FTTI: TABLE TOP PERTAMA UNTUK PEMASARAN PRODUK PARIWISATA WELLNESS, BAHARI, DAN GASTRONOMI

Tourism for Us – Setiap sub sektor dalam industri pariwisata di Indonesia telah mengembangkan produk-produk uniknya sendiri. Namun, produk-produk ini belum sepenuhnya terintegrasi satu sama lain. Oleh karena itu, diperlukan upaya untuk memfasilitasi pertukaran informasi dan kolaborasi dalam penyusunan paket perjalanan agar potensi masing-masing sub sektor dapat dimaksimalkan.

Sesi Table Top di FTTI 2025 di Jakarta. (Foto: Birkompublik Kemenpar)

Kementerian Pariwisata (Kemenpar) menginisiasi dan mengorganisasikan Forum Table Top Industri (FTTI): Bangga Berwisata di Indonesia (BBWI) pada Jumat (15/8/2025) di Lumire Hotel and Convention Centre, Jakarta Pusat. Forum dan Table Top menitikberatkan pada produk dari pariwisata wellness, gastronomi dan bahari.

Table Top diikuti oleh 15 sellers dan 45 buyers yang semuanya berasal dari dalam negeri. Sellers di antaranya, Gaya Spa, Martha Tilaar, dan Mustika Ratu; Salaya Yacht dan Sepa Resort; Desa Wisata Pecinan Glodok; Wisata Sekolah, agen perjalanan yang khusus menangani wisata edukasi; Djalanin.com dan Aladin.com (OTA); serta Hotel Borobudur dan PT KAI. Sementara buyers yang hadir merupakan perwakilan dari ASTINDO, ASPPI, ASITA, dan AITTA.

Deputi Bidang Pemasaran Kemenpar Ni Made Ayu Marthini dalam keterangannya mengatakan bahwa kegiatan ini juga merupakan salah satu upaya untuk mempromosikan produk dan paket wisata dalam rangka menyambut Hari Ulang Tahun (HUT) ke-80 Kemerdekaan Republik Indonesia. Selain itu, kegiatan ini diharapkan dapat meningkatkan minat wisatawan nusantara untuk berwisata di dalam negeri, khususnya pada masa libur Natal dan tahun baru mendatang.

“Melalui forum ini, kami ingin meningkatkan jumlah perjalanan wisatawan nusantara dan mempromosikan pariwisata Indonesia, khususnya untuk memasarkan produk dan paket wisata berkualitas,” kata Made.

FTTI diawali dengan sesi pemaparan dari sejumlah perwakilan asosiasi pelaku pariwisata terkait potensi pariwisata berkualitas di Indonesia. Sesi ini dipandu oleh ASTINDO selaku moderator. Forum kemudian dilanjutkan dengan kegiatan business-to-business (B-to-B) dalam sesi Table Top.

Tanggapan buyers yang hadir di FTTI pada umumnya bahwa mereka sedang dalam tahap awal untuk mengeksplorasi apakah ide ini layak dan bermanfaat untuk dilaksanakan. Mereka menemukan konsep ini sangat menarik karena produk yang ditawarkan berbeda, dan ini bisa menjadi inspirasi untuk menciptakan produk baru. Contohnya, mengadakan pertemuan di pulau dan menyeberang dengan menggunakan yacht, atau menawarkan paket tur yang mencakup layanan spa dengan diskon hingga 20% berkat kontrak yang sudah ada. Selain itu, mereka juga mempertimbangkan tur menggunakan kereta api sebagai alternatif menarik.

FTTI terselenggara berkat kolaborasi antara Kemenpar dengan Indonesia Tours & Travel Association (ASTINDO) serta asosiasi pelaku pariwisata lainnya. ***(Yun Damayanti)  



Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *