MISI PENJUALAN INDONESIA SPICE UP THE WORLD PERTAMA DI PERANCIS BERHASIL MENARIK PERHATIAN CHEF HINGGA SUPERMARKET HALAL

Tourism for Us – Misi penjualan  (sales mission) Indonesia Spice Up the World (ISUTW) pertama di Perancis minggu lalu berhasil menarik perhatian chef, asosiasi pemilik restoran Perancis, sekolah gastronomi, media hingga supermarket halal di Paris.

Direktur Pemasaran Ekonomi Kreatif Kemenparekraf Erwita Dianti (kelima dari kiri) memimpin delegasi misi penjualan subsektor kuliner Indonesia ke Paris, Perancis. (Photo credit to LMDI)

Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf/Baparekraf) bekerja sama dengan House of Indonesia Paris (La Maison de L’Indonesie/LMDI) menggelar Sales Mission Pemasaran subsektor Kuliner pertama kali di Paris, Perancis, dengan mengangkat tema ‘’1er Edition Festival Des Epices Indonesiennes’’ (Festival Rempah-Rempah Indonesia Edisi Pertama). Sales Mission telah berlangsung pada tanggal 9, 10 dan 12 Mei 2023. Usai misi penjualan diikuti dengan pameran beragam produk makanan dan bumbu Indonesia selama tiga minggu pada bulan Mei 2023 bertempat di House of Indonesia Paris.    

Sales Mission diikuti oleh tiga sellers produsen beragam produk makanan buatan Indonesia. Ketiga sellers adalah Lemonilo, Murni dan grup JIKA yang membawa merek JIKA Chocolat, Spice from the East, dan sambal Sweet & Pedas.

Credit photo to LMDI

Agenda pertama misi penjualan ‘’Special Chef Lunch’’, Selasa (9/5/2023), dihadiri 12 orang. Mereka terdiri dari Didier Desert dari Association Francaise des Maitres Restaurateurs; Patric Obin, Academie Nationale de Cuisine; Mathieu La Fay, Euro Toques France; Laetitia Plaut, Maitres Cuisiners de France; Romain Besseron dan Thierry Charrier dari Cuisiners de la Republique Francaise; Dominique Saffre, Union Compagnonnique; Pierre Koch, Academie Culinaire de France; Pierre Sanner, Mission Francaise du Patrimoine & des Cultures Alimentaires; Anne-Laure Descombin, Village International de la Gastronomie; Edouard Cointreau,Gourmand International; dan Marie Sauce-Bourreau  

Program hari pertama, peserta diperkenalkan dengan rempah-rempah Indonesia yang digunakan untuk memasak jamuan makan siang. Menu makan siang terdiri dari soto ayam sebagai makanan pembuka. Kemudian dilanjutkan dengan hidangan utama yakni nasi kuning yang dibentuk jadi tumpeng mini dengan lauk pauknya rendang, tempe dan serundeng. Dan sebagai penutupnya, kue lapis legit ditemani kopi, teh dan cokelat Indonesia.

Eka Moncarre, founder House of Indonesia Paris (La Maison De L’Indonesie/LMDI), menerangkan, ketiga menu jamuan makan siang merupakan kuliner Indonesia paling populer di kalangan warga Perancis. Selain itu, menu tersebut cocok dengan bahan-bahan yang dibawa oleh peserta misi penjualan.  

 Agenda kedua ‘’Press Conference’’ berlangsung, Rabu (10/5/2023), dihadiri oleh 50 media Perancis.  

Agenda ‘’Business Workshop’’, Jumat (12/5/2023), juga dihadiri oleh 50 buyers. Program ini tidak hanya mempertemukan sellers dengan buyers. Tetapi juga termasuk mengunjungi salah satu supermarket halal di Paris sehingga sellers dari Indonesia dapat melihat langsung kondisi pasar.

‘’Kita juga lakukan visit ke supermarket halal di Paris yang tertarik dengan produk-produk Indonesia,’’ ujar Eka.

Setelah rangkaian agenda misi penjualan tersebut, dilanjutkan dengan pameran ragam produk kuliner Indonesia mulai tanggal 10 sampai dengan 31 Mei 2023 di House of Indonesia Paris.

Dalam keterangan tertulis sebelum misi penjualan berlangsung, Direktur Pemasaran Ekonomi Kreatif Kemenparekraf Erwita Dianti mengatakan, ‘’Selain komoditi rempah, kita juga mengangkat para artisan kuliner yang makin beragam produknya. Harapan kami adalah mempromosikan produk artisan lokal ini supaya produk Indonesia semakin mendunia.”

Tingginya permintaan ekspor rempah menunjukkan, kualitas produk rempah Indonesia telah diakui dunia. Maka tujuan dari kegiatan ini adalah untuk mempromosikan beberapa bumbu dan masakan Indonesia. Selain itu, diharapkan ada kesepakatan bisnis dan terjadi transaksi antara sellers dari Indonesia dan buyers dari Perancis.

Program nasional Indonesia Spice Up the World adalah strategi memperkenalkan produk rempah dan bumbu masakan Indonesia di mancanegara. Strategi ini juga memacu pengembangan jaringan restoran Indonesia di luar negeri sebagai diplomasi gastronomi Indonesia. Kampanye ISUTW menargetkan nilai ekspor rempah dan bumbu mencapai dua miliar dolar AS dan menghadirkan 4.000 restoran Indonesia di luar negeri pada 2024.***(Yun Damayanti)



Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *