20 TAHUN SAIL TO INDONESIA…DAN TERUS BERLAYAR

Tourism for Us – Reli layar internasional ‘Sail to Indonesia’ merupakan acara bahari terpanjang, terlama, dan terbesar di dunia yang digelar dalam satu negara. Sail to Indonesia sudah berlangsung selama 20 tahun. Penyelenggaraan event ini tidak pernah terhenti/terputus. Dan event tersebut telah diikuti oleh pelayar dari lebih dari 15 negara.

Sail to Indonesia mencakup 90 persen wilayah laut Indonesia. Reli layar internasional ini telah berkembang menjadi event series yakni Sail to Indonesia, West Sumatera Rally, dan East Indonesia Rally.

Peserta yang mengikuti seri Sail to Indonesia rata-rata tinggal selama empat hari di setiap destinasi yang disinggahi. Menurut catatan International Yacht Rally Organizer, pengeluaran pelayar internasional selama berlayar di Indonesia sebesar Rp 1.000.000,00 per hari.

Rinciannya, biaya untuk Meals Experience sebesar USD 50 atau sekitar Rp 750.000,00 per orang; biaya selama di darat untuk tur, sewa kendaraan, kunjungan dan lain-lain rata-rata Rp 500.000,00 per orang. Dan biaya-biaya tersebut belum termasuk donasi, perbaikan teknis kapal, pelayanan informal dan lain-lain.

Bila di satu destinasi disinggahi kapal layar (yacht) selama 5 hari dan membawa 3 orang maka potensi pendapatan yang diterima oleh publik sebesar 3 x Rp 1.000.000 x 5 = Rp 15.000.000,00 per kapal. Jumlah tersebut tentu sangat berarti bagi masyarakat di pulau-pulau kecil.

Dengan kapal layar memungkinkan pelayar (wisatawan) dapat mengakses dan mengunjungi tempat-tempat yang sulit dijangkau atau bahkan tidak memiliki akses. Perlu juga dipahami, ketika berlayar maka daratan atau pulau terdekat menjadi bagian utama dalam perencanaan pelayaran. Karena, kapal dan awak membutuhkan pasokan logistik, beristirahat, dan tempat perlindungan ketika mengadapi cuaca buruk dan/atau terjadi masalah dengan kapal.

International Yacht Rally Organizer menyimpulkan, melalui event reli layar internasional (yacht rally) Indonesia bisa memantau, mendata, dan mengevaluasi hal-hal berikut:

  1. Implementasi kebijakan
  2. Pelayanan prima
  3. Kesiapan destinasi di semua sektor terkait
  4. Kebutuhan informasi kemaritiman (marine information)
  5. Kebutuhan infrastruktur wisata bahari
  6. Pemantauan keamanan dan kenyamanan
  7. Dampak ekonomi langsung kepada warga lokal
  8. Pengembangan wawasan dan membuka kesempatan memperoleh edukasi informal bagi warga lokal
  9. Mengembangkan usaha perbengkelan dan industri kapal layar
  10.  Mengangkat harkat negara dan bangsa

Pemerintah daerah beserta pemangku kepentingan di destinasi yang disinggahi dalam rute seri Sail to Indonesia bisa menggelar Welcome atau Farawell Ceremony dengan menyajikan makanan khas daerah dan pagelaran seni budaya tradisional. Acaranya tidak dituntut untuk dibuat mewah dan megah. Para pelayar akan sangat menghargai penampilan yang orisinal dan dapat berbaur dengan warga lokal. Ini menjadi kegiatan promosi paling terjangkau sekaligus menjangkau ke beberapa negara.

Para pelaku pariwisata dan masyarakat lokal dapat mengambil manfaat ekonomi dari kunjungan yacht dengan mencari tahu dan mempelajari hal-hal yang dicari dan kebutuhan para pelayar.

Tidak hanya itu. Terutama di pulau-pulau kecil, kehadiran yacht dan pelayar membuka akses untuk memperoleh edukasi dan keterampilan yang mungkin tidak ada di sana sebelumnya. Dan tentu juga menjadi media promosi usaha lokal dan lain sebagainya.

Raymond T. Lesmana, Founder International Yacht Rally Organizer, mengungkapkan, event yacht rally mempunyai misi membangun aktivitas internasional wisata layar di Indonesia.

‘’Sayangnya, belum mendapat perhatian serius dari destinasi-destinasi terkait, juga belum bersahabatnya pelayanan kebijakan di banyak titik pelayanan. Sehingga sampai saat ini, yacht hanya melintasi Indonesia saja, paling lama enam bulan. Dan kemudian mereka akan tinggal di Malaysia selama 4-8 tahun,’’ ujar Raymond.

Sebelum pandemi Covid-19, Indonesia hanya mampu mendatangkan sekitar 3000 kapal layar dunia. Setelah pandemi, tentu jumlah kapal layar yang datang menurun.

‘’Untuk membangun dan menjadikan Indonesia ‘The Best Sailing Ground on Earth’, tentunya bukan hanya mengikuti acara saja diperlukan, tetapi juga sinergi dari semua pihak yakni kementerian koordinator, kementerian terkait, pemerintah daerah, masyarakat, professional organizer, dan promosi yang benar. Sehingga kita perlu menata strategi bersama untuk mencapai visi dan misi negara kepulauan terbesar di dunia,’’ tambah Raymond.

Seri Sail to Indonesia 2023 total diikuti 91 kapal layar dengan rincian sebagai berikut: 10 kapal mengikuti West Sumatera Rally 2023, 73 kapal berpartipasi dalam Sail to Indonesia 2023, dan 8 kapal ikut dalam East Indonesia Rally 2023.

International Yacht Rally Organizer sudah mengeluarkan jadwal West Sumatera Rally 2024, Sail to Indonesia 2024 , dan East Indonesia Rally  2024. West Sumatera Rally 2024 akan berlangsung mulai dari 4 Maret hingga 21 Juni 2024. Sail to Indonesia 2024 mulai dari 15 Juli hingga 5 November 2024. Dan East Indonesia Rally  2024 pada 2 September sampai 24 November 2024.   

‘’Pemilu, perang di kawasan Timur Tengah dan Ukraina-Rusia, tidak berpengaruh signifikan terhadap Sail. Namun, event ini perlu sentuhan dari kementerian yang lebih serius,’’ pungkas Raymond. ***(Yun Damayanti)



1 thought on “20 TAHUN SAIL TO INDONESIA…DAN TERUS BERLAYAR”

  • Saya kenal pak Raymond sejak pertama kali Sail to Indonesia masuk ke Kota Baubau tahun 2010, beliau mengajarkan banyak hal tentang bagaimana menjadi tuan rumah yg baik terkhusus bagi peserta Sail. Harapan saya, semoga Sail to Indonesia tetap terselenggara, dan mendapat dukungan penuh dari Kementerian terkait, sehingga kami yg ada di daerah destinasi bisa mendapatkan manfaat dari kunjungan Sail to Indonesia tiap tahunnya.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *