MENYUSURI CERITA KOTA MALANG DI KAMPOENG HERITAGE KAJOETANGAN

Tourism for Us – Kampoeng Heritage Kajoetangan siap mengajak setiap pengunjung menyusuri cerita tentang Kota Malang sejak 13 abad silam.

Salah satu spot ikonik di Kampoeng Heritage Kajoetangan, Kota Malang. (Foto: Adjie Wahjono)

Suasana kota lama langsung terasa begitu memasuki Kampoeng Heritage Kajoetangan. Kampung ini merupakan kawasan pemukiman lama tidak jauh dari Balaikota dan Alun-alun Kota Malang sekarang. Kawasan pemukiman lama itu diperkirakan sudah berdiri sejak abad ke-13.

Pengunjung bisa menemukan jejak-jejak masa lalu kota di bangunan-bangunan lama berlanggam arsitektur dari zaman kolonial Belanda hingga langgam arsitektur yang lebih muda seperti arsitektur jengki. Tidak sedikit warga yang mempertahankan interior dan perabotan kuno di rumahnya. Hingga akhirnya benda-benda itu kini difungsikan juga menjadi properti bagi pengunjung untuk membuat foto-foto unik.  

Setiap daya tarik seperti Rumah Produksi Ontbijtkoek, Makam Mbah Hinggo, Rumah Mbah Ndut, dan Pasar Talun punya ceritanya masing-masing. Setiap cerita merangkum perjalanan Kota Apel dari dulu sampai sekarang.

Selain itu, pengunjung juga bisa memainkan dolanan anak yakni permainan yang biasa dilakukan oleh anak-anak. Generasi Milenial dan Gen Z mungkin tidak mengenal lagi permainan-permainan itu. Tetapi, bagi generasi baby boomers dan Gen X, memainkan lagi permainan-permainan tersebut membangkitkan kenangan masa kanak-kanak yang menyenangkan.

Orkes musik keroncong siap memainkan lagu-lagu kenangan untuk menghibur pengunjung. Di beberapa bagian dinding rumah warga dihiasi mural. Salah satu titik untuk melihatnya berada di mergi lepen yakni di gang-gang sempit yang mengapit sebuah kali kecil berair bersih.

Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/Kepala Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf/Kabaparekraf) Sandiaga Salahuddin Uno menyambangi Desa Wisata Kampoeng Heritage Kajoetangan, Malang, Jawa Timur, Minggu (16/4/2023). Kunjungan itu dalam rangkaian visitasi 75 desa wisata terpilih di ajang Anugerah Desa Wisata (ADWI) 2023. Menparekraf didampingi oleh Walikota Malang Sutiaji beserta jajaran, dan Direktur Tata Kelola Destinasi Kemenparekraf/Baparekraf Indra Ni Tua.

Dalam kesempatan itu, Menparekraf Sandiaga mengajak pihak swasta, Dulux, sebagai mitra strategis Kemenparekraf untuk memberdayakan tembok-tembok yang ada di Kajoetangan sehingga lebih berwarna dan terhias dengan beragam gambar mural.

Professional Brand and Sustainable Manager PT ICI Paints Indonesia (Dulux) Ria Marfiana menyampaikan terima kasih kepada Kemenparekraf yang telah memberikan kesempatan kepada ICI untuk kembali berkolaborasi. Karena program ADWI 2023 sejalan dengan misi ICI untuk membangun people, planet dan paint di seluruh wilayah Indonesia.

‘’Karena kalau Menparekraf memberi arahan harus bergerak cepat, action selanjutnya adalah kita berkoordinasi dengan pengelola desa tentunya, melakukan survei, dan menghitung kebutuhan di kampung ini. Setelah semuanya siap, kita akan segera laksanakan,’’ ujar Ria.***(Yun Damayanti) 



Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *