di Pulau Bidadari. Pulau ini merupakan satu di antara pulau resor di Kepulauan Seribu yang jaraknya terdekat dari daratan. Paket itu menurut rencana bekerja sama dengan manajemen Pulau Bidadari.

Wisata urban di Jakarta Pusat

Shinta Nindyawati, Kepala Suku Dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Jakarta Pusat, menerangkan, Jakarta Pusat akan konsentrasi menawarkan wisata urban berbasis komunitas dengan memanfaatkan infrastruktur dan fasilitas umum yang ada di antaranya jaringan transportasi dan trotoar.

‘’Di wilayah kami sudah berkembang wisata urban berbasis komunitas. Ada bike tour dengan jarak antara 5 hingga 10 kilometer. Rute bike tour sudah ada yakni rute Monas dan rute Menteng. Kemudian ada juga walking tour. Tur model  ini sudah berjalan di seluruh wilayah di Jakarta. Lalu ada running tour yang menempuh jarak 5 kilometer dan sudah berlangsung selama 3 minggu terakhir. Ketiga aktivitas tersebut dioperasikan oleh Jakarta Good Guide. Kami dari Suku Dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Jakarta Pusat bantu dengan launching-nya,’’ tutur Shinta di sela-sela mendampingi grup pertama Perjalanan Wisata Pengenalan Pulau Bidadari sebagai Digital Nomad Island pada Rabu, 25 Mei 2022.

Aktivitas digital nomad di Jakarta Pusat masih terkonsentrasi pada staycation di hotel dan bekerja dan meeting di restoran dan kafe. Sebelum pandemi, penggunaan ruang-ruang di museum yang dibuka dan dapat dimanfaatkan oleh publik untuk beragam event cukup ramai. Namun setelah pelonggaran kegiatan masyarakat dan pasca pandemi nanti, belum diketahui apakah digital nomad akan mau memanfaatkan fasilitas yang ada di museum. Pemerintah administrasi Jakarta Pusat tengah memikirkannya. Karena di wilayah mereka terdapat museum-museum dan galeri-galeri baik milik pemerintah maupun swasta. Selain itu, di sana ada banyak fasilitas MICE dan perbelanjaan. Sehingga wisata MICE dan belanja sudah sangat berkembang.

Dengan membawa content creator dan empat media mengikuti perjalanan pengenalan destinasi digital nomad di Pulau Bidadari diharapkan, bahwa aktivitas para digital nomad di Jakarta Pusat tidak akan pernah membosankan. Selain menjelajahi berbagai tempat ngopi mulai dari merek global hingga lokal, mereka juga bisa ‘melarikan diri’ sesaat ke Kepulauan Seribu. Atau, menampilkan pemandangan laut yang sebenarnya di sana jadi latar belakang saat virtual meeting.

Dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif DKI Jakarta menyelenggarakan Perjalanan Wisata Pengenalan Pulau Bidadari sebagai Digital Nomad Island pada 25-30 Mei 2022. Pesertanya ialah para content creator di Jakarta. Dan pelaksanaannya di delegasikan ke suku dinas-suku dinas pariwisata dan ekonomi kreatif di seluruh DKI Jakarta.

Perjalanan wisata pengenalan (famtrip) memperkenalkan Pantai Indah, pantai di sebelah timur Pulau Bidadari, yang sekarang didedikasikan jadi area digital nomad island. Kemudian peserta diajak island hopping ke Pulau Kelor, Pulau Onrust dan Pulau Kecipir. Ketiga pulau itu termasuk dalam area Taman Arkeologi Pulau Onrust. Di Pulau Bidadari dan ketiga pulau tersebut ada cagar budaya peninggalan dari zaman kolonial Belanda. Semua cagar budaya tersebut merupakan bagian dari cerita kehidupan kota Jakarta.

Jakarta telah menjadi melting pot internasional sejak 495 tahun silam. Di Kepulauan Seribu, digital nomad diajak menikmati Teluk Jakarta yang semakin bersih, berair biru dan jernih, di luar gedung-gedung pencakar langit yang dingin dan kaku serta awan dan debu kelabu yang menggantung di atas kota. Mereka juga dapat menikmati kehidupan yang lebih santai, slow life, tidak jauh dari pusat metropolitan. Di mana mereka hanya mendengar desau angin, suara cuitan burung dan hempasan ombak di pantai; di pulau-pulau berpenduduk suara mesin motor perahu-perahu nelayan dan suling kapal-kapal perintis yang datang dan pergi di dermaga memecah hening, dan bercengkrama santai bersama warga. Jadi, mereka tidak hanya akan bertemu dengan orang-orang yang selalu sibuk, yang selalu terlihat mengejar-ngejar bis kota dan kereta komuter atau meliuk-liuk di atas motor agar tidak terlambat tiba di tujuan selama tinggal di Jakarta.***(Yun Damayanti)



Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *