PLATARAN BANDUNG MEMBAWA KEANGGUNAN BUDAYA SUNDA KE LEVEL TERBAIK

Tourism for Us – Plataran membawa pengalaman baru yang unik di Kota Bandung. Grup hospitality kelas atas terkemuka Indonesia ini meramu kuliner lezat dan presentasi kreatif dengan ruang-ruang besar yang dirancang untuk mengundang orang datang dan betah berkumpul di ibukota Jawa Barat. Dan lahirlah Plataran Bandung sebagai the most gorgeous venue and dining experience di pusat kota.

Salah satu private room di Plataran Bandung. (Photo Courtesy of Plataran)

Plataran Bandung tidak seperti restoran di dalam gedung pada umumnya. Tamu yang masuk lewat pintu utama akan berada di Askara Lounge. Ruangan ini dirancang untuk menciptakan keakraban. Lounge itu selain berfungsi sebagai ruang tunggu atau perantara, juga bisa digunakan untuk keperluan event jamuan makan dan cocktail yang lebih kecil. Kapasitasnya masing-masing 16 orang untuk dining dan 20 orang untuk cocktail.

Ruang berikutnya adalah Merak venue, sebuah hall berkapasitas mulai dari 120 tamu untuk dining sampai 250 tamu untuk cocktail. Sebuah lukisan tarian merak, salah satu tarian sunda, menjadi penanda penamaan ruangan itu. Hiasan partisi yang memisahkan hall dengan ruang di belakangnya berbentuk kujang, senjata khas Jawa Barat.

Pilar-pilar besar dan lampu-lampu gantung kristal membawa tamu-tamu pada suasana klasik dan megah di ruang utama Plataran Bandung. Di sebelah kiri ruangan terdapat lima pintu berwarna hitam dengan desain yang terinspirasi gaya arsitektur art deco. Kelima pintu itu merupakan akses ke private room.

Di sisi kiri Merak venue ada lima private room. Kelima private room bisa dikoneksikan. Masing-masing private room berkapasitas 10 orang. Art deco menjadi inspirasi utama interior di kelima ruangan itu.

Bandung memang dikenal sebagai kota art deco di Indonesia. Menurut laman Kota Bandung (bandung.go.id), ada 418 bangunan bersejarah yang dilindungi di bawah peraturan daerah kota. Hampir seluruh bangunan itu bertema art deco dan dibangun pada masa kolonial Belanda.

Dalam laman itu juga diterangkan, tim cagar budaya kota tidak hanya bertugas melindungi bangunan-bangunan cagar budaya tetapi juga memberikan rekomendasi desain bangunan yang ada di kota. Seperti yang kita lihat sekarang, ada beberapa bangunan baru yang desain arsitekturnya bertema art deco. Art deco merepresentasikan seni baru yang punya cara tersendiri untuk berkomunikasi. Desainnya memberikan kehangatan, kenyamanan, dan ruang untuk berkontemplasi.

Selain art deco, di Bandung juga ada gaya arsitektur vernacular yang lebih bersifat tradisional. Gaya arsitektur ini menggabungkan bangunan kolonial dengan bentuk atap tradisional seperti Gedung Sate. Dan arsitektur neo-klasik dengan banyak pilar seperti yang ada di Gedung Pakuan dan Kantor Polrestabes Bandung.  

Tamu-tamu yang menggunakan private room di ruang Elang, Gelatik, Kenari, Murai dan Kepodang dapat menikmati lukisan mural di dinding. Lukisan-lukisan itu menampilkan bangunan-bangunan heritage yang ada di kota di antaranya Gedung Sate dan Vila Isola.

Satu lagi private room berada di bagian belakang hall. Ruang privat yang diberi nama Cendrawasih berkapasitas 12 orang. Ruang Cendrawasih menawarkan pengalaman holistik. Ruangan ini merupakan pilihan ideal bagi mereka yang ingin mengimpresi tamu-tamunya untuk waktu lama. 

Khatulistiwa Terrace berada di sebelah kiri pintu masuk utama. Ruang semi outdoor ini dinaungi atap kaca dan partisi dari tanaman hias yang rimbun. Meskipun berada di luar, kebisingan lalu lintas di salah satu jalan protokol kota, Jalan Diponegoro, nyaris tidak terdengar. Di sini pun bisa dimanfaatkan untuk menggelar beragam event kasual. Apalagi ditambah semilir angin sejuk Kota Kembang yang bikin santai.

Di antara Merak venue dan Khatulistiwa Terrace ada Jalakbali Lounge. Ruangan lounge yang satu ini ibarat menjembatani dua era, klasik dan milenial di Bandung.

Plataran Bandung mempunyai toilet dan ruang Mushola sendiri. Dan tamu-tamu pun tidak perlu repot parkir mobil dengan disediakannya layanan Complimentary Valet Parking.

Nasi Goreng Tiga Dewi yang terdiri dari Nasi Goreng Keling, Nasi Goreng Lautan Api dan Nasi Goreng Kecombrang. (Photo Courtesy of Plataran)

Bagi warga Bandung dan wisatawan, Plataran Bandung siap menyajikan menu khusus. Ada Gurame Rumpi, Bebek Kendil, dan Se’i sapi dengan presentasi luxury yang pertama kali dibuat.

Signature menu dari Plataran sudah tentu ada. Nasi Goreng Tiga Dewi, Nasi Pancasila, Salad Putri Dewi, Salad Prabu dan Dendeng Batokok adalah beberapa menu best sellers yang patut dipesan. 

Arman Suparman, Cluster Director of Sales-MICE Plataran,  menerangkan, Plataran Bandung mengusung konsep initimate, royal, homey, dan dining. Plataran membawa keanggunan budaya Sunda ke level terbaiknya.

Bandung adalah sebuah kota yang penuh imajinasi, sangat kreatif dalam industri kuliner, bergaya dan suka sekali bergaul. Plataran Bandung merupakan sedikit tempat yang bisa mengakomodasi itu semua sekaligus memenuhi kebutuhan akan venue multifungsi dan kemewahan.

Plataran Bandung dibuka untuk umum mulai 8 Maret 2023. Dan Grand Opening, menurut rencana, akan dilaksanakan pada 17 Maret 2023.***(Yun Damayanti) 



Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *