Tag: ekowisata

MENJARING WISATAWAN BELANDA DENGAN EKOWISATA DI DMI EXPO 2025

MENJARING WISATAWAN BELANDA DENGAN EKOWISATA DI DMI EXPO 2025

Tourism for Us – Wisatawan dari kawasan Eropa merupakan target pasar ketiga terbesar setelah Asia Tenggara dan Asia Pasifik pada tahun 2025. Sejalan dengan target itu, promosi pariwisata di Benua Biru menjadi penting. Melihat kekosongan promosi pariwisata Indonesia di sana, banyak diaspora berinisiatif menggelar berbagai [more]

SAUPON MANGROVE HOMESTAY, HIDDEN GEM DI TELUK MAYALIBIT, RAJA AMPAT

SAUPON MANGROVE HOMESTAY, HIDDEN GEM DI TELUK MAYALIBIT, RAJA AMPAT

Tourism for Us – Berada di dalam hutan mangrove yang masih alami di Teluk Mayalibit, Saupon Mangrove Homestay sudah menjadi destinasi itu sendiri. Kelompok Tani Hutan Waifoi yang mengelola pertanian hutannya dengan mengedepankan kearifan lokal telah menjadikan homestay bukan sekedar penginapan biasa. Kelompok tani hutan [more]

MENPAREKRAF UNGKAPKAN TRANSFORMASI PARIWISATA INDONESIA PASCAPANDEMI DI MAJELIS UMUM PBB

MENPAREKRAF UNGKAPKAN TRANSFORMASI PARIWISATA INDONESIA PASCAPANDEMI DI MAJELIS UMUM PBB

Tourism for Us – Keberpihakan Indonesia terhadap pariwisata regeneratif dan pariwisata yang bisa membantu mengurangi emisi karbon menjadi acuan dalam transformasi pariwisata pascapandemi.

(Foto: Birkompublik Kemenparekraf)

Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/Kepala Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf/Kabaparekraf) Sandiaga Salahuddin Uno mengungkapkan transformasi pariwisata Indonesia pascapandemi di UN General Assembly Sustainability Week di New York, Amerika Serikat.

Dalam pernyataannya di markas Perserikatan Bangsa-bangsa (PBB), Senin (15/4/2024), Menparekraf menjelaskan, desa wisata dan ekowisata merupakan beberapa produk dalam transformasi pariwisata menuju pariwisata berkualitas dan berkelanjutan juga pariwisata yang fokus terhadap peningkatan kesejahteraan masyarakat yang ditawarkan oleh Indonesia.

‘’Kehadiran kami dalam forum ini diharapkan semakin memperkuat Indonesia sebagai destinasi wisata yang sangat peduli terhadap isu-isu perubahan iklim dan isu-isu yang berkaitan kesejahteraan dan tujuan pembangunan berkelanjutan,’’ ujar Sandiaga.

Wujud kongkretnya melalui sejumlah upaya yang telah dilakukan seperti offset emisi karbon, penanaman hutan mangrove di beberapa destinasi wisata, restorasi terumbu karang serta kegiatan penanganan isu sampah, food loss dan food waste.

Selain itu, kehadiran desa wisata juga memberdayakan masyarakat lokal dengan kearifan adat-istiadat setempat. Sehingga menampilkan pariwisata sebagai sektor yang memiliki peluang sangat luas dalam menciptakan lapangan kerja berkualitas.

‘’Dan kita perlu sandingkan dengan ekonomi kreatif baik dari segi produk dan jasa yang bisa mengangkat posisi Indonesia dalam transformasi menuju ekonomi digital,’’ kata Sandiaga.

Menparekraf Sandiaga mengungkapkan keinginannya untuk menampilkan wajah destinasi Indonesia sebagai destinasi yang dekat dengan alam, budaya namun penuh petualangan. Sehingga bukan hanya destinasi yang fokus pada sun, sea dan sand tetapi juga yang memiliki kemampuan untuk menarik wisatawan berdasarkan serenity, spirituality dan sustainability.

‘’Kami meyakini Indonesi memiliki destinasi wisata yang unik, menarik, bukan hanya Bali tapi juga lima Destinasi Pariwisata Super Prioritas (DPSP) yang sedang kami bangun secara totalitas. Kami melihat ini menjadi sebuah perjalanan yang sangat menentukan bagaimana Indonesia akan menjadi negara pilihan wisatawan,’’ tutur Menparekraf.

Selain Bali dan lima DPSP, adapula IKN yang akan menjadi destinasi wisata baru yang sedang dalam tahap pembangunan secara masif. Pembangunan IKN mengedepankan interkonektivitas berbasis kelestarian alam. Salah satunya infrastruktur yang tidak menggunakan energi fosil. Infrastruktur tersebut akan menghubungkan titik-titik pusat ekonomi di Kalimantan.

‘’Karena ini menjadi unggulan kita maka kita akan fokus pada pariwisata dan infrastruktur yang ramah lingkungan,’’ tutup Sandi. ***(Yun Damayanti) 

TAMAN NASIONAL TANJUNG PUTING YANG DISUKAI WISMAN KINI MULAI DILIRIK WISNUS

TAMAN NASIONAL TANJUNG PUTING YANG DISUKAI WISMAN KINI MULAI DILIRIK WISNUS

Tourism for Us – Pelayaran di atas sungai berwarna cokelat pekat hingga hitam di Taman Nasional Tanjung Puting (TNTP), Kalimantan Tengah, akan membawa pengunjung memasuki salah satu misteri alam terbesar, hutan hujan tropis dan dunia orangutan. Pengalaman perjalanan ‘Sekali Seumur Hidup’ Bila demi melihat komodo [more]

DESTINASI IKN AKAN MENGEDEPANKAN KONSEP EKOWISATA, BERKAH BAGI BALIKPAPAN JADI SERAMBI IBUKOTA BARU

DESTINASI IKN AKAN MENGEDEPANKAN KONSEP EKOWISATA, BERKAH BAGI BALIKPAPAN JADI SERAMBI IBUKOTA BARU

Tourism for Us – Pengembangan pariwisata di Ibu Kota Nusantara (IKN) akan mengedepankan konsep ekowisata. Di mana 75 persen hutan tropis akan menutupi wilayah ibukota baru Indonesia dan 25 persen lahan yang dibuka untuk bangunan fasilitas yang dibutuhkan oleh suatu ibukota negara.   Pembangunan yang [more]

KABUPATEN SIGI PROMOSIKAN POTENSI EKONOMI PARIWISATA RESTORATIF MELALUI FESTIVAL LESTARI 5

KABUPATEN SIGI PROMOSIKAN POTENSI EKONOMI PARIWISATA RESTORATIF MELALUI FESTIVAL LESTARI 5

Tourism for Us – Kabupaten Sigi, Sulawesi Tengah, melalui Festival Lestari 5 hendak mempromosikan potensi ekonomi lestari termasuk di sektor pariwisata dan ekonomi kreatif. Kabupaten ini ingin menunjukkan kepada calon investor dan publik bahwa pascabencana hebat gempa bumi yang diikuti liquifaksi dan tsunami di akhir bulan September 2018, kemudian pandemi COVID-19, siap untuk memaksimalkan potensi ekonomi dengan tanpa meninggalkan pelestarian alam dan lingkungan. Kabupaten itu sedikit dari daerah di Indonesia yang mempunyai kawasan dilindungi lebih luas daripada kawasan budidaya.

Bupati Sigi Mohamad Irwan Lapatta [berbaju putih], Ratih Purbasari Kania, Direktur Perencanaan Sumber Daya Alam Kementerian Investasi/BPKM [berhijab cokelat], Rama Manusama dari Koalisi Ekonomi Membumi dan Katalys Partners [kanan], Novarian Aditya, Co-Founder Java Kirana [kedua dari kiri] dan Gita Syahrani, Kepala Sekretariat LTKL [paling kiri] dalam jumpa pers Festival Lestari 5, Kamis [8/6/2023], di Restaurant Kaum, Jakarta. [Foto; Yun Damayanti]

Festival Lestari 5 siap digelar pada 23-25 Juni 2023 dan Kabupaten Sigi, Provinsi Sulawesi Tengah, menjadi tuan rumahnya. Festival tahun ini mengangkat tema ‘Tumbuh Lebih Baik’.

Bupati Sigi Mohamad Irwan Lapatta dalam jumpa pers, Kamis (8/6/2023), di Jakarta, mengatakan, melalui Festival Lestari 5 daerahnya ingin memperkenalkan kekayaan potensi alam dan budaya di Sigi. Lewat festival diharapkan dapat membuka peluang investasi lestari yang mengedepankan aspek perlindungan ekosistem dan pemberdayaan masyarakat. Sehingga roda ekonomi dapat berputar dan memastikan alam tetap terjaga.

“Kami melihat potensi inovasi basis alam sebagai jangkar bagi pendekatan pengelolaan kawasan yang lebih lestari bagi Sulawesi Tengah, Indonesia, bahkan dunia. Jika kita bergotong royong, model ini bisa dikembangkan menjadi Kawasan Ekonomi Restoratif dalam konteks cagar biosfer. Dan membuktikan bahwa dalam kawasan tersebut lingkungan bisa dijaga secara konsisten dan masyarakatnya betul-betul sejahtera,” ujar Irwan.

Ada lima program selama tiga hari festival berlangsung, yakni:

  1. Telusur Rasa Lestari (Sustainable Culinary Journey). Dalam program ini mitra dan undangan festival diajak untuk menggali kembali cerita dan sejarah menu lokal di Kabupaten Sigi. Fetival menggandeng mitra dari Kaum Restaurant Jakarta, Cork & Screw Restaurant, Nasi Peda Pelangi, Masak TV, Parti Gastronomi, dan Kang Duren.
  2. Telusur Wisata & Budaya Lestari. Program ini ditujukan untuk melihat potensi yang bisa dikembangkan di kawasan Danau Lindu yang terkenal dengan laboratorium Lore Lindu kepada mitra dan undangan yang akan hadir baik di forum bisnis dan investasi maupun festival.
  3. Telusur Alam Lestari. Mitra dan undangan akan diajak untuk mengunjungi hutan Ranjuri, salah satu hutan purba yang ada di Sulawesi Tengah. Lokasi hutan ini tidak jauh dari kota. Kabupaten Sigi sedang mengembangkan program Adopsi Pohon untuk Hutan Ranjuri berkolaborasi dengan Jejak.in dan Gojek Indonesia.
  4. Petualang Lestari. Atraksi dan pengalaman wisata baru di lokasi Paralayang Wayu, Kabupaten Sigi. Mitra dan undangan akan dibawa ke sini dan akan disajikan kopi Sigi dan durian lezat dari Desa Dombu.
  5. Telusur Komoditas Lestari. Mitra dan undangan akan mengunjungi lokasi produksi komoditas-komoditas yang diangkat. Antara lain, kakao di Desa Omu, bambu di Desa Salua, serta sereh wangi, vanili, dan pengembangan palmarosa di Desa Pulu.

Selain kelima program itu, Festival Lestari juga menghadirkan Forum Bisnis dan Investasi Inovasi Berbasis Alam pertama di Indonesia. Forum bisnis dan investasi ini untuk membuka peluang kerja sama dan kolaborasi multipihak guna mendukung implementasi pembangunan lestari di Indonesia.

Terkait pariwisata lestari, Bupati Sigi menambahkan, ‘’Konsep wisata lestari kami dorong. Sigi pascagempa juga ingin mendapat pendapatan dari pariwisata.’’

Dia pun memberi beberapa contoh potensi di daerahnya yang dapat dikembangkan menjadi produk ekowisata. Di antaranya, Desa Deca yang direncanakan dikembangkan dengan konsep hutan purbakala. Karena di desa itu ada ekosistem hutan dan komunitas masyarakat yang tidak mau merusak hutannya.

Kemudian ada Danau Lindu di dalam kawasan cagar biosfer Lore Lindu. Danau itu juga hendak didorong untuk menjadi daya tarik wisata.

Komoditas-komoditas yang ada di Sigi seperti kopi, kakao, bawang dari Lembah Palu, durian, dan tepung mocaf yang diolah dari berbagai umbi-umbian yang banyak dihasilkan di sana juga direncanakan untuk dikembangkan dengan konsep petik-olah-jual.

Festival Lestari adalah agenda tahunan yang digelar oleh Lingkar Temu Kabupaten Lestari (LTKL), kaukus pembangunan lestari di bawah Asosiasi Pemerintah Kabupaten Seluruh Indonesia (APKASI). Festival ini bagi Kabupaten Sigi menjadi salah satu strategi efektif yang dapat menghidupkan ekosistem pariwisata, ekonomi kreatif dan industri kecil menengah. Lewat festival ini, kolaborasi multipihak tercipta dan memperkenalkan kearifan lokal, budaya, potensi alam, hingga komoditas lokal yang dapat menjadi tumpuan ekonomi masyarakat.

Kepala Sekretariat LTKL Gita Syahrani menambahkan, di dalam forum ini ada lima fokus prioritas yang akan dikembangkan. Pertama, pengembangan ekonomi berbasis multiusaha kehutanan. Kedua, peningkatan produktivitas komoditas perkebunan ekonomi berbasis dan agroforestri dengan praktik berkelanjutan. Ketiga, pengembangan industri hilirisasi berbasis alam menjadi produk bernilai tambah. Keempat, mengembangkan jasa ekosistem. Dan kelima, pengembangan ekowisata.

Danau Lindu. (Foto: LTKL)

Tren investasi sekarang

Direktur Perencanaan Sumber Daya Alam Kementerian Investasi Ratih Purbasari Kania mengatakan, tren investasi yang mengutamakan dampak (selain keuntungan) semakin meningkat. Banyak investor yang tidak hanya berharap mendapat keuntungan, tetapi juga berharap investasi yang digelontorkan dapat menciptakan dampak baik setelah pandemi COVID-19 dan semakin banyaknya bencana alam karena dampak dari perubahan iklim.

Melihat tren tersebut, Kementerian Investasi/BKPM bekerja sama dengan berbagai pihak meluncurkan Panduan Investasi Lestari pada tahun 2022. Panduan ini dapat dipakai oleh berbagai pihak, khususnya investor, bisnis, dan pemerintah untuk mendorong semakin banyaknya investasi-investasi yang tidak hanya memiliki nilai ekonomi tapi juga berdampak baik. 

Kementerian Investasi bersama-sama LTKL dan kabupaten-kabupaten anggotanya melakukan rangkaian proses ko-kreasi untuk mengembangkan portofolio investasi berkelanjutan di daerah-daerah yang mempromosikan komoditas berkelanjutan.

Kabupaten Sigi sendiri sudah mulai bereksperimen dengan berbagai cara inovatif termasuk hilirisasi basis alam yang dikembangkan secara kolaboratif bersama mitra dan orang muda daerah sebagai penggerak utama sejak tahun 2020. Salah satu kabupaten di Sulawesi Tengah ini memiliki Cagar Biosfer Lore Lindu, salah satu dari 19 cagar biosfer di Indonesia. Luas cagar biosfer itu mencapai 1,6 juta hektar. Peran dan fungsi cagar biosfer tersebut sangat strategis sehingga membutuhkan model pembangunan berkelanjutan.***(Yun Damayanti) 

PESONA BUDAYA DAYAK TOMUN DI DESA RIAM TINGGI, LAMANDAU

PESONA BUDAYA DAYAK TOMUN DI DESA RIAM TINGGI, LAMANDAU

Tourism for Us – Pelayanan dan sikap warga Desa Riam Tinggi membuat setiap wisatawan yang datang betah. Mereka merasa menjadi bagian dari kampung Dayak Tomun walaupun hanya tinggal sesaat. Hospitality warga di salah satu desa wisata di Kabupaten Lamandau, Kalimantan Tengah, ini telah diakui baik [more]

INI TREN PERJALANAN 2023, OPERATOR TUR WAJIB TAHU

INI TREN PERJALANAN 2023, OPERATOR TUR WAJIB TAHU

Tourism for Us –  Teknologi perjalanan (travel tech), hubungan antarmanusia, dan business leisure (bleisure) menjadi tiga kunci utama tren perjalanan 2023. Travel tech akan semakin dalam mempengaruhi bagaimana orang-orang melakukan perjalanan. Namun pada saaat yang sama, semakin banyak juga wisatawan mencari pengalaman lebih dalam melalui [more]