Tourism for Us – Kementerian Pariwisata (Kemenpar) telah menyiapkan lima program terobosan untuk mencapai target 2025 dan pertumbuhan ekonomi delapan persen pada 2029. Untuk tahun 2025, Kemenpar menargetkan: kunjungan wisatawan mancanegara (wisman) sebanyak 14,6 juta sampai 16 juta orang; 1,08 miliar pergerakan wisatawan Nusantara (wisnus); [more]
Tourism for Us – Salah satu kesepakatan yang dicapai dalam ‘’The 36th Joint Meeting of the UN Tourism Commission for East Asia and the Pacific & The UN Tourism Commission for South East Asia’’ (CAP-CSA) adalah pendidikan kepariwisataan dan investasi pariwisata mendorong terciptanya pariwisata berkelanjutan [more]
Tourism for Us – World Economic Forum (WEF) menggelar ‘’Annual Meeting of The New Champion 2024’’. Pertemuan tahunan yang memasuki edisi ke-15 ini diadakan di Dalian International Convention Center, Tiongkok. Dan Indonesia menjadi narasumber di sesi Tourism’s Next Stop.
(Foto: Birkompublik Kemenparekraf)
Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/Kepala Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf/Kabaparekraf) Sandiaga Salahuddin Uno di hadapan peserta sesi Tourism’s Next Stop pada ‘’Annual Meeting of The New Champion 2024’’, Selasa (25/6/2024), menyampaikan, implementasi ekonomi biru, hijau dan sirkular sebagai salah satu praktik berkelanjutan dapat mendukung peningkatan kinerja sektor pariwisata dan ekonomi Indonesia.
‘’Hal ini yang kemudian membuat peringkat Indonesia pada Travel and Tourism Index (TTDI) 2024 menempati peringkat 22 yang sebelumnya berada di peringkat 32. Kita nomor enam di kawasan Asia-Pasifik dan di ASEAN kita peringkat dua,’’ kata Menparekraf Sandiaga.
Untuk mencapai peringkat tersebut tidak mudah. Indonesia melalui Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) berkolaborasi dengan stakeholders terkait terus berupaya mengutamakan kualitas dan keberlanjutan dalam pengembangan sektor pariwisata dan ekonomi kreatif (parekraf).
Kendati demikian, Indonesia masih berada di bawah Malaysia, Thailand, bahkan Vietnam dalam hal jumlah wisatawan. Lantaran Indonesia mengutamakan wisatawan dengan length of stay yang lebih lama dan spending yang lebih banyak.
Selain itu, sederet program atau kebijakan juga dilakukan Indonesia untuk memperkuat kinerja pariwisata di antaranya, program desa wisata. Program ini diyakini mampu mengangkat kearifan lokal, meningkatkan investasi hijau di sektor pariwisata, hingga pengaturan cuti dan hari libur nasional.
Di sisi lain, ada tantangan yang perlu diantisipasi oleh pelaku industri dengan baik. Di antaranya, ketegangan geopolitik hingga naiknya tingkat inflasi.
‘’Namun tantangan ini masih terkendali di Indonesia bahkan secara global,’’ kata Menparekraf Sandiaga.***(Yun Damayanti)
Tourism for Us – Praktik pariwisata berkelanjutan menjadi penting di tengah menguatnya tantangan yang dihadapi negara-negara di dunia akibat perubahan iklim. Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/Kepala Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf/Kabaparekraf) Sandiaga Salahuddin Uno menyampaikan pentingnya praktik pariwisata bekelanjutan saat menghadiri ‘’121st Session of [more]
Tourism for Us – Praktik-praktik pariwisata berkualitas dan berkelanjutan menjadi dasar utama dalam pengembangan sektor pariwisata dan ekonomi kreatif (parekraf) di Indonesia. Ini yang akan dan terus dilakukan dalam mencapai visi ‘’Indonesia Emas 2045’’. ‘’Melalui ekonomi berbasis pengetahuan juga ekonomi hijau dan biru yang inklusif [more]
Tourism for Us – Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf/Baparekraf) menyatakan mendukung pengembangan sektor pariwisata dan ekonomi kreatif (parekraf) berkelanjutan di Ibu Kota Nusantara (IKN). Upaya-upaya yang akan dilakukan dalam mendukung pengembangan parekraf berkelanjutan juga sudah direncanakan.
(Foto: Birkompublik Kemenparekraf)
Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/Kepala Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf/Kabaparekraf) Sandiaga Salahuddin Uno dalam Konferensi Pers Ibu Kota Nusantara di Kantor Kementerian Komunikasi dan Informatika, Kamis (14/3/2024), menjelaskan, konsep pariwisata yang akan diterapkan di IKN adalah pariwisata yang berbasis green tourism dan berkelanjutan.
‘’Kajian awal yang baru-baru ini dilakukan terkait potensi pengembangan sustainable seemless travel di IKN, di mana pariwisatanya itu bukan model resor besar lebih ke arah ecotourism, glamping. Dan kami melihat tren berwisata dan ekonomi kreatif di IKN ini akan mengacu pada konsep quality sustainability,’’ ujar Menparekraf Sandiaga.
Dukungan pertama terkait pengembangan sumber daya manusia (SDM) dan kelembagaan. Tahun ini, Kemenparekraf akan mengadakan empat kegiatan Gerakan Sadar Wisata di wilayah sekitar Provinsi Kalimantan Timur. Sedangkan untuk pengembangan SDM ekonomi kreatif sejumlah kegiatan telah dan akan dilakukan.
‘’Pengembangan SDM ekonomi kreatif mulai dari bimtek, sertifikasi kompetensi di bidang hotel dan restoran, kompetensi di bidang subsektor animasi, video, dan juga pelatihan kompetensi subsektor kuliner, barista yang sudah kita lakukan,’’ kata Menparekraf Sandiaga.
Terkait dukungan dalam pengembangan destinasi dan infrastruktur yang berkualitas, Kemenparekraf melaksanakan koordinasi pengembangan kawasan, desa wisata, kota kreatif dan sentra kreatif lewat pengembangan desa wisata dan Kabupaten/Kota Kreatif.
Kemenparekraf juga menggelontorkan Dana Alokasi Khusus (DAK) Tematik Penguatan Destinasi Pariwisata Prioritas 2023 dan 2024. Fokus DAK tersebut pada pembangunan daya tarik wisata (DTW).
‘’Kita juga sedang mendorong proses uji petik atau penilaian mandiri kabupaten/kota kreatif Indonesia (PMK3I) di Kota Samarinda. Kita juga mendorong di kota-kota lainnya untuk ada di Kalimantan Timur. Kita ingin juga penguatan jejaring tata kelola destinasi yang dilaksanakan di Kota Balikpapan dan Kabupaten Kutai Kertanegara,’’ kata Menparekraf.
Sedangkan terkait pengembangan investasi, Menparekraf menjelaskan, ada komitmen investasi parekraf di IKN hingga Rp 5,3 triliun (Rp 5 triliun dari Grup Pakuwon dan Rp 300 miliar dari Jambuluwuk) dan akan terus bertambah.
Salah satu upaya pengembangan investasi di IKN, Kemenparekraf akan menyeleggarakan International Tourism Investment Forum (ITIF) pada bulan Juni 2024.
‘’Proyek yang akan ditawarkan adalah investasi di IKN dalam konsep sustainable tourism dan quality tourism,’’ kata Menparekraf Sandiaga.
Dukungan pemasarannya dalam bentuk mempromosikan IKN di kalangan wisatawan Nusantara (wisnus). Kemenparekraf akan membantu penyusunan paket wisata termasuk paket Desa Wisata Tapak Raja, promosi di Bali dan Jakarta untuk berwisata ke Maratua (Maratua-Kakaban-Derawan), menggelar Nusantara Expo, dan mempromosikan IKN di sejumlah pameran pariwisata internasional seperti Internationale Tourismus Borse (ITB) Berlin 2024, Arabian Travel Market (ATM) 2024 di Dubai, Uni Emirat Arab, dan World Travel Market (WTM) 2024 di London, Inggris.
Selain itu, Kemenparekraf juga akan mendorong penyelenggaraan event di IKN seperti perayaan HUT RI ke-79 di Ibu Kota Nusantara.
‘’Ini arahan langsung dari Bapak Presiden yang akan dihadiri Bapak Wapres, para menteri dan pejabat negara maupun perwakilan negara-negara sahabat,’’ kata Menparekraf Sandiaga.
Destinasi-destinasi wisata di sekitar IKN juga akan disiapkan untuk menyambut para wisatawan dengan event-event yang masuk dalam Karisma Event Nusantara (KEN). Kemenparekraf juga akan menyusun kajian khusus pemetaan potensi MICE di IKN.
‘’Kita juga perlu mendukung event berskala internasional yang akan diselenggarakan di IKN seperti World Walking Day 2024,’’ kata Menparekraf.
Kemenparekraf akan mengadakan enam kegiatan untuk mendukung pengembangan produk kreatif dan ekonomi digital di IKN selama tahun 2024. Kegiatannya berupa Baparekraf for Startup (BEKUP), Voice Over Indonesia Academy, Kelas Kekayaan Intelektual, Festival Film Bulanan, Go Register Your IP (Grip) dan Bincang Kreatif.
‘’Pemerintah akan terus mengawal IKN menuju Visi Indonesia 2045. Kami meyakini jika kita semangat bergerak cepat (Gercep), bergerak bersama (Geber), dan menggarap semua potensi menjadi peluang (Gaspol) maka IKN akan menjadi destinasi berkualitas, resilient, inklusif, dan berkelanjutan dan menjadi ibu kota yang didambakan bagi seluruh masyarakat Indonesia tercinta,’’ kata Menparekraf. ***(Yun Damayanti)
Tourism for Us – Pengembangan pariwisata yang inklusif dan berkelanjutan menjadi prioritas Pemerintah Indonesia. Oleh karena itu, pemerintah melakukan berbagai upaya. Hal ini disampaikan oleh Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf/Baparekraf) dalam sesi NTO’s Media Briefing Indonesia ASEAN Tourism Forum (ATF) [more]
Tourism for Us – Pemerintah terus mematangkan persiapan di kawasan Nusa Dua, Sanur, dan Ubud yang akan dibuka terlebih dahulu untuk kegiatan pariwisata secara penuh di Pulau Bali. Selain itu, persiapan di ketiga kawasan tersebut juga punya misi menyatukan berbagai komponen untuk membangun, menata, mengontrol, [more]
Tourism for Us – Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) mendorong penguatan desa-desa wisata melalui penguatan atraksi berbasis narasi (storynomic tourism). Keberlanjutan desa wisata ditingkatkan lagi dengan narasi tentang desa itu sendiri.
Desa Wisata Karangrejo di sekitar Candi Borobudur.Desa wisata yang telah memperoleh sertifikasi desa wisata berkelanjutan.(Foto: Kemenparekraf)
Pada kunjungan Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/Kepala Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf/Baparekraf) Sandiaga Uno ke Desa Wisata Karangrejo, Kecamatan Borobudur, Kabupaten Magelang, Jawa Tengah, Jumat (12/3/2021), mengatakan, mendorong desa-desa wisata seperti Desa Wisata Karangrejo agar terus meningkatkan kualitas daya tarik dan keberlanjutannya, salah satunya mengedepankan orisinalitas yang dimiliki desa dengan pendekatan atraksi berbasis narasi.
Desa Karangrejo dahulu merupakan bagian dari pembangunan Candi Borobudur. Desa ini juga punya peran ketika candi direstorasi. Cerita-cerita mengenai situs-sits yang berkaitan dengan Borobudur bisa dikemas ulang secara menarik.
Desa Wisata Karangrejo dan desa-desa wisata lainnya harus menjadi bagian dari rencana perjalanan wisatawan. Desa wisata didorong agar dapat merancang paket perjalanan sehari sampai 3-4 hari. Paket perjalanan di desa bisa disandingkan dengan konsep ekowisata dan pariwisata olahraga.
Sesuai dengan Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJM) 2020-2024, Kemenparekraf/Baparekraf menargetkan 244 desa wisata tersertifikasi menjadi desa wisata mandiri hingga 2024. Sebanyak 150 desa wisata di antaranya berada di lima destinasi super prioritas dan akan diperluas.
Konsep berkelanjutan merupakan salah satu syarat yang harus dimiliki desa wisata untuk menjadi desa wisata mandiri. Desa Wisata Karangrejo merupakan salah satu desa wisata yang telah tersertifikasi sebagai desa wisata berkelanjutan.
Pengembangan desa wisata merupakan bagian dari pilar terpenting pembangunan pariwisata dan ekonomi kreatif ke depan. Pengembangan desa wisata menekankan pada aspek berkelanjutan. Desa wisata sebagai salah satu kekuatan pariwisata nasionoal agar dapat membuka lapangan kerja dan memberikan kesejahteraan bagi masyarakat. Oleh karena itu pariwisata bukan industri eksklusif melainkan inklusif.*** (Yun Damayanti)