Tag: wisatawan australia

ICAV SIAP GELAR ‘’INDONESIAN STREET FOOD FESTIVAL’’ DI MELBOURNE, MARET 2024

ICAV SIAP GELAR ‘’INDONESIAN STREET FOOD FESTIVAL’’ DI MELBOURNE, MARET 2024

Tourism for Us – Dunia semakin mengenal kuliner Indonesia. Indonesian Culinary Association of Victoria (ICAV) siap menghadirkan festival kuliner Indonesia bertajuk ‘’Indonesian Street Food Festival’’ pada 16-17 Maret 2024 di Queen Victoria Market, Melbourne, Australia. Dan festival ini sangat signifikan dan selaras dengan program pemerintah [more]

POTENSI SPORT TOURISM INDONESIA CAPAI RP 19 TRILIUN, INDONESIA JAJAKI KERJA SAMA DENGAN SPORTNXT AUSTRALIA

POTENSI SPORT TOURISM INDONESIA CAPAI RP 19 TRILIUN, INDONESIA JAJAKI KERJA SAMA DENGAN SPORTNXT AUSTRALIA

Tourism for Us – Proyeksi potensi sport tourism di Indonesia bisa mencapai Rp 19 triliun pada 2024. Melalui program tepat sasaran, tepat manfaat, dan tepat waktu maka diharapkan mampu membangkitkan perekonomian nasional. Salah satu agenda kunjungan kerja (kunker) Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/Kepala Badan Pariwisata [more]

MENPAREKRAF DORONG AGEN-AGEN PERJALANAN AUSTRALIA BUAT PAKET-PAKET WISATA KE 5 DESTINASI PARIWISATA SUPER PRIORITAS

MENPAREKRAF DORONG AGEN-AGEN PERJALANAN AUSTRALIA BUAT PAKET-PAKET WISATA KE 5 DESTINASI PARIWISATA SUPER PRIORITAS

Tourism for Us – Dari total 1,4 juta wisatawan Australia yang berkunjung ke Indonesia pada 2023, sebagian besarnya hanya berkunjung ke Bali. Pemerintah Indonesia ingin mereka juga mengunjungi destinasi-destinasi lain selama berlibur di sini, terutama ke lima destinasi pariwisata super prioritas (DPSP).

(Foto: Birkompublik Kemenparekraf)

Dalam pertemuan dengan agen perjalanan terbesar di Australia Flight Center Travel Group dan Infinity Holidays, Senin (19/2/2024), di Sydney, Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/Kepala Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf/Kabaparekraf) Sandiaga Salahuddin Uno mengajak pelaku agen-agen perjalanan Australia untuk membuat paket-paket perjalanan wisata ke berbagai destinasi di Indonesia, terutama ke lima destinasi pariwisata super prioritas.

Menparekraf menekankan pentingnya mengembangkan empat destinasi wisata super prioritas yakni Borobudur, Danau Toba, Labuan Bajo, dan Mandalika sebagai strategi untuk meningkatkan jumlah kunjungan wisatawan mancanegara (wisman) dan memperkuat posisi Indonesia di kancah pariwisata global.

‘’Flight Centre belum memiliki paket ke destinasi lain di luar Bali. Karenanya kami mendorong Flight Centre untuk membuka paket ke destinasi baru yakni ke lima DPSP,’’ kata Menparekraf dalam keterangannya, Selasa (20/2/2024).

Lebih lanjut Menparekraf mengatakan, paket tersebut bisa dirangkum dalam paket ‘’Bali Add-on Destination’’. Di dalam paketnya menawarkan perjalanan wisata ke Bali sebagai destinasi favorit wisatawan Australia kemudian dirangkai ke destinasi lainnya seperti Lombok, Labuan Bajo, dan Yogyakarta.

Potensi kerja sama ini diharapkan dapat meningkatkan minat kunjungan wisatawan Australia ke Indonesia. Jumlah kunjungan tahun 2023 mencapai 1.431.177 orang.

‘’Kunjungan wisatawan Australia ini terutama sesuai dengan target peningkatan kualitas dan keberlanjutan dari sektor parekraf kita. Mulai dari penyebaran wisman, meningkatnya lama tinggal, juga pengeluaran wisman. Diharapkan akan lebih erat lagi kerja sama antara Indonesia dan Australia,’’ ujar Sandiaga.

Merespon ajakan Menparekraf tersebut, Flight Centre menyampaikan rekomendasi untuk memperkuat proses edukasi bagi agen-agen perjalanan Australia. Langkah ini dianggap strategis untuk memperdalam pemahaman mereka tentang kekayaan destinasi-destinasi wisata di Indonesia. Dengan begitu, Indonesia dapat meningkatkan kunjungan wisatawan internasional sebagaimana yang diinginkan.

Pungutan Wisatawan Asing di Bali

Dalam kesempatan itu, Menparekraf juga menyampaikan informasi mengenai kebijakan pungutan bagi wisatawan mancanegara yang berkunjung ke Bali (Bali Tourist Levy) mulai 14 Februari 2024. Pungutannya sebesar Rp 150.000,00.

Penarikan pungutan dari wisman itu bertujuan untuk melindungi kebudayaan dan lingkungan di Bali. Hal ini sejalan dengan prinsip pariwisata sekarang yang selalu mendukung upaya keberlanjutan lingkungan dan kelestarian budaya. Dan agar setiap wisman berkontribusi nyata dalam melindungi kebudayaan dan lingkungan di Pulau Dewata.

Pungutan tersebut juga digunakan untuk pengelolaan sampah di Bali. Selain digunakan untuk melestarikan warisan budaya seperti melindungi adat istiadat, tradisi, seni dan kearifan lokal.

‘’Penarikan pungutan diharapkan dapat meningkatkan layanan informasi kepariwisataan dan budaya Bali, sekaligus membangun infrastruktur dan sarana, prasarana transportasi publik yang berkualitas. Bahkan, aturan pungutan di Bali juga bertujuan untuk menciptkan kebersihan, ketertiban, kenyamanan, dan keamanan selama berwisata di Pulau Dewata,’’ kata Menparekraf Sandiaga. ***(Yun Damayanti)

MENPAREKRAF YAKINKAN PARA INVESTOR AUSTRALIA TERUS BERINVESTASI DI SEKTOR PAREKRAF INDONESIA

MENPAREKRAF YAKINKAN PARA INVESTOR AUSTRALIA TERUS BERINVESTASI DI SEKTOR PAREKRAF INDONESIA

Tourism for Us – Banyak investor asal Australia ingin mengetahui keadaan ekonomi dan politik Indonesia pascapemilu. Salah satu agenda kunjungan kerja (kunker) sehari Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/Kepala Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf/Kabaparekraf) Sandiaga Salahuddin Uno di Sydney, Australia adalah mengikuti investor round table [more]

RI DAN AUSTRALIA PERKUAT KERJA SAMA PAREKRAF

RI DAN AUSTRALIA PERKUAT KERJA SAMA PAREKRAF

Tourism for Us – Australia merupakan salah satu negara pasar utama wisatawan mancanegara (wisman) ke Indonesia. Kunjungan kerja Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/Kepala Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf/Kabaparekraf) Sandiaga Salahuddin Uno ke Australia minggu ini dalam upaya memperkuat kerja sama sektor pariwisata dan ekonomi [more]

PESAN PERDAMAIAN DARI PANTAI RADJI, MUNTOK, BANGKA BARAT

PESAN PERDAMAIAN DARI PANTAI RADJI, MUNTOK, BANGKA BARAT

Tourism for Us – Pantai Radji di utara Muntok, ibukota Kabupaten Bangka Barat, adalah saksi tragedi kemanusiaan pada masa Perang Dunia II. Keluarga korban didampingi perwakilan dari Kedutaan Besar Australia untuk Indonesia berziarah ke kota ini setiap tahun.

Prosesi ziarah di pantai Radji, Muntok, Bangka Barat, mengenang perawat Australia dan warga sipil yang tewas pada masa Perang Dunia II. (Foto: Ayo ke Bangka Barat)

Tugu Kenangan Para Perawat Vyner Brooke didirikan di Tanjung Kalian. Tugu peringatan lainnya didirikan di pantai Radji di mana 22 perawat dan seorang warga sipil dieksekusi mati oleh tentara Jepang. Di sebuah rumah yang pernah menjadi tempat tinggal penguasa Belanda, kemudian ditempati seorang kapten Jepang, konon juga sempat disinggahi perawat-perawat itu, dan sekarang difungsikan sebagai homestay, ditanami bunga mawar di pekarangannya sebagai simbol perdamaian. Judy Campbell dari Australia menginisiasinya sebagai simbol perdamaian antara Australia dan Jepang.

12 Februari 1942, Singapura jatuh ke tangan Jepang. Sebanyak 65 perawat tentara Australia dari Australian General Hospital dievakuasi ke kapal Vyner Brooke. Kapal itu sendiri telah disesaki lebih dari 200 warga sipil dan tentara Inggris yang juga turut dievakuasi.

Ketika kapal Vyner Brooke berada di Selat Bangka, tentara Jepang menyerangnya. Kapal karam. Penumpangnya berusaha menyelamatkan diri dan terdampar di pantai di Bangka Barat.

15 Februari 1942, matahari baru saja meninggi di Muntok. Para perawat yang selamat baru selesai mendirikan tenda-tenda untuk merawat mereka yang terluka. Tentara Jepang datang dan membawa pengungsi laki-laki, termasuk yang terluka namun masih bisa berjalan, ke suatu tempat. Di sana mereka dieksekusi. Kemudian, 22 orang perawat dan seorang perempuan sipil dibawa ke pantai Radji. Mereka tahu apa yang segera menimpanya. Mereka berjalan bergandengan tangan ke laut lalu dieksekusi.

Dari eksekusi-eksekusi yang dilakukan pada pagi hari kelabu itu, dua orang selamat. Mereka ialah perawat Vivian Bullwinkel dan Prajurit Kinsley. Kemudian mereka ditolong oleh warga lokal dan bersembunyi selama 12 hari. Hingga akhirnya mereka menyerahkan diri pada 28 Februari 1942 dan dijebloskan ke Camp tahanan perang di Muntok sebelum dibawa ke beberapa Camp di Pulau Sumatera.

Perawat Vivian akhirnya dibebaskan pada 11 September 1945. Pada bulan Oktober 1946, dia bersaksi di pengadilan kejahatan perang di Tokyo. Salah seorang perawat yang selamat dan saksi tragedi kemanusiaan di Muntok itu menghembuskan nafas terakhir pada 3 Juli 2000 di Perth, Australia.

Tugu Kenangan Para Perawat Vyner Brooke di Tanjung Kalian, Bangka Barat. [Foto; Liena Ngoi]

Menurut Sugia Kam, salah seorang pegiat di komunitas Heritage of Tionghoa Bangka (HETIKA) di Muntok, ziarah dilakukan pada tanggal 16 Februari setiap tahun. Peziarah merupakan keluarga korban dari tragedi kemanusiaan tersebut. Mereka datang langsung dari Australia dan Selandia Baru. Selain perwakilan dari kedutaan besar di Jakarta yang mendampingi mereka, warga lokal kerap diundang mengikuti prosesi ziarah.

‘’Bukti sejarahnya ada di Museum Timah Muntok. Setelah ziarah, mereka biasanya langsung pulang. Tapi ada juga yang melanjutkan perjalanan ke Palembang.  Karena di sana pun ada kejadian selama masa PD II. Untuk tahun ini, saya berinisiatif mengajak mereka ke DNG. Mereka makan siang dan melihat kebun kami,’’ ujar Sugia.

Sugia, salah seorang pendiri DNG, menyiapkan lempah kuning, sayuran khas Bangka yang mirip dengan sayur asem di Pulau Jawa. Bumbu yang digunakan untuk membuat lempah terbilang minimalis. Tetapi, khusus untuk tamu peziarah dari Australia ini, dia membuat racikan khusus hingga rempah-rempahnya terasa.

‘’Karena lidah bule kan suka rempah ya. Ada tiga orang alergi seafood dan tidak suka daging ayam. Jadi saya buatkan ikan bakar bumbu rempah a la DNG. Ternyata cocok. Saya sekalian nekat saja menawarkan pempek bangka dan menyajikan durian. Eh, mereka juga suka,’’ tambahnya.   

Tamu-tamu peziarah itu tampak tertarik dengan hidangan khas bangka. Mereka juga diperkenalkan dengan produk-produk yang diolah oleh warga dengan memanfaatkan hasil dari kebun-kebun. DNG, selain punya kebun sendiri, juga membantu UKM dan ikut mempromosikan makanan lokal.

Sembari mencicipi kuliner bangka, mereka berdiskusi. Para peziarah ingin dunia tahu yang terjadi di Muntok. Mereka berharap, tugu peringatan dan kenangan di Bangka Barat dapat mengedukasi setiap orang yang datang pentingnya menjaga perdamaian. Perang hanya akan membawa luka dan duka berkepanjangan bagi setiap pihak yang terlibat.***(Yun Damayanti) 

TIDAK ADA PEMBATALAN PENERBANGAN DARI AUSTRALIA KE BALI

TIDAK ADA PEMBATALAN PENERBANGAN DARI AUSTRALIA KE BALI

Tourism for Us – PT. Angkasa Pura I Bandara I Gusti Ngurah Rai Bali (Bali Airport) mengkonfirmasi, sampai dengan saat ini, semua penerbangan dari Australia ke Bali dan sebaliknya berjalan dengan normal sesuai jadwal yang disampaikan oleh maskapai yang melayani penerbangan dari Australia ke Bali [more]