Tag: ekowisata

MENPAREKRAF UNGKAPKAN TRANSFORMASI PARIWISATA INDONESIA PASCAPANDEMI DI MAJELIS UMUM PBB

MENPAREKRAF UNGKAPKAN TRANSFORMASI PARIWISATA INDONESIA PASCAPANDEMI DI MAJELIS UMUM PBB

Tourism for Us – Keberpihakan Indonesia terhadap pariwisata regeneratif dan pariwisata yang bisa membantu mengurangi emisi karbon menjadi acuan dalam transformasi pariwisata pascapandemi. Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/Kepala Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf/Kabaparekraf) Sandiaga Salahuddin Uno mengungkapkan transformasi pariwisata Indonesia pascapandemi di UN General [more]

TAMAN NASIONAL TANJUNG PUTING YANG DISUKAI WISMAN KINI MULAI DILIRIK WISNUS

TAMAN NASIONAL TANJUNG PUTING YANG DISUKAI WISMAN KINI MULAI DILIRIK WISNUS

Tourism for Us – Pelayaran di atas sungai berwarna cokelat pekat hingga hitam di Taman Nasional Tanjung Puting (TNTP), Kalimantan Tengah, akan membawa pengunjung memasuki salah satu misteri alam terbesar, hutan hujan tropis dan dunia orangutan. Pengalaman perjalanan ‘Sekali Seumur Hidup’ Bila demi melihat komodo [more]

DESTINASI IKN AKAN MENGEDEPANKAN KONSEP EKOWISATA, BERKAH BAGI BALIKPAPAN JADI SERAMBI IBUKOTA BARU

DESTINASI IKN AKAN MENGEDEPANKAN KONSEP EKOWISATA, BERKAH BAGI BALIKPAPAN JADI SERAMBI IBUKOTA BARU

Tourism for Us – Pengembangan pariwisata di Ibu Kota Nusantara (IKN) akan mengedepankan konsep ekowisata. Di mana 75 persen hutan tropis akan menutupi wilayah ibukota baru Indonesia dan 25 persen lahan yang dibuka untuk bangunan fasilitas yang dibutuhkan oleh suatu ibukota negara.  

Pariwisata di IKN akan dikembangkan dengan mengedepankan konsep ekowisata. (Foto: Birkompublik Kemenparekraf)

Pembangunan yang sedang berjalan bukan semata membangun suatu smart city. Pembangunan di sektor pariwisata dan ekonomi kreatif di IKN pun sedang berjalan.

Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/Kepala Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf/Kabaparekraf) Sandiaga Salahuddin Uno Dalam ‘’The Weekly  Brief with Sandiaga Uno’’ di Jakarta, Rabu (10/1/2024), mengatakan, sekarang tengah bergulir sejumlah proyek pembangunan fasilitas pendukung sektor pariwisata dan ekonomi kreatif (parekraf) di IKN yang telah diresmikan oleh Presiden Joko Widodo pada tahun 2023.  

Adapun proyek-proyek tersebut di antaranya, pembangunan Hotel Nusantara oleh Konsorsium Nusantara yang dipimpin oleh Agung Sedayu Group. Peletakan batu pertama Hotel Nusantara telah dilakukan pada 21 September 2023. Hotel ini ditargetkan mulai beroperasi pada Agustus 2024. Menurut rencana, peringatan HUT Kemerdekaan RI tahun ini akan dipusatkan di IKN. Nilai investasi pembangunan hotel tersebut sebesar Rp 20 triliun.

Selain itu, PT Sirius Surya Sentosa (Vasanta Group) juga telah meletakan batu pertama pembangunan Hotel Vasanta pada 23 September 2023.

Kemudian diikuti oleh PT Pakuwon Jati melalui entitas PT Pakuwon Nusantara Abadi meletakan batu pertama pembangunan proyek superblok berupa pusat perbelanjaan, kondominium, dan tiga hotel pada 1 November 2023. Area superblok itu diberi nama area Pakuwon Nusantara dengan total investasi sekitar Rp 5 triliun. Pembangunan tersebut bekerja sama dengan Marriott Group sebagai operator yang akan membawa merek The Westin, Four Points, dan Tribute Portofolio.

Selanjutnya ada PT Karya BSH Mandiri yang meletakan batu pertama pembangunan BSH Community Hub pada 21 Desember 2023. Hub ini juga akan diisi hotel dan restoran.  

Menurut rencana, PT ARCS House Wisata Indonesia juga akan membangun hotel dan resor dengan menghadirkan merek Jambuluwuk di kawasan IKN.

‘’Hotel-hotel akan beroperasi pada medio 2024-2025,’’ ujar Menparekraf Sandiaga.

Menparekraf menambahkan, akan terus mendorong desa wisata di sekitar IKN untuk membangun homestay sebagai alternatif hunian bagi wisatawan.

Deputi Bidang Sosial, Budaya dan Pemberdayaan Masyarakat Otorita IKN Alimuddin pada kesempatan yang sama menyampaikan, saat ini progres pembangunan fisik IKN sudah mencapai sekitar 70 persen.

Joko Purwanto, Ketua Badan Promosi Pariwisata Balikpapan, juga Founder biro perjalanan wisata Trans Borneo Adventure, mengatakan, saat ini dari Bandara Sepinggan Balikpapan ke IKN ditempuh selama 1 jam 30 menit. Setelah akses tol langsung ke IKN selesai, direncanakan dapat dioperasikan pada bulan Agustus tahun ini, waktu tempuh dari bandara ke IKN hanya 45 menit.

‘’Jadi, semua akses dari Balikpapan. Baik itu laut, udara dan darat. Ini berkah bagi Balikpapan sebagai terasnya IKN,’’ kata Joko.

Menurut Joko, wisatawan sudah bisa berkunjung ke IKN. ‘’Kalau kita mulai, dari dibuka, sangat siap. Karena memang menginapnya bukan di IKN tapi di Balikpapan. Tamu tidak mau menginap di sana karena fasilitas tentu masih terbatas. Dan jarak tempuh juga tidak jauh dari Balikpapan. Jadi Balikpapan sendiri sudah sangat siap,’’ pungkasnya.***(Yun Damayanti) 

KABUPATEN SIGI PROMOSIKAN POTENSI EKONOMI PARIWISATA RESTORATIF MELALUI FESTIVAL LESTARI 5

KABUPATEN SIGI PROMOSIKAN POTENSI EKONOMI PARIWISATA RESTORATIF MELALUI FESTIVAL LESTARI 5

Tourism for Us – Kabupaten Sigi, Sulawesi Tengah, melalui Festival Lestari 5 hendak mempromosikan potensi ekonomi lestari termasuk di sektor pariwisata dan ekonomi kreatif. Kabupaten ini ingin menunjukkan kepada calon investor dan publik bahwa pascabencana hebat gempa bumi yang diikuti liquifaksi dan tsunami di akhir [more]

PESONA BUDAYA DAYAK TOMUN DI DESA RIAM TINGGI, LAMANDAU

PESONA BUDAYA DAYAK TOMUN DI DESA RIAM TINGGI, LAMANDAU

Tourism for Us – Pelayanan dan sikap warga Desa Riam Tinggi membuat setiap wisatawan yang datang betah. Mereka merasa menjadi bagian dari kampung Dayak Tomun walaupun hanya tinggal sesaat. Hospitality warga di salah satu desa wisata di Kabupaten Lamandau, Kalimantan Tengah, ini telah diakui baik [more]

INI TREN PERJALANAN 2023, OPERATOR TUR WAJIB TAHU

INI TREN PERJALANAN 2023, OPERATOR TUR WAJIB TAHU

Tourism for Us –  Teknologi perjalanan (travel tech), hubungan antarmanusia, dan business leisure (bleisure) menjadi tiga kunci utama tren perjalanan 2023. Travel tech akan semakin dalam mempengaruhi bagaimana orang-orang melakukan perjalanan. Namun pada saaat yang sama, semakin banyak juga wisatawan mencari pengalaman lebih dalam melalui interaksi sosial dengan komunitas lokal. Perjalanan bleisure akan semakin mix tahun depan. Pelakukanya tidak hanya individu yang bekerja jarak jauh (remote working) tetapi juga korporasi-korporasi.

Ritual penyambutan tamu di rumah panjang. Rumah tradisional suku Dayak ini sekaligus menjadi homestay wisatawan di Desa Riam Tinggi,Lamandau,Kalimantan Tengah.(Foto: Gogo/Pokdarwis Riam Tinggi)

Indonesian Inbound Tour Operator Association (IINTOA) belum lama ini mengkaji tren perjalanan apa yang mesti diketahui oleh para operator tur di Indonesia pada 2023. Kajian dilakukan oleh Bondan Nurdiyanto, founder IINTOA. Hasil kajian itu pertama kali dipresentasikan di depan civitas academica Sekolah Tinggi Pariwisata (STP) Trisakti Jakarta akhir November lalu.

Pada kuliah umum bertema Travel Business In Future After Pandemic COVID-19 di kampus STP Trisakti pada 29 November 2022, Bondan Nurdiyanto bersama Jongki Adiyasa, owner PT Nusa Ina Leisure, mengungkapkan lima prediksi tren perjalanan 2023 sebagai berikut:

  1. Konsumen menginginkan pengalaman yang dipersonalisasi dan mempesona  

Google melakukan sebuah studi dan hasilnya menunjukan, 57% pejalan menginginkan tur mereka berikutnya dapat dibuat berdasarkan preferensi dan kebiasaannya. Sebanyak 36% pejalan mengatakan bersedia membayar harga premium yang signifikan atas sebuah produk atau jasa.

Itu artinya dibutuhkan pengalaman seseorang untuk menciptakan pengalaman-pengalaman yang mampu membuat wisatawan menikmati budaya yang berbeda sama sekali selama tinggal di destinasi.

2. Sertakan wisatawan dalam strategi pemasaran

Setiap perusahaan operator tur mesti menyadari bahwa sekarang adalah era visual-first social media. Perusahaan dapat memanfaatkan user-generated content (UGC) yang dibuat oleh pelanggan sebagai testimoni perjalanan otentik yang visual.

3. Jadikan pengalaman pemesanan menyenangkan

Dalam ranah perjalanan online, orang ingin bertindak berdasarkan keinginannya saat mereka ingin mengambil keputusan. Namun, saat ini hanya 56% operator tur dengan situs web yang menawarkan layanan pemesanan instan. Sementara, industri perhotelan sudah melakukannya sekitar tiga tahun terakhir.

4. Keterlibatan yang lebih besar dengan komunitas lokal

Wisatawan semakin sadar akan dampak yang mereka timbulkan terhadap komunitas dan lingkungan lokal saat bepergian. Menurut laporan Sustainable Travel International, generasi milenial, segmen konsumen yang tumbuh paling cepat dalam perjalanan adalah “aktif, suka berpetualang, terhubung, dan sadar sosial serta ingin terlibat dengan tempat-tempat yang mereka pedulikan”. Mereka ingin memberi kembali kepada komunitas lokal di destinasi.

Menurut kajian IINTOA, 90% wisatawan milenial menganggap mencoba makanan lokal sangat penting. Bahkan seringkali lebih penting daripada museum, monumen dan pantai.

5. Pastikan Pengalaman Seluler Positif bagi pelanggan  

Sebagian besar wisatawan mencari inspirasi dan produk perjalanan secara online. Semakin banyak wisatawan memesan pada menit terakhir. Dan kebanyakan melakukannya di ponsel.

Secara statistik menunjukkan, 26% pencarian perjalanan di AS dimulai dari perangkat seluler. Untuk Eropa angkanya naik menjadi 47%. Dan di Asia mencapai 40%.  

Perusahaan operator tur sekarang mau atau tidak mau untuk mengoptimalkan pengalaman pemesanan dan pembelian secara digital dan mobile. Desain responsif situs web dan media sosial akan dapat memberi pengalaman pemesanan lebih baik dan menyenangkan bagi pelanggan.

Seiring dengan tren perjalanan, IINTOA juga mengkaji beberapa langkah pemasaran yang bisa dilakukan oleh operator tur sebagai berikut:

  1. Pemasaran dilakukan secara visual dan memamerkan pengalaman unik secara efektif ke setiap pasar untuk mengakomodasi permintaan personalisasi pengalaman.
  2. Konten dari pelanggan (UGC) bisa dimasukkan jadi konten marketing selain visualiasi konten yang dibuat sendiri oleh perusahaan. Ada banyak kanal bisa digunakan untuk membangun lebih banyak interaksi dengan pelanggan. Dalam hal ini, penting bagi operator tur mengetahui dan mapping pelanggannya paling banyak berada di mana. 
  3. Selain testimoni visual dari pelanggan, operator tur juga bisa mengunggah konten-konten visual bagaimana perusahaan bekerja sama dengan komunitas lokal menciptakan pengalaman-pengalaman unik.
  4. Tambahkan tombol Calls to Action (CTA) pada gambar yang akan memandu pelanggan ke portal pemesanan. Ini akan mengkonversi keinginan wisatawan menjadi pemesanan setelah melihat visual yang inspiratif.  

Travel tech, hubungan antarmanusia, dan bleisure

Dikutip dari Travel Pulse, Amadeus telah mengeluarkan tren perjalanan 2023. Menurut salah satu perusahaan travel tech terkemuka dunia ini, kesadaran untuk mengurangi dampak terhadap bumi dan meningkatkan hubungan antarmanusia saat traveling semakin tinggi.

Kemudian, yang diprediksi akan menjadi tren tahun depan adalah bepergian ringan (traveling light). Ini lebih penting daripada koper desainer yang hanya menunjukkan simbol status.

Traveling light menciptakan poros bisnis baru untuk hotel dan resor dan bisnis lokal. Karena hotel dan resor akan memudahkan para tamunya dengan menawarkan sewa barang-barang yang lebih besar seperti peralatan dan perlengkapan olahraga di destinasi.

Salah satu grup perjalanan korporasi dari Nepal di penghujug 2022.Perusahaan mengirim karyawannya ke Bali untuk mengikuti pelatihan dan kemudian berwisata.(Foto: Eddie Tarsisius/Absolute Indonesia DMC)

Selanjutnya, kita akan melihat pekerja jarak jauh mengalami gaya hidup yang lebih nomaden karena semakin banyak perusahaan memformalkan kebijakan “bekerja dari mana saja” bagi karyawannya.

Perjalanan bisnis kembali lagi dengan perbedaan. Tren terbaru dari ’’bonding business breaks” adalah menyatukan tim perusahaan untuk menjalin kembali ikatan, berkolaborasi, dan memperkuat hubungan tetapi dilakukan jauh dari kantor.

Metaverse adalah agen perjalanan jenis baru yang memberikan pengalaman budaya yang lebih dalam secara online. Ini adalah percobaan-sebelum-Anda-membeli.

Daniel Batchelor, Wakil Presiden, Pemasaran Korporat Global, Komunikasi, dan Tanggung Jawab Sosial untuk Amadeus mengatakan, dunia biasa memprediksi dampak teknologi pada perjalanan dengan cara yang sepenuhnya fisik, memvisualisasikan yang semakin besar dan moda transportasi yang lebih cepat. Masa depan sekarang ada di sini, dan terlihat sangat berbeda. Orang-orang ingin mengurangi dampaknya terhadap bumi sambil mengutamakan hubungan manusia dan masyarakat luas.

Hotspot.earth menguraikan lebih jauh tren perjalanan tahun depan dengan menunjukkan bahwa tren perjalanan bleisure akan tumbuh pada tahun 2023. Yang dimaksud dengan bleisure adalah perjalanan bisnis akan meluas ke kegiatan rekreasi. Para pakar pariwisata pun memperkirakan, lebih banyak orang melakukan perjalanan bleisure pada tahun 2023.

Otomatisasi tidak hanya mendigitalkan pemesanan tetapi juga membuatnya ramah seluler. Karena 3 hingga 5 pemesanan online dilakukan dari ponsel.

Otomatisasi tidak hanya meningkatkan volume penjualan tetapi juga membuat iklan lebih terjangkau bagi perusahaan perjalanan dan pelanggan menikmati kenyamanannya. Perusahaan perjalanan yang telah menggunakan teknologi reservasi melihat lonjakan pertumbuhan bisnis dan menghasilkan lebih banyak keuntungan.

Personalisasi itu penting. Menurut beberapa mesin pencari seperti Google dan Bing, 61% wisatawan percaya bahwa perusahaan harus menyesuaikan pengalaman membeli mereka, berdasarkan perilaku dan pengalaman pribadi mereka. Personalisasi menawarkan opsi fleksibel yang disesuaikan dengan kebutuhan pelanggan. Dengan pengalaman ini, perusahaan dapat mencapai kepuasan dan konversi pelanggan yang lebih baik, serta membantu strategi pemasaran digital perusahaan dan menganalisis perilaku pelanggan.

Jadi sudah pasti bepergian akan lebih didukung teknologi pada tahun 2023. Studi Harvard terbaru menyebutkan, teknologi akan sangat penting dalam mendapatkan kepercayaan pelanggan.

Ekowisata akan menjadi tren pemasaran utama pada tahun 2023. Ini mendorong penggabungan gairah dan perjalanan dengan mendukung pertumbuhan segera. Dalam hal itu akan mencakup pariwisata aktif (active tourism), perjalanan transformasi (transformation travel), dan wisata pengalaman (experience tourism).

Banyak pelancong yang bosan berlibur di tempat-tempat yang dibanjiri turis. Mereka mencari pengalaman yang lebih baik di setiap tempat yang ingin dikunjungi. Mereka mencari perusahaan-perusahaan perjalanan yang punya reputasi yang memungkinkan mereka bergaul dengan mudah dengan penduduk setempat. Tren tersebut menunjukkan bahwa bepergian lebih dari sekadar kesenangan tetapi bertujuan untuk membuat perbedaan dalam kehidupan masyarakat.

Adaptasi dan keberlanjutan bisnis

Dalam paparannya pada kuliah umum di STP Trisakti, IINTOA juga  mengidentifikasi beberapa kunci adaptasi bagi perusahaan operator tur, yakni:

  1. Jika eksekutif perusahaan operator tur adalah ‘The Doers’ maka dia bisa melakukan multipekerjaan.
  2. Sebuah perusahaan operator tur yang juga berkecimpung di bidang IT bisa sekaligus menjadi pencipta konten (content creator).
  3. Perusahaan operator tur dituntut dapat menciptakan program tur dan kalkulasi biaya dengan cepat dan akurat.
  4. Pengusaha operator tur harus menjadi riil konsultan tours and travel.

Agar bisnis operator tur dapat bertahan dan berkelanjutan maka sebuah perusahaan operator tur:

  1. Harus bisa beradaptasi dengan ekspetasi konsumen yang berubah sangat cepat.
  2. Harus menonjol
  3. Seringkali keberhasilan bisnis operator tur melibatkan navigasi agen perjalanan, operator tur lainnya, dan pihak ketiga termasuk situs pemesanan.

***(Yun Damayanti, dirangkum dari berbagai sumber)