PESAN DARI PARIS UNTUK WISATA KULINER INDONESIA

Tourism for Us – Rasa adalah nilai pertama dari sebuah makanan atau minuman. Dan rasa terbaik dibuat dengan menggunakan bahan-bahan segar dan asli.

Demo masak soto lamongan yang dibawakan oleh Ibu Tami (tengah) dan dipandu oleh Chef Patrick Druart (kanan) dari Toques Francaises memperoleh apresiasi luar biasa dari pengunjung VIG 2022.
(Foto: La Maison De L’Indonesie)

Kepada semua pengusaha kuliner dunia, chef Guy Savoy dari Village International de la Gastronomie (VIG) mengatakan, kualitas pembuatan makanan harus enak dimakan juga enak dilihat.

Sedangkan Stephane Layani dari Rungis Market menekankan, pemakaian bahan-bahan segar dan alami dalam membuat kuliner adalah vital.

Tamu-tamu di program VVIP Breakfast VIG pun terkesan dengan kelezatan nasi uduk beserta minuman kopi, teh dan cokelat. Indonesia sebagai Honor Country bersama dengan Perancis, Italia dan Ukraina menyajikan menu sarapan khas dari masing-masing negara. Di antara tamu undangan terbatas itu di antaranya hadir chef-chef, petinggi VIG, dan tokoh-tokoh yang disegani dalam industri gastronomi Perancis.

Tenda Indonesia di VIG tidak pernah sepi dari pengunjung. Tamu-tamu VIP di antaranya Duta Besar Filipina dan Duta Besar Pantai Gading untuk Perancis tampak menikmati kopi Indonesia.

Warga Paris dan internasional yang berkunjung ke tenda Indonesia di VIG sangat terkesan. Selama empat hari festival berlangsung, setiap hari 500 tusuk sate ludes dibeli pengunjung. Selain itu, nasi rendang, nasi uduk, mie ayam dan bakso pun habis terjual.

Demo masak soto lamongan yang dibawakan oleh Ibu Tami dan dipandu oleh Chef Patrick Druart dari Toques Francaises memperoleh apresiasi luar biasa. Ketika mencicipinya, semua orang yang hadir menyaksikannya sangat suka dengan salah satu soto Nusantara itu.

Delegasi Indonesia membawa dan memperkenalkan street food di VIG 2022. Ragam kuliner street food itu juga merepresentasikan bumbu (spices) dan budaya. Semua kuliner yang disajikan di tenda Indonesia sangat lekat dalam kehidupan sehari-hari masyarakat dan mudah ditemukan di manapun di Indonesia.

Menurut Eka Moncarre dari La Maison De L’Indonesie (LMDI), untuk memperkenalkan street food Indonesia, makanan mesti dibuat enak rasanya dan simple. Kemudian, dalam presentasinya dijelaskan bahan-bahan apa saja yang digunakan untuk membuatnya.

‘’Gunakan bahan-bahan asli dan segar. Tonjolkan kekuatan bumbu Indonesia dalam menciptakan rasa. Kualitas makanan ditentukan oleh bahan-bahan yang digunakan. Jangan menggunakan micin atau MSG. Untuk tampilannya tidak perlu dibuat aneh-aneh. Yang penting, makanan tersebut sesuai dengan selera dan cita rasa Indonesia. Dan jangan takut berkarya,’’ ujar Eka.

Pengunjung VIG yang datang ke tenda Indonesia juga bisa mengenal lebih baik negeri kepulauan terbesar di dunia ini melalui produk-produk lain seperti kopi, cokelat, teh, jamu, bumbu, aroma terapi, aneka kerajinan tangan hingga cerutu dan buku-buku mengenai masakan Indonesia.*** (Yun Damayanti) 



Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *