TETEBATU, REAKTIVASI JALUR PENDAKIAN TERTUA RINJANI

Tourism for Us – Pada masa lampau, masyarakat Sasak melalui jalur Tetebatu menuju puncak Gunung Rinjani. Kini, jalur pendakian tertua itu direaktivasi. Balai Taman Nasional Gunung Rinjani telah merestui jalur tersebut sebagai jalur resmi pendakian kelima setelah Sembalun, Senaru, Air Berik dan Timbanuh.

Danau kawah Segara Anak dilihat dari Plawangan Sembalun,TN Gunung Rinjani. (Foto: Yun Damayanti)

Tetebatu adalah jalur pendakian lama. Jalur pendakian ini sudah ada sejak era kolonial Belanda, atau mungkin lebih lama lagi. Di jalur pendakian itu akan membawa trekker ke puncak Sangkareang, titik tertinggi kedua di Taman Nasional Gunung Rinjani.

Seiring dengan permintaan masyarakat, juga melihat kesiapan warga, pelaku operator trekking dan fasilitas lain seperti akomodasi dan kantor resor taman nasional di Joben, Balai Taman Nasional Gunung Rinjani akhirnya menghidupkan kembali jalur tersebut menjadi jalur resmi pendakian.

Reaktivasi jalur pendakian lama Tetebatu diharapkan dapat menghidupkan kembali desa wisata tertua di Rinjani dan menggairahkan kegiatan wisata alam. Sebelum jalur Tetebatu secara resmi direaktivasi, daerah ini merupakan salah satu kantong akomodasi trekker. Di sana sudah berdiri hotel, pondokan dan homestay. Jalur pendakian resmi terdekat dari desa ini adalah Air Berik.

Orang-orang Eropa yang tinggal di kota Mataram memilih Tetebatu sebagai tempat peristirahatan pada masa lampau. Desa berada di ketinggian 700 meter di atas permukaan laut. Sampai sekarang, kawasan di sekitar Rinjani memang dikenal berhawa sejuk sepanjang tahun.

Pertanian merupakan mata pencaharian utama penduduk. Persawahan warga berada di lereng-lereng kaki Gunung Rinjani. Sawah terasering itu seperti di Ubud, Bali, masa lalu. Dan di antara sawah-sawah, terhampar perkebunan kopi, cokelat, cengkeh dan vanila.  

Di sekitar desa masih dikelilingi hutan lebat. Di dalamnya ada habitat kera hitam dan bermacam jenis burung. Selain itu, mudah dijumpai air terjun-air terjun berketinggian sedang. Airnya berasal dari sumber-sumber mata air di Gunung Rinjani. Air terjun yang bisa diakses dari desa di antaranya Air Tiu Teja, Sarang Walet, Kokok Duren, dan Mangku Sakti. Air terjun lainnya ada di lembah Ulem-ulem. Tinggi air terjun Ulem-ulem kurang dari 10 meter namun memiliki debit air yang cukup deras. Di bawahnya ada kolam luas dengan air jernih yang dingin. Dan saat langit bersih tanpa awan, wisatawan bisa melihat puncak Sangkareang dan Rinjani dari desa.*** (Yun Damayanti)



2 thoughts on “TETEBATU, REAKTIVASI JALUR PENDAKIAN TERTUA RINJANI”

  • Tepatnya pada tanggal 25-27 September Tim ekspedisi jalur lingkar Selatan asal desa wisata tetebatu memutuskan untuk memastikan jalur terbaik menuju puncak sangkarrang yang di pandu langsung oleh salah seorang “penyeran” atau pemburu rusa asal dusun lingkung bernama Amak Hul. Saya selaku inisiator ( uncle Kus) ekspedisi ini mengumpulkan kawan kawan pengusaha dan para guide yang ada di kembang kuning, tetebatu selatan dan tetebatu utk bermusyawarah untuk napak tilas jejak sejarah pendakian yg diceritakan oleh para orang tua kami. Dan alhamdulillah dgn ijin Tuhan dan kerja keras jalur ini sukses sampai puncak sangkarrang. Orang tua kami menyebutnys gunung tembolak karena dari jauh sepintas menyerupai tembolak yaitu benda yg digunakan utk menutup makanan pd perayaan pesta pesta adat, atau perayaan hari besar islam seperti maulid nabi atau isra miraj. Tak lupa saya ceritakan jg bhw saat ekspedisi pertama pd thn 2015 silam juga ikut serta dua orang asing berkebangsaan prancis dan tasmania yg secara kebetulan keduanya adalah pendaki. Mereka lah yg langsung membantu memviralkan puncak sangkareang ini melaui blog pribadinya. Dan seminggu setelah itu ada banyak tamu mulai mencoba jalur ini . Jauh sebelum ekspedisi ini kami sebenarnya secara diam-diam sdh mengawalinya juga dgn membawa tamu jalan jalan tembus sampai savana saja. Itulah paket trekking pertama yg kami coba. bersama John adventure asal orong gerisak. Yang paling unik kami juga pernah membawa tamu pd mlm hari . Ini program agak gila tp sukses. Sangat ekstrim tapi asyik. Berangkat dari rumah pkl 11.00 mlm dan sampai puncak pas sunrise. Setelah sarapan dan ngopi langsung turun. Tiba di tetebatu pd jam 01.00 siang hari. Silahkan dicoba. Terakhir secara khusus sy mengucapkan terimakasih kpd pemerintah sabil khusus kpd TNGR yg telah merestui peresmian jalur ini setelah lima tahun lamanya kami mrndaki secara illegal. Sekali lagi terimakasih kpd semua pihak yg sdh mendukung apa yg kami minta dan usulkan selama 5 tahun ini. Dan sekarang jalur ini dapat dinikmati oleh kita semua. Mohon maaf jika banyak hal yg sdh kami lewati dgn bnyk benturan, kesalah fahaman dan lain sebagainya. Itu semua untuk tujuan yg mulia. Selamat dan sukses untuk kita semua demi kesejahteraan kita bersama. Saya paman kus van denan. Sekarang ada di humas BPPD lotim. Wassalam. Salam Pariwisata.

    • halo uncle Kus.ceritanya menarik sekali.terima kasih sudah berbagi dengan kami.semoga kami bisa kembali ke rinjani dan mengunjungi tetebatu.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *