MUSTIKA RASA KINI: MELESTARIKAN RESEP MASAKAN NUSANTARA, MERAWAT EKSISTENSI KULINER LOKAL DAN MENJAGA KETAHANAN PANGAN NASIONAL

Tourism for Us – Bagaimana resep-resep masakan tradisi dapat menjaga ketahanan pangan nasional?

Departemen Pertanian pernah membentuk sebuah panitia yang bertugas untuk mengumpulkan resep masakan dari seluruh Indonesia. Kumpulan resep itu kemudian dibukukan dan diberi judul ‘’Mustika Rasa’’. Buku setebal 1.200 halaman tersebut mencerminkan upaya Presiden RI pertama Soekarno dalam merancang politik kedaulatan pangan pada awal dasawarsa 1960-an.

Kick-off Program MRK berlangsung di Museum Perumusan Naskah Proklamasi, Jakarta, Kamis (29/2/2024). Hadir sebagai narasumber utama Dirjen Kebudayaan Kemendikbudristek Hilmar Farid (tengah, berbaju hitam) dan Ismail Basbeth, Direktur Ruang Basbeth Bercerita (RBB) dan salah seorang kreator konten Mustika Rasa Kini (MRK) (ketiga dari kanan). (Foto: MRK/RBB)

Buku monumental itu menginspirasi Ismail Basbeth, Direktur Ruang Basbeth Bercerita (RBB), menciptakan Mustika Rasa Kini (MRK). Dia menginisiasi MRK sebagai upaya untuk menggali, meneliti, dan membandingkan resep-resep masakan tradisional Indonesia dari masa lalu hingga masa kini.

MRK mengungkapkan sudah mempunyai sembilan program utama yaitu seminar, lokakarya, aktivasi acara dan sosialisasi, Duta Program, situs web dan aplikasi, konten (audio, podcast, dll.), dokumenter berseri, film cerita, dan merilis kembali buku Mustika Rasa yang sudah direvisi.

Kreator konten MRK bukan hanya Ismail Basbeth seorang. Tetapi juga ada Lyza Anggraheni, J.J. Rizal, Darwin Nugraha, Imron Hasibuan, dan Lasja Susatyo. Mereka yang akan menggerakan kesembilan program utama tersebut.

Untuk mewujudkan keberhasilan program MRK, Ruang Basbeth Bercerita berkolaborasi dengan Direktorat Jenderal Kebudayaan Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Kemendikbudristek).

Pada Kick-off Program MRK yang berlangsung di Museum Perumusan Naskah Proklamasi, Jakarta, Kamis (29/2/2024), Dirjen Kebudayaan Kemendikbudristek Hilmar Farid menyambut baik gagasan program ini sebagai upaya untuk mensosialisasikan gerakan kedaulatan pangan terutama di kalangan generasi muda.

‘’Pemerintah mendukung penuh inisiasi ini, baik dalam hal pendanaan maupun akses terhadap data-data penelitian terkait kedaulatan pangan. Kami berharap, program ini dapat memberikan kontribusi positif dalam melestarikan warisan kuliner Indonesia serta meningkatkan kesadaran akan pentingnya kedaulatan pangan bagi bangsa Indonesia,’’ ujar Hilmar Farid.

‘’Dengan berbasis pada intellectual property (IP), MRK akan menceritakan, meneliti, dan membandingkan resep-resep masakan Indonesia dari masa lalu hingga kini. Kami juga akan menciptakan katalog cita rasa masakan Indonesia melalui berbagai bentuk tayangan audio visual, situs web dan aplikasi, dan program workshop serta seminar,’’ kata Ismail Basbeth.

Kedaulatan pangan menjadi isu yang semakin penting bagi bangsa Indonesia dewasa ini. Melalui pendokumentasian resep-resep Nusantara dan melestarikan warisan kuliner Indonesia diharapkan juga dapat membantu memperkuat ketahanan pangan nasional. Karena resep tradisi dan kuliner lokal lahir dari sumber pangan yang tersedia secara alami di suatu daerah guna memenuhi kebutuhan paling mendasar manusia yaitu makan. ***(Yun Damayanti) 



Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *