PANORAMA GROUP TETAP OPTIMIS PARIWISATA DI INDONESIA AKAN CEPAT PULIH

Tourism for Us – Relaksasi peraturan perjalanan dan pandemi yang terkendali merupakan kunci pemulihan pariwisata nasional. Selain itu juga didukung dengan kegiatan-kegiatan promosi untuk mendatangkan wisatawan.

Pada hari ketiga public expose Grup Panorama, Rabu (27/7/2022), di Jakarta, Budi Tirtawisata, Direktur Utama PT Panorama Sentrawisata Tbk. (PANR), menyampaikan, peraturan perjalanan yang tidak lagi diperketat dan pandemi yang terkendali menjadi kunci memulihkan pariwisata Indonesia.

Perjalanan insentif dari Kamboja menikmati liburan di Bali.(Photo courtesy of Panorama Destination)

Selain itu, menurutnya, kerja sama di antara industri juga diperlukan. Kemudian, dukungan dari pemerintah berupa program-program yang lebih nyata di antaranya, kegiatan-kegiatan promosi yang mampu mendatangkan wisatawan, serta kebijakan dan regulasi yang memudahkan perjalanan dan memberikan kenyamanan. Lalu, meningkatkan pelayanan untuk pejalan domestik. Dan seluruh pemangku kepentingan industri pariwisata bersama-sama menjaga kondisi yang berangsur mulai kondusif.    

Pelonggaran syarat perjalanan dan fasilitasi perjalanan berupa visa on arrival (VoA) terbukti mampu mengangkat kepercayaan diri (confidence) wisatawan mancanegara (wisman) berkunjung ke Indonesia (inbound).    

Semenjak perbatasan negara dibuka kembali dan diberlakukan relaksasi pada akhir kuartal I-2022, Panorama Destination atau PT Destinasi Tirta Nusantara Tbk. (PDES) telah melayani lebih dari 22.000 wisman sampai dengan semester I-2022. Grup-grup, terutama dari Eropa, yang perjalanannya ditunda karena pandemi Covid-19 direalisasikan pada tahun ini. Peminat perjalanan individual (FIT) juga bertambah terus.      

Sehari sebelumnya, Selasa (26/7/2022), Ricky Setiawanto, Director of Business Development PT Destinasi Tirta Nusantara Tbk., menerangkan, pada periode puncak musim liburan musim panas 2022 permintaan lebih banyak datang dari klien FIT dibandingkan grup. Pasar FIT saat ini menunjukkan sedikit perubahan daripada sebelumnya.

Pasar FIT yang biasanya melakukan perjalanan pada bulan Desember-Januari juga memesan dan melakukan perjalanan di bulan Agustus. Salah satunya adalah wisatawan dari Afrika Selatan.

‘’Tamu-tamu FIT yang datang saat ini berasal dari negara-negara yang tidak kami prediksikan sebelumya. Seperti Afrika Selatan. Periode perjalanan mereka biasanya di bulan Desember, tetapi sekarang mereka pun bepergian di bulan Juli. Kami hampir setiap hari menerima permintaan 6 hingga 8 inquiries dan kedatangan,’’ ujar Ricky.

Dia menenggarai, kondisi negara tersebut membaik. Hal ini seiring dengan banyak negara di Eropa membeli gas dari negara-negara lain, termasuk dari Afrika. Konflik Rusia-Ukraina telah menyebabkan pasokan gas dari Rusia dihentikan.    

Panorama Destination berharap, tahun 2022 terjadi perbaikan signifikan. Perseroan menargetkan dapat melayani sampai 50 ribu wisatawan hingga akhir tahun ini. Di pasar inbound, fokusnya menyasar wisatawan dari regional ASEAN yang diberikan bebas visa kunjungan untuk wisata (BVK).

Panorama Destination telah membuat proyeksi hingga tahun 2025. Dengan program vaksinasi yang telah dimulai sejak 2021 dan masih berlangsung hingga sekarang serta pemesanan-pemesanan baru yang menunjukkan peningkatan, perseroan berharap tren perbaikan perjalanan domestik maupun internasional terjadi pada tahun 2022 dan dapat terus berlanjut di 2023.

Namun, perseroan juga melihat pada faktor-faktor eksternal: konflik Rusia-Ukraina yang belum menunjukan kapan akan berakhir berpotensi menciptakan resesi global; regulasi-regulasi di dalam negeri yang menciptakan isu-isu spektakuler yang kurang mendukung di tengah kondisi industri pariwisata yang baru mulai bergairah; perhelatan Piala Dunia 2022 di Qatar pada  bulan November; dan tahun Pemilu 2024 di Indonesia.

Panorama Destination menargetkan, kinerja pada tahun 2023 dapat mencapai 50 persen dibandingkan kinerja pada 2019 yang mencapai 140 ribu wisatawan per tahun. Pada 2024 dapat mencapai 75 persen daripada 2019. Dan pada 2025 mencapai kinerja yang sama seperti sebelum pandemi.

‘’Itu semua tergantung dari faktor-faktor eksternal yang terjadi. Harapan kami sudah bisa take off tahun depan,’’ kata Ricky.     

Tahun 2023, Panorama Destination juga akan fokus pada produk-produk ekowisata dan pariwisata berkelanjutan. Produk-produk yang ditawarkan akan lebih menyentuh nilai-nilai kehidupan lokal ketika mengunjungi destinasi. Wisatawan tidak hanya datang untuk mengambil foto-foto tetapi juga terlibat dalam beragam aktivitas, dan masyarakat lokal pun lebih dilibatkan dalam menciptakan pengalaman bagi wisatawan. Sehingga perjalanan wisata menjadi travel for change.  

Ricky menambahkan, perseroan juga percaya diri dengan pasar perjalanan wisata domestik. Pada tahun 2021 perseroan dapat membukukan total 8.000 wisatawan.

Sedangkan untuk pasar internasional, kembalinya pasar wisatawan dari Cina akan berpengaruh besar. Kunjungan wisatawan dari Negeri Tirai Bambu memberi kepastian bagi pasar-pasar lainnya untuk berwisata ke Indonesia.

Pasar MICE juga positif. Dengan pelonggaran-pelonggaran syarat perjalanan dan mobilitas masyarakat, pasar ini akan berkembang cepat.

‘’Kita lihat. Pertemuan-pertemuan yang diselenggarakan di hotel-hotel sudah mulai,’’ pungkas Budi.

PT Panorama Sentrawisata Tbk. (PANR) telah terdaftar di Bursa Efek Indonesia sejak 2001. Anak-anak usahanya, PT Destinasi Tirta Nusantara Tbk. (PDES) yang fokus pada penanganan inbound dan PT WEHA Transportasi Tbk. (WEHA) yang fokus pada persewaan bis, shuttle service dan open trip operator juga sudah terdaftar di bursa efek. PDES sendiri beroperasi di Indonesia, Malaysia dan Thailand.*** (Yun Damayanti)     



Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *