1ST TLILIR ART AND CULTURE FESTIVAL SUKSES WUJUDKAN EVENT BERBASIS KOMUNITAS

Tourism for Us – Ketika pemerintah desa dan masyarakatnya bertemu dengan pelaku penyelenggara event yang memiliki kepedulian dengan kegiatan berbasis masyarakat, semua merasa terlibat untuk ikut mensukseskannya.

Venue utama 1st ’Tlilir Art & Culture Festival 2023. (Foto: Fatkhurrohim)

Heavenly Indonesia berkolaborasi dengan Travelita dan Pemerintah Desa Tlilir, Kecamatan Tlogomulyo, Kabupaten Temanggung sukses menggelar event 1st Tlilir Art & Culture Festival bertajuk ‘’From Village to the World’.’ Event telah selesai digelar pada 1-3 September 2023.

Tlilir Art & Culture Festival ini menjadi ikonik karena sebagian program diselenggarakan di atas atap rumah warga di lereng gunung. Sehingga selama festival seni dan budaya berlangsung keindahan alam Gunung Sumbing ikut  terekspos maksimal.

Irene Ghea, Arlida Putri, Sinten Remen dan Jogja Hiphop Foundation memeriahkan konser musik di 1st Tlilir Art & Culture Festival. Identix Batik, Shibiru, Verano Design x Ecoprint mengisi runway outdoor fashion show. Serta gelaran festival kuliner dan UMKM. Itu semua menjadi daya tarik pariwisata baru di lereng Gunung Sumbing.

Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten Temanggung Hendra Sumaryana dalam keterangan tertulis mengatakan, selain perbaikan aksesibilitas, pihaknya akan mengupayakan agar event festival tersebut semakin banyak diketahui masyarakat luar sehingga multiplier effect-nya tidak hanya dirasakan di kabupaten saja. Apalagi Temanggung punya dua komoditi yang telah dikenal dunia yakni kopi dan tembakau.

‘’Event ini juga menjadi bagian yang bisa ‘dijual’ dan dipromosikan,’’ ucap Hendra.

Ridlo Amiruddin, Direktur Digra Sinergi Harsa selaku penyelenggara Tlilir Art & Culture Festival menyampaikan, event ini akan diselenggarakan setiap tahun. Ini merupakan pesta rakyat kesenian dan kebudayaan yang berbasis pada pariwisata berbasis komunitas (community-based tourism).

’Local wisdom sangat kami perhatikan. Misal untuk outdoor fashion show saja kita bekerja sama dengan pemuda-pemudi Karang Taruna, ibu-ibu PKK, dan kelompok wanita tani (KWT). Mereka kita edukasi hanya dalam tiga hari saja namun hasilnya cukup memuaskan ketika di catwalk,’’ ujarnya.

Ridlo menambahkan, untuk penyelenggaraan tahun depan, pihaknya tetap berkomitmen untuk membangun event berbasis pada pariwisata berkelanjutan serta akan lebih banyak bersinergi dengan para pemangku kepentingan.

‘’Tlilir Art & Culture Festival tahun depan dijadwalkan pada bulan Juli. Festival akan mengangkat tema ‘Sound of Tlilir’. Keberadaan festival ini diharapkan dapat menjadi rangkaian event di lereng gunung yang ada di Jawa Tengah seperti Festival 7  Gunung dan Dieng Culture Festival. Ini penting agar wisatawan berbasis luar ruangan kian bertumbuh,’’ pungkas Ridlo.***(Yun Damayanti) 



Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *