Tag: gastro diplomacy

ICAV SIAP GELAR ‘’INDONESIAN STREET FOOD FESTIVAL’’ DI MELBOURNE, MARET 2024

ICAV SIAP GELAR ‘’INDONESIAN STREET FOOD FESTIVAL’’ DI MELBOURNE, MARET 2024

Tourism for Us – Dunia semakin mengenal kuliner Indonesia. Indonesian Culinary Association of Victoria (ICAV) siap menghadirkan festival kuliner Indonesia bertajuk ‘’Indonesian Street Food Festival’’ pada 16-17 Maret 2024 di Queen Victoria Market, Melbourne, Australia. Dan festival ini sangat signifikan dan selaras dengan program pemerintah [more]

INDONESIA HADIR DENGAN LEBIH BANYAK PROGRAM DI VIG 2023 PARIS

INDONESIA HADIR DENGAN LEBIH BANYAK PROGRAM DI VIG 2023 PARIS

Tourism for Us – Indonesia akan hadir kembali di Village International De La Gastronomie (VIG) 2023. Salah satu event gastro-diplomasi terpenting di Perancis ini berlangsung pada tanggal 7 sampai 10 September 2023 di kaki Menara Eiffel dan di dalam tembok bersejarah Musee de L’Homme, Paris. [more]

MISI PENJUALAN INDONESIA SPICE UP THE WORLD PERTAMA DI PERANCIS BERHASIL MENARIK PERHATIAN CHEF HINGGA SUPERMARKET HALAL

MISI PENJUALAN INDONESIA SPICE UP THE WORLD PERTAMA DI PERANCIS BERHASIL MENARIK PERHATIAN CHEF HINGGA SUPERMARKET HALAL

Tourism for Us – Misi penjualan  (sales mission) Indonesia Spice Up the World (ISUTW) pertama di Perancis minggu lalu berhasil menarik perhatian chef, asosiasi pemilik restoran Perancis, sekolah gastronomi, media hingga supermarket halal di Paris.

Direktur Pemasaran Ekonomi Kreatif Kemenparekraf Erwita Dianti (kelima dari kiri) memimpin delegasi misi penjualan subsektor kuliner Indonesia ke Paris, Perancis. (Photo credit to LMDI)

Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf/Baparekraf) bekerja sama dengan House of Indonesia Paris (La Maison de L’Indonesie/LMDI) menggelar Sales Mission Pemasaran subsektor Kuliner pertama kali di Paris, Perancis, dengan mengangkat tema ‘’1er Edition Festival Des Epices Indonesiennes’’ (Festival Rempah-Rempah Indonesia Edisi Pertama). Sales Mission telah berlangsung pada tanggal 9, 10 dan 12 Mei 2023. Usai misi penjualan diikuti dengan pameran beragam produk makanan dan bumbu Indonesia selama tiga minggu pada bulan Mei 2023 bertempat di House of Indonesia Paris.    

Sales Mission diikuti oleh tiga sellers produsen beragam produk makanan buatan Indonesia. Ketiga sellers adalah Lemonilo, Murni dan grup JIKA yang membawa merek JIKA Chocolat, Spice from the East, dan sambal Sweet & Pedas.

Credit photo to LMDI

Agenda pertama misi penjualan ‘’Special Chef Lunch’’, Selasa (9/5/2023), dihadiri 12 orang. Mereka terdiri dari Didier Desert dari Association Francaise des Maitres Restaurateurs; Patric Obin, Academie Nationale de Cuisine; Mathieu La Fay, Euro Toques France; Laetitia Plaut, Maitres Cuisiners de France; Romain Besseron dan Thierry Charrier dari Cuisiners de la Republique Francaise; Dominique Saffre, Union Compagnonnique; Pierre Koch, Academie Culinaire de France; Pierre Sanner, Mission Francaise du Patrimoine & des Cultures Alimentaires; Anne-Laure Descombin, Village International de la Gastronomie; Edouard Cointreau,Gourmand International; dan Marie Sauce-Bourreau  

Program hari pertama, peserta diperkenalkan dengan rempah-rempah Indonesia yang digunakan untuk memasak jamuan makan siang. Menu makan siang terdiri dari soto ayam sebagai makanan pembuka. Kemudian dilanjutkan dengan hidangan utama yakni nasi kuning yang dibentuk jadi tumpeng mini dengan lauk pauknya rendang, tempe dan serundeng. Dan sebagai penutupnya, kue lapis legit ditemani kopi, teh dan cokelat Indonesia.

Eka Moncarre, founder House of Indonesia Paris (La Maison De L’Indonesie/LMDI), menerangkan, ketiga menu jamuan makan siang merupakan kuliner Indonesia paling populer di kalangan warga Perancis. Selain itu, menu tersebut cocok dengan bahan-bahan yang dibawa oleh peserta misi penjualan.  

 Agenda kedua ‘’Press Conference’’ berlangsung, Rabu (10/5/2023), dihadiri oleh 50 media Perancis.  

Agenda ‘’Business Workshop’’, Jumat (12/5/2023), juga dihadiri oleh 50 buyers. Program ini tidak hanya mempertemukan sellers dengan buyers. Tetapi juga termasuk mengunjungi salah satu supermarket halal di Paris sehingga sellers dari Indonesia dapat melihat langsung kondisi pasar.

‘’Kita juga lakukan visit ke supermarket halal di Paris yang tertarik dengan produk-produk Indonesia,’’ ujar Eka.

Setelah rangkaian agenda misi penjualan tersebut, dilanjutkan dengan pameran ragam produk kuliner Indonesia mulai tanggal 10 sampai dengan 31 Mei 2023 di House of Indonesia Paris.

Dalam keterangan tertulis sebelum misi penjualan berlangsung, Direktur Pemasaran Ekonomi Kreatif Kemenparekraf Erwita Dianti mengatakan, ‘’Selain komoditi rempah, kita juga mengangkat para artisan kuliner yang makin beragam produknya. Harapan kami adalah mempromosikan produk artisan lokal ini supaya produk Indonesia semakin mendunia.”

Tingginya permintaan ekspor rempah menunjukkan, kualitas produk rempah Indonesia telah diakui dunia. Maka tujuan dari kegiatan ini adalah untuk mempromosikan beberapa bumbu dan masakan Indonesia. Selain itu, diharapkan ada kesepakatan bisnis dan terjadi transaksi antara sellers dari Indonesia dan buyers dari Perancis.

Program nasional Indonesia Spice Up the World adalah strategi memperkenalkan produk rempah dan bumbu masakan Indonesia di mancanegara. Strategi ini juga memacu pengembangan jaringan restoran Indonesia di luar negeri sebagai diplomasi gastronomi Indonesia. Kampanye ISUTW menargetkan nilai ekspor rempah dan bumbu mencapai dua miliar dolar AS dan menghadirkan 4.000 restoran Indonesia di luar negeri pada 2024.***(Yun Damayanti)

KEMENPAREKRAF GELAR FESTIVAL REMPAH INDONESIA PERTAMA DI HOUSE OF INDONESIA PARIS

KEMENPAREKRAF GELAR FESTIVAL REMPAH INDONESIA PERTAMA DI HOUSE OF INDONESIA PARIS

Tourism for Us – Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf/Baparekraf) bekerja sama dengan House of Indonesia Paris (La Maison de L’Indonesie/LMDI) akan menggelar Sales Mission Pemasaran subsektor Kuliner pertama kali di Paris, Perancis, minggu depan. Sales Mission diikuti dengan pameran beragam [more]

PESAN DARI PARIS UNTUK WISATA KULINER INDONESIA

PESAN DARI PARIS UNTUK WISATA KULINER INDONESIA

Tourism for Us – Rasa adalah nilai pertama dari sebuah makanan atau minuman. Dan rasa terbaik dibuat dengan menggunakan bahan-bahan segar dan asli. Kepada semua pengusaha kuliner dunia, chef Guy Savoy dari Village International de la Gastronomie (VIG) mengatakan, kualitas pembuatan makanan harus enak dimakan [more]

INDONESIA, NEGARA KEHORMATAN DI VILLAGE INTERNATIONAL DE LA GASTRONOMIE 2022

INDONESIA, NEGARA KEHORMATAN DI VILLAGE INTERNATIONAL DE LA GASTRONOMIE 2022

Tourism for Us – Village International de la Gastronomie (VIG) memilih Indonesia menjadi negara kehormatan pada perhelatan tahun ini. Event tahunan itu akan berlangsung pada 1-4 September 2022 di Paris, Perancis.

La Maison De L’Indonesie (LMDI) selaku official partner dan koordinator ekslusif Indonesia di VIG 2022 akan menampilkan beragam program terkait kuliner Indonesia mulai dari demo masak hingga coffee workshop; pameran produk-produk minuman yang terbuat dari kopi, teh dan jamu serta rempah-rempah yang membentuk bumbu-bumbu masakan Indonesia hingga buku-buku masak kuliner Indonesia. Selain itu, LMDI juga akan menampilkan produk-produk terkait wellness seperti pijat tradisional, fashion runway untuk showcase produk wastra (kain) Nusantara, pameran wayang, dan pertunjukan kesenian dari berbagai daerah di area Indonesia maupun di panggung budaya.     

LMDI menggandeng mitra-mitra dari Indonesia di antaranya Arie Aripin, Founder PT Jakarta Coffee Premium, Pemerintah Kabupaten Belitung, Pemerintah Kabupaten Teluk Bintuni, Papua Barat, Plataran Indonesia dan lain-lain untuk tampil di VIG 2022. Komunitas Indonesia di Perancis juga akan ikut mendukung dengan mempersembahkan tari-tarian Nusantara.

Seiring dengan berjalannya program gastronomi dan budaya, VITO Perancis mengundang operator-operator tur dan agen-agen perjalanan di Perancis untuk hadir di VIG 2022. Mereka dapat mengikuti Wonderful Indonesia Presentation, sebuah program untuk pembaruan informasi dan awareness terhadap pariwisata Indonesia. Presentasinya akan disampaikan langsung oleh VITO Perancis. Di program itu, mereka sekaligus dapat merasakan pengalaman Indonesia melalui kuliner, produk kreatif dan pertunjukan seni serta bertemu dengan komunitas orang Indonesia.   

Wonderful Gastronomy Indonesia

Sebagian besar chef di dunia telah menggunakan rempah-rempah Indonesia di hampir seluruh masakannya. Rempah-rempah seperti pala, lada putih, kayu manis, dan kapulaga telah membumbui makanan-makanan internasional sejak berabad-abad.

Ragam budaya makan Indonesia sangat kaya dengan 1.300 suku. Beberapa kuliner tradisional ikonik Indonesia pun sudah diakui dunia, di antaranya rendang dan nasi goreng yang dipilih jadi Best Foods di CNN’s World’s 50 Best Foods selama beberapa tahun berturut-turut.

Kopi dan cokelat kebanggaan Indonesia juga telah dikenal oleh dunia. Barista, foodies dan para profesional di industri hospitality global semua tahu kopi indonesia, termasuk kopi luwak. Begitupun dengan cokelat Java Criollo, cokelat dari Pidie Jaya Aceh, Tabanan Bali, Tanazozo dari Flores dan Glenmore dari Banyuwangi telah digunakan oleh chef-chef pembuat pastri terbaik di seluruh dunia.

Kekayaan minuman Indonesia yang menakjubkan adalah jamu. Minuman herbal yang berfungsi sebagai obat tradisional, dalam perkembangannya juga menjadi minuman kesehatan, dibuat dari bahan-bahan alami seperti akar-akaran, batang, bunga, biji dan daun yang mengandung banyak khasiat baik bagi tubuh. Konon jamu telah dibuat dan dikonsumsi sejak 1300 tahun lalu atau era kerajaan Mataram kuno.

Penyelenggara VIG dan pemerintah Perancis telah melihat komitmen Indonesia dalam mempromosikan gastronomi dan produk-produk terbaik dari Indonesia di Perancis. Indonesia telah aktif berpartisipasi di VIG sejak 2016, diwakili Eka Moncarre, Founder La Maison De L’Indonesie, juga Country Manager VITO Perancis.

Dikutip dari siaran pers Village International de la Gastronomie, berikut ini INDONESIAN PROGRAM DURING VILLAGE INTERNATIONAL DE LA GASTRNOMIE 2022.

Indonesian area at the village – LMDI mengkoordinasikan pameran ragam produk, menyajikan makanan dan minuman serta kerajinan tangan dari berbagai daerah dan pulau di Indonesia.

Dances and music – pertunjukan tari-tarian tradisional dan musik dari beberapa daerah di panggung budaya VIG. Sesi pertama akan berlangsung pada 1  September 2022 pukul 17.30 waktu setempat, setelah pidato pembukaan; sesi selanjutnya pada hari Jumat dan Sabtu mulai pukul 17.00.

Show Kitchen –  Chef-chef di Perancis menerima Indonesia Food Culture di Big Show Kitchen, area utama, dipandu oleh Les Toques Francaise. Program ini akan digelar pada 3 September 2022 pukul 11.00 waktu lokal dan berlangsung selama 1 jam.

Indonesian food culture day – pada hari Sabtu 3 September 2022 Indonesia akan mengambil alih area utama, Village big tent, yang menghadap Menara Eiffel, selama sehari penuh. Pengunjung dapat menemukan beragam produk, mencicipi makanan, jamu, kopi, merasakan pijat tradisional bali, dan buku-buku masak Indonesia yang dipamerkan di Village Bookshop.

Pengunjung di Village International de la Gastronomie.(Foto: Village International de la Gastronomie)

VIG

Village International de la Gastronomie merupakan salah satu event diplomasi gastronomi internasional terpenting dan terbesar di dunia yang diselenggarakan setiap tahun di Perancis. Berbeda dari event gastronomi lainnya, di sini tidak hanya sekedar bazaar atau pameran yang menampilkan kuliner khas dari setiap negara peserta, tetapi juga sekaligus menjadi sarana mempromosikan budaya, ekonomi, politik dan pariwisata.

Karena gastronomi meliputi setiap aspek kehidupan manusia. Rantai gastronomi adalah sebuah perjalanan from farm to table. Melalui gastronomi kita mengenali dari mana bahan-bahan pangan berasal, di daerah mana bahan itu ditanam dan bagaimana masyarakat lokal memproduksi bahan-bahan itu.

Kemudian, bagaimana bahan-bahan tersebut diolah, dimasak sampai disajikan di meja merupakan perjalanan mengenali tradisi, adat/ritual, kebiasaan, sampai sistem sosial suatu masyarakat. Lalu, bagaimana produk-produk itu akhirnya dipasarkan dan dijual baik dalam wujud produk kuliner maupun berupa pengalaman (tur kuliner dan gastronomi).

Pada akhirnya, semua itu menjadikan gastronomi sebagai rantai pasok dan kegiatan perekonomian raksasa yang melibatkan dan mempengaruhi kehidupan orang-orang di setiap lapisan masyarakat: di tingkat lokal, nasional dan global.      

VIG 2022 akan diikuti oleh 48 negara. Indonesia sebagai Honor Country berkesempatan mengambil alih perhatian pengunjung yang hadir di Trocadero Garden pada Indonesian Food Culture Day di area utama seluas 250 meter persegi. Di situ Indonesia akan memamerkan kuliner dan membuka cerita-cerita di balik kuliner dan budaya makan orang Indonesia.

Paris sebagai salah satu destinasi wisata utama dunia akan membawa prospek wisatawan internasional mengunjungi event ini. Pengunjung VIG tidak terbatas hanya para profesional di industri pangan, kuliner dan hospitality, tetapi juga foodies, warga lokal dan wisatawan.   

Ini efek setelah warga Paris dan global makan street food Indonesia

Seperti orang Asia pada umumnya, orang Indonesia punya kebiasaan dan lebih memilih mengkonsumsi makanan dan minuman hangat untuk sarapan. Beras, baik dalam bentuk nasi atau bubur atau lontong (rice cake), menjadi sumber karbohidrat utama. Belum makan kalau belum makan nasi, itulah moto utama budaya makan orang Indonesia.

La Maison de l’Indonesie membawa suasana warung khas Indonesia yang guyub-tempat bertemu,minum kopi,jajan makanan enak dan membeli produk-produk Indonesia.(Foto: LMDI)

Nasi goreng, nasi kuning atau nasi uduk, bubur ayam, dan lontong sayur adalah beberapa makanan pagi orang Indonesia. Tidak hanya dibuat di dalam rumah tangga-rumah tangga, tetapi semua makanan itu juga menjadi street food khas Indonesia. Kita akan menemukannya di manapun di Indonesia. Tentu ada versi-versi sedikit berbeda di setiap daerah.

Rupa, rasa dan kebiasaan-kebiasaan orang Indonesia mulai dikenal oleh warga Paris, warga global maupun wisatawan mancanegara yang berada di sana. Bagi komunitas Indonesia, tidak ada kebahagiaan yang dapat menandingi makan makanan Indonesia bersama orang-orang Indonesia dengan kebiasaan-kebiasaan seperti di rumah.

Itulah strategi yang dilakukan oleh La Maison De L’Indonesie mulai tahun 2022. Menurut Eka, baik orang Perancis sendiri maupun warga internasional yang datang dan makan di LMDI terkesan dengan street food Indonesia.

‘’Mereka suka sekali dengan street food Indonesia. Di antara pengunjung bahkan ada yang sudah menjadi langganan. Ada juga pengunjung yang belum pernah ke Indonesia jadi terkesan,’’ ujar Eka.

Salah satu program LMDI adalah menyajikan makanan Indonesia, termasuk street food. Setiap hari ada satu menu yang disajikan. Menunya digilir secara bergantian. Makanan yang disiapkan selalu habis.

Kopi tubruk pun percaya diri bersanding dengan espresso. Warga dunia sekarang tahu minuman kopinya orang Indonesia. Dan pengunjung dapat memesan kopi tubruk kapanpun di LMDI.

LMDI juga mengadakan training dan meeting one-on-one dengan operator tur dan agen perjalanan di Perancis. Baik secara offline di LMDI maupun secara online.

‘’Training Indonesia sangat membantu operator tur dan agen perjalanan di Perancis untuk menjual Indonesia. Mereka juga senang sekali dengan konsep dan strategi marketing LMDI. Ini merupakan cara yang smart dengan menawarkan experience kepada calon wisatawan untuk mau berkunjung ke Indonesia,’’ pungkas Eka.***(Yun Damayanti)

LANGKAH TERBARU PEMASARAN PAREKRAF INDONESIA DI NEW YORK

LANGKAH TERBARU PEMASARAN PAREKRAF INDONESIA DI NEW YORK

Tourism for Us – Indonesia menggoyang New York melalui segelas kopi, lagu dangdut dan fesyen. Ini bisa dikatakan langkah-langkah baru dalam memasarkan pariwisata dan ekonomi kreatif Indonesia di Amerika Serikat. Langkah-langkah itu diharapkan bukan hanya sebagai alat promosi jangka pendek selama pandemi Covid-19 tetapi juga [more]

‘TASTE OF INDONESIA’ MENGESANKAN WARGA SENIOR DI PARIS

‘TASTE OF INDONESIA’ MENGESANKAN WARGA SENIOR DI PARIS

Tourism for Us – Pada siang hari di puncak musim panas, salad a la Indonesia yang terdiri dari beragam buah dan segelas minuman herbal dingin terbuat dari kunyit terasa sangat menyegarkan. Cita rasa yang sama sekali baru bagi warga senior di Paris yang menghadiri Festival [more]

KENALI KEBIASAAN MAKAN MASYARAKAT DI NEGARA TARGET PASAR DALAM MEMPROMOSIKAN KULINER INDONESIA

KENALI KEBIASAAN MAKAN MASYARAKAT DI NEGARA TARGET PASAR DALAM MEMPROMOSIKAN KULINER INDONESIA

Tourism for Us – Agar promosi pariwisata Indonesia melalui kuliner berjalan efektif, kita cari tahu dahulu kebiasaan makan masyarakat di pasar yang dituju. Kebiasaan makan ini berhubungan dengan bagaimana cara mereka mempersiapkan makanannya. Pada saat yang sama, kita juga sepakat dulu atas standar rempah-rempah yang digunakan dalam membuat bumbu dasar makanan-makanan tertentu yang dipilih sebagai National food. Supaya presentasi kita tidak salah arah dalam memperkenalkan makanan Indonesia kepada bangsa lain.

Rempah-rempah yang digunakan untuk membuat bumbu masakan Indonesia mungkin terlihat rumit.Tapi di situlah letak otentisitas Indonesia sebagai negeri rempah.(Foto: Birkompublik Kemenparekraf)

Kawasan Eropa bisa dikatakan pasar potensial bagi pariwisata Indonesia. Belanda, Jerman, Inggris, Perancis merupakan pasar-pasar tradisional pariwisata kita. Dari semua negara Eropa, ikatan emosional warga Belanda dengan Indonesia yang paling kuat. Mereka tahu betul dan sangat menyukai makanan Indonesia.

Hanya saja, menurut mereka memasak seperti resep asli masih terlalu rumit. Sedangkan pada umumnya, mereka tidak suka berlama-lama memasak. Jadi pilihannya menggunakan bumbu masak instan. Tetapi, orang Belanda tidak menggunakan bumbu masak instan untuk memasak nasi goreng dan mi goreng karena bumbunya masih cukup mudah dibuat sendiri.

Jerman punya kebiasaan mirip dengan Belanda. Mereka sama-sama tidak suka memasak yang terlalu rumit dan menghabiskan waktu lama dalam kesehariannya. Warga Jerman selalu tertarik setiap kali menyaksikan demo masak makanan Indonesia. Dengan menampilkan bahan-bahan dan rempah-rempah segar, kemudian diracik di hadapannya, mereka mengerti dari mana sumber kelezatan makanan Indonesia berasal. Dalam kehidupan sehari-hari, sebagian dari mereka ada juga yang menggunakan bumbu-bumbu masak instan dengan pilihan yang cukup kaya. Bumbu masak instan semakin mudah didapat di pasar-pasar swalayan Asia.

Sebaliknya, masyarakat di bagian selatan Eropa selalu menggunakan bahan-bahan asli dan segar. Orang Perancis tidak pernah menggunakan bumbu masakan instan. Selain menggunakan bumbu segar, mereka memakai rempah-rempah asli yang sudah dikeringkan misalnya basilique,  herbes de provence,  origano dan lain-lain. Para chef di Perancis memakai bumbu-bumbu segar untuk memasak apapun. Sekarang mereka lebih banyak lagi menggunakan bahan-bahan organik yang dibudidaya dengan cara yang lebih ramah lingkungan dan berkelanjutan.

Anita Sobron, pemilik Restaurant Indonesia di Paris menjelaskan, sejak restorannya berdiri tahun 1982 tidak pernah menggunakan bumbu instan.

“Kami selalu menggunakan bumbu segar dan memakai resep asli Indonesia. Menurut saya, kita harus membela masakan Indonesia dengan bumbu-bumbu segar dari rempah-rempah asli. Karena itulah kekayaan dan trade merk Indonesia. Selain itu, bumbu masakan Indonesia bisa dikatakan mengandung obat-obatan. Bumbu kita berasal dari akar-akaran, daun-daunan, buah-buahan. Itu semua sangat sehat bagi tubuh kita,” ujar Anita.

Kita pun bisa belajar dari Chef Oscar Urzelai, pendiri Txoko Restaurant di Jakarta Selatan, mengenai hubungan otentisitas rasa dan kebanggaan suatu bangsa. Txoko adalah restoran yang menyajikan makanan otentik Basque, Spanyol.

Chef Oscar yang berasal dari Basque menjelaskan, ada sembilan rempah utama dalam masakan Spanyol yakni Saffron, PIMENTÓN, ÑORA, Laurel, Garlic, Rosemary, Cayenne Pepper, Oregano, dan parsley. ÑORA dan CAYENNE PEPPER menjadi penentu rasa otentik kuliner Spanyol. Kedua rempah itu merupakan kebanggaan nasional. Walaupun sulit, untuk menyajikan masakan khas Spanyol di luar negeri kedua rempah tersebut tetap digunakan dan dalam bentuk segar. Karena  cita rasa yang dihasilkan dari bahan dan rempah segar tidak bisa digantikan begitu saja.

Pilihan menggunakan bahan-bahan asli dan segar jadi penting karena makanan Spanyol dibuat dengan cara slow cooking. Hal itu dipengaruhi kebiasaan makannya. Waktu makan mereka lebih lambat. Waktu makan siang antara pukul 2 sampai 3.30 dan waktu makan malam antara pukul 10.00 sampai 11.00.

We don’t use instant food. We opt more to long cooking dishes,” ujar Chef Oscar. Nah, kebiasaan tersebut juga terbawa ketika mereka memasak makanan lain misalnya makanan Asia.

Bumbu masak makanan Indonesia mungkin terlihat rumit. Beragam rempah yang digunakan untuk membuat bumbu itulah letak presentasi sebenarnya dari negeri rempah.***(Yun Damayanti)

GASTRO DIPLOMACY MEMBAWA INDONESIA KE DALAM RUMAH WARGA PERANCIS

GASTRO DIPLOMACY MEMBAWA INDONESIA KE DALAM RUMAH WARGA PERANCIS

Tourism for Us – Selama bulan Mei 2021, masyarakat Perancis diperkenalkan dengan nasi goreng, kue dadar, jamu, kopi, cokelat dan produk-produk spa lewat program televisi, kampanye daring di e-commerce dan media sosial, hingga di pasar lokal dan La Maison de L’Indonesie (House of Indonesia) di [more]