Tag: Di Indonesia Aja

MANFAATKAN RUTE PENERBANGAN, CITILINK KOLABORASI DENGAN KEMBERIN HADIRKAN LINKTRIP

MANFAATKAN RUTE PENERBANGAN, CITILINK KOLABORASI DENGAN KEMBERIN HADIRKAN LINKTRIP

Tourism for Us – Citilink, maskapai penerbangan yang tergabung dalam Garuda Indonesia Group, memperkenalkan produk barunya yaitu Linktrip. Dalam menghadirkan produk barunya, maskapai ini berkolaborasi dengan KEMBERIN. Kolaborasi itu menghasilkan paket-paket menarik dengan memanfaatkan jaringan rute yang dilayaninya baik di dalam maupun di luar negeri. [more]

MENYUSURI CERITA KOTA MALANG DI KAMPOENG HERITAGE KAJOETANGAN

MENYUSURI CERITA KOTA MALANG DI KAMPOENG HERITAGE KAJOETANGAN

Tourism for Us – Kampoeng Heritage Kajoetangan siap mengajak setiap pengunjung menyusuri cerita tentang Kota Malang sejak 13 abad silam. Suasana kota lama langsung terasa begitu memasuki Kampoeng Heritage Kajoetangan. Kampung ini merupakan kawasan pemukiman lama tidak jauh dari Balaikota dan Alun-alun Kota Malang sekarang. [more]

BANYAK PEMUDIK AKAN BERWISATA, KUNJUNGAN KE DESTINASI DIPROYEKSIKAN TUMBUH 25 PERSEN

BANYAK PEMUDIK AKAN BERWISATA, KUNJUNGAN KE DESTINASI DIPROYEKSIKAN TUMBUH 25 PERSEN

Tourism for Us – Pemerintah memprediksi 123,8 juta orang bergerak pada libur Lebaran 2023. Pergerakan yang utamanya adalah pulang ke kampung halaman itu juga akan mendorong kunjungan ke sejumlah destinasi wisata, terutama di wilayah Pulau Jawa.

Ilustrasi: Abah Adhifa via Vecteezy

Hasil survey Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) mengungkapkan, lebih dari 90 persen pemudik tahun ini akan berwisata. Hal ini diungkapkan pada ’The Extended Weekly Brief With Sandi Uno’’ di Gedung Sapta Pesona, Jakarta Pusat, Senin (17/4/2023).

Preferensi daya tarik wisata para pemudik: wisata pantai menempati urutan pertama. Diikuti dengan mengunjungi pusat-pusat kuliner dan healing di area pegunungan atau danau. Dan mereka rata-rata mempersiapkannya antara satu minggu hingga satu bulan sebelum berangkat.

Jumlah kunjungan ke destinasi wisata selama momentum libur Lebaran 2023 diprediksi tumbuh sebesar 25 persen. Oleh karena itu, Kemenparekraf mengeluarkan Surat Imbauan Pemantauan Hari Raya Idul Fitri Tahun 2023 kepada seluruh dinas pariwisata provinsi di Indonesia. Pemantauan dilakukan untuk memastikan kesiapan destinasi dan lokasi daya tarik wisata untuk menerapkan protokol keselamatan dan kesehatan yang baik.

Dinas pariwisata juga diimbau untuk dapat memantau ke lapangan, melakukan monitoring dan evaluasi kesiapan sarana dan prasarana di seluruh kawasan obyek wisata.

Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/Kepala Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf/Kabaparekraf) Sandiaga Salahuddin Uno mengajak pelaku usaha yang bergerak di industri pariwisata dan ekonomi kreatif (parekraf) memanfaatkan momen libur lebaran 2023 untuk meningkatkan penjualan dan memberikan pelayanan terbaik agar wisatawan dapat menikmati aktivitas wisata dengan aman, nyaman dan menyenangkan.

Namun dia mengingatkan, ‘’Jangan sampai harga naik namun kualitas dan pelayanannya masih kurang. Perlu juga memperhatikan kemampuan masyarakat. Meskipun dalam momen liburan Lebaran, jangan sampai memberatkan keuangan masyarakat yang ingin berlibur.’’

Perputaran ekonomi di sektor parekraf saat momen mudik libur Lebaran 2023 diproyeksikan dapat mencapai Rp 240,1 triliun. Jumlah ini meningkat hampir dua kali lipat dari libur Lebaran tahun lalu.

Jumlah itu dengan asumsi pengeluaran rata-rata pemudik (wisatawan Nusantara/wisnus) sebesar Rp 1,94 juta per orang  (rata-rata pengeluaran wisnus pada periode 2019-2021). Transportasi, akomodasi, dan makan dan minum merupakan pengeluaran terbesar wisnus.

Adapun faktor pendukung kenaikan pergerakan mudik tahun ini karena jumlah hari libur lebih panjang. Dan relaksasi kebijakan pembatasan perjalanan.***(Yun Damayanti) 

E-BOOKLET JELAJAH MASJID: PANDUAN PERJALANAN YANG BIKIN PEMUDIK TENANG DAN MUDIK JADI MAKIN ASYIK

E-BOOKLET JELAJAH MASJID: PANDUAN PERJALANAN YANG BIKIN PEMUDIK TENANG DAN MUDIK JADI MAKIN ASYIK

Tourism for Us – Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf/Baparekraf) meluncurkan E-Booklet ‘’Mudik Jelajah Masjid #DiIndonesiaAja’’ dalam rangka menyambut musim mudik dan libur Lebaran 2023. Peluncuran dilakukan bersamaan dengan ‘’The Weekly Briefing With Sandi Uno’’, Senin (27/3/2023), di Gedung Sapta Pesona, [more]

BERSATU DALAM KEBERAGAMAN DI CAP GO MEH – BOGOR STREET FESTIVAL

BERSATU DALAM KEBERAGAMAN DI CAP GO MEH – BOGOR STREET FESTIVAL

Tourism for Us – Cap Go Meh-Bogor Street Festival 2023 menjadi wajah kekuatan keberagaman dan toleransi di Kota Bogor. Masyarakat dari beragam lapisan sosial maupun budaya berbaur menjadi satu menikmati parade di sepanjang Jalan Suryakencana dan Jalan Siliwangi, Kota Bogor, Minggu (5/2/2023). Wakil Menteri Pariwisata [more]

PESONA BUDAYA DAYAK TOMUN DI DESA RIAM TINGGI, LAMANDAU

PESONA BUDAYA DAYAK TOMUN DI DESA RIAM TINGGI, LAMANDAU

Tourism for Us – Pelayanan dan sikap warga Desa Riam Tinggi membuat setiap wisatawan yang datang betah. Mereka merasa menjadi bagian dari kampung Dayak Tomun walaupun hanya tinggal sesaat. Hospitality warga di salah satu desa wisata di Kabupaten Lamandau, Kalimantan Tengah, ini telah diakui baik oleh wisatawan mancanegara, wisatawan domestik maupun para operator tur/agen perjalanan.

Ritual potong garung pantan yakni prosesi membuka gerbang sebelum memasuki Desa Riam Tinggi. (Foto: Gogo/Dewi Riam Tinggi)

Pengalaman wisatawan sudah dimulai sejak tiba di pintu desa. Upacara menyambut tamu merupakan salah satu ritual penting dalam relasi sosial masyarakat Nusantara. Di situ ada adab saling menghormati antara tamu dan tuan rumah, pun doa-doa keselamatan dipanjatkan. Namun, ada hal menarik dari masyarakat Dayak Tomun di Riam Tinggi.

Sama seperti di desa-desa lain yang masih memegang teguh adat-istiadat, wisatawan yang datang akan disambut dengan ritual-ritual penyambutan tamu. Di Riam Tinggi, pertama, wisatawan mengikuti ritual potong garung pantan yakni prosesi membuka gerbang sebelum memasuki desa. Pintu gerbang terdiri dari tiga batang kayu garung dalam posisi memalangi. Palang kayu itu dihias sedemikian rupa.

Tetua kampung akan menyodorkan minuman tradisional selamat datang. Setelah meminumnya, wisatawan memotong ketiga batang kayu garung. Baru kemudian mereka diizinkan masuk.

Kemudian, di rumah yang menjadi tempat homestay, wisatawan mengikuti ritual penyambutan kedua yaitu bonoik bonaki. Dalam ritual ini, tuan rumah menyiapkan beberapa sajian termasuk minuman tradisional. Ritual itu bertujuan untuk mendoakan keselamatan dan kesehatan tamu yang baru pertama kali datang ke Desa Wisata Riam Tinggi. Sehingga ketika mereka kembali pulang tidak akan kekurangan segala sesuatu. 

Lalu ritual dilanjutkan dengan bagondang. Pada ritual ini tuan rumah memimpin tamu menari diiringi musik tradisional. Anggota keluarga tuan rumah juga ikut menari bersama. Ritual itu berakhir dengan ramah-tamah yang mendekatkan tamu dengan anggota keluarga tuan rumah dan warga yang ikut hadir.

Minuman tradisional yang disajikan pada ritual potong garung pantan maupun bonoik bonaki berupa tuak (rice wine). Bagi tamu muslim tidak dipaksakan untuk meminumnya. Walaupun demikian, tetua kampung dan tuan rumah tetap akan memperkenalkan tempat khusus minuman tradisional yang digunakan dan bagaimana sub suku Dayak Tomun melakukan ritual minumnya.

‘’Kami tidak akan memaksakan jika tamu tidak bisa mengkonsumsi tuak. Biasanya cuma diminta memegang tempat tuak yang disuguhkan. Tidak bisa minum tuak tidak akan merusak acara adat yang berlangsung. Kami sudah memahami apapun keadaan tamu. Yang penting mereka enjoy, menikmati jalannya acara adat,’’ ujar Gogo, seorang warga Desa Riam Tinggi menerangkan. Dia juga salah seorang anggota kelompok sadar wisata (pokdarwis) desa yang didaulat sebagai juru marketing.

Tamu akan tidur di salah satu kamar yang telah disiapkan tuan rumah. Kamarnya bersih dan ditata rapi sehingga nyaman. Ada wisatawan asing yang memuji, dia mendapat kamar yang dilengkapi kamar mandi dengan kloset duduk.

Pada pagi hari, wisatawan sarapan bersama tuan rumah di teras. Menunya makanan tradisional: ada nasi, telur, dan buah-buahan.

Setelah sarapan, wisatawan diajak walking tour keliling kampung. Warga desa yang menjadi pemandu lokal akan bercerita mengenai kampung beserta sejarahnya. 

Selain mendengarkan cerita selama keliling kampung, wisatawan diajak menyinggahi beberapa tempat. Persinggahan pertama adalah sebuah altar tersembunyi pada sebuah pohon di pinggir sungai. Altar itu merupakan tempat menaruh gerabah-gerabah yang berisi kerangka pendiri desa dan ibunya. Warga desa melakukan ritual persembahan terpentingnya di situ.

Persinggahan kedua adalah rumah panjang tua di atas bukit. Rumah ini difungsikan sebagai tempat menyimpan topeng-topeng seremonial desa. Wisatawan dapat masuk dan melihatnya. Bahkan tamu diizinkan untuk mengenakan topeng. Dan jangan kaget bila pemandu lokal mendadak menarikan tari-tarian.

‘’Iya. Itu rumah khusus. Bisa juga disebut museum topeng dayak. Tamu boleh masuk dan mencoba topeng karena memang tujuannya untuk memperkenalkan topeng asli Dayak,’’ kata Gogo melanjutkan.

Bagi wisatawan yang ingin berkegiatan lebih aktif bisa mengikuti jungle trekking atau berarung jeram di Sungai Delang. Untuk kegiatan trekking, Desa Riam Tinggi punya tempat tertinggi di Bukit Lubang Kilat di Dusun Bingal.

Sebelum mencapai bukit, wisatawan mesti meniti sebuah jembatan gantung yang telah dicat warna pelangi. Warga telah membangun dek panorama di atas bukit. Wisatawan bisa menikmati hamparan hutan hujan tropis dari sana. Waktu terbaiknya saat matahari terbit. 

Ada juga aktifitas-aktifitas lain yang lebih ringan. Wisatawan bisa ikut anggota keluarga tuan rumah ke ladang dan membantu mereka bercocok tanam atau memetik hasil panen. Atau, tetap berada di rumah sambil belajar memasak kuliner tradisional seperti pulut lomang, nasi putut dan wadai sango, serta belajar menganyam.

Suku Dayak ialah pemburu ulung. Mereka berburu menggunakan sumpit. Wisatawan tidak perlu ikut berburu ke dalam hutan tetapi bisa belajar menyumpit di pekarangan rumah.

Di desa ada dua festival penting yakni Festival Balayah Lanting dan upacara adat Babantan Laman. Bila pas waktunya, wisatawan bisa melihat upacara Babantan Laman yang dilaksanakan setiap tahun pada tanggal 7 bulan 7.

Desa Riam Tinggi kian hari semakin berkembang. Desa ini sudah punya area parkir, balai pertemuan, kamar mandi umum, kios suvenir hingga area yang dilengkapi WiFi dan tempat-tempat swafoto.

Akses ganda

Desa Riam Tinggi berada di lintas Trans Kalimantan. Posisinya berada di perbatasan Provinsi Kalimantan Tengah dan Kalimantan Barat. Desa ini bisa diakses dari Pangkalan Bun, Kalimantan Tengah, juga bisa dari Pontianak, ibukota Provinsi Kalimantan Barat.

Dari Bandara Iskandar di Pangkalan Bun sampai ke Desa Riam Tinggi dapat dicapai dengan perjalanan darat selama empat jam. Dari Nanga Bulik, ibukota Kabupaten Lamandau, desa ini berjarak dua jam perjalanan darat.

Dari Pontianak, wisatawan dapat naik bis DAMRI rute Pontianak-Pangkalan Bun. Petunjuk menuju lokasi desa telah dipasang di pinggir jalan Trans Kalimantan sehingga memudahkan wisatawan.

‘’Jalan darat Trans Kalimantan ke Riam Tinggi bagus, kok. Kampung itu berbatasan dengan Kalimantan Barat. Malah ongkosnya lebih murah dari Pontianak. Naik bis DAMRI,’’ kata Bachriansyah, salah seorang operator tur berbasis di Pangkalan Bun.  

Pemandangan dari dek panorama di Bukit Lubang Kilat. [Foto; Gogo/Dewi Riam Tinggi]

Cerita sukses Riam Tinggi

Tidak pernah terlintas dalam pikiran warga Desa Riam Tinggi bahwa desanya akan menjadi desa wisata. Semua berawal ketika suatu hari di penghujung tahun 2017 ada satu perusahaan operator tur mengirimkan lima wisatawan asing ke desa itu. 

‘’Jujur. Kami bingung mau diapakan tamu ini pada waktu itu. Kami tidak tahu bagaimana cara melayani tamu. Dengan pengetahuan terbatas, kami sambut mereka dengan acara adat dan melihat keindahan yang ada di Riam Tinggi,’’ tutur Gogo mengingat kembali hari bersejarah itu.

Memang, lanjutnya, sekitar satu minggu sebelumnya desa menerima kunjungan pengenalan perjalanan (familiarization trip/famtrip) yang diikuti beberapa operator tur yang ada di Pangkalan Bun. Famtrip ini untuk mengeksplorasi Desa Riam Tinggi. Melalui famtrip itu peserta menilai apakah desa tersebut sudah layak dijual atau belum.

‘’Rupanya, tamu itu senang dan suka berada di Riam Tinggi. Ketika pulang, mereka menyampaikan respon yang bagus kepada operator tur yang membawanya,’’ tambahnya.  

Sejak itu, wisatawan demi wisatawan berdatangan ke Riam Tinggi. Warga mulai tahu, kalau ada tamu pasti mereka akan kebagian uang dari paket tamu yang datang. Lama-lama mereka paham bahwa pariwisata banyak manfaatnya.

Ada yang mulai berjualan makanan dan minuman. Ada yang berjualan cendera mata dengan menawarkan hasil kerajinan tangan yang dibuat sehari-hari. Sekarang, cendera matanya berkembang tidak hanya berupa produk anyaman tetapi juga hasil bumi yang diproduksi di kampung seperti beras dari ladang, kopi dan makanan ringan.

Didampingi oleh operator tur yang membawa wisatawan-wisatawan ke desa, warga semakin semangat untuk menjaga adat istiadat, tradisi dan kearifan lokal. Pelan-pelan warga mengerti dan paham yang dinamakan wisata. Sekarang, mereka malah sudah terbiasa dengan wisatawan-wisatawan asing dan menganggap tamu-tamu itu bagian dari orang kampung Riam Tinggi

‘’Kami masih memegang teguh menjaga hutan alam dan sebagainya. Warga sudah mengerti batasan-batasan yang bisa dilakukan agar tidak merusak hutan. Yang jelas, sampai hari ini, kami masih memegang teguh adat istiadat yang telah diturunkan dari leluhur dan bisa ditampilkan kapan saja dan di mana saja. Kalau tidak didukung oleh warga, tidak mungkin kami berjalan sampai sekarang,’’ kata Gogo.

Alhasil, semakin banyak operator tur yang mempercayakan tamunya dikirim ke Riam Tinggi. Dan itu masih berjalan sampai hari ini.

Transformasi Riam Tinggi jadi desa wisata

Pada tahun 2015, Bupati Lamandau saat itu mengeluarkan sebuah surat keputusan (SK). Isinya, menetapkan Kecamatan Delang menjadi tujuan wisata adat dan budaya. Tetapi, penetapan itu tidak langsung direspon oleh desa-desa di Kecamatan Delang, termasuk Desa Riam Tinggi. Karena warga tidak tahu apa itu desa wisata dan apa itu pariwisata.

Riam Tinggi menjadi desa wisata sekitar pertengahan tahun 2017. Pada tahun yang sama ada famtrip. Pesertanya beberapa operator tur yang ada di Pangkalan Bun yang biasa beroperasi di kawasan Tanjung Puting. Famtrip tersebut mencari data apakah Riam Tinggi bisa atau layak dijual atau tidak. Sekitar satu minggu kemudian, ada operator tur yang langsung mengirimkan tamunya.

Semenjak kedatangan wisatawan mancanegara pertama itu, warga desa, khususnya generasi muda, aktif mencari-cari dan bertanya-tanya kepada orang-orang yang memang paham industri pariwisata. Para operator tur diakui sangat membantu Riam Tinggi berkembang menjadi desa wisata. Hingga akhirnya dibentuk pokdarwis pada tahun 2018. Dan kerja sama antara desa dan operator tur masih berlanjut sampai sekarang.

‘’Mereka selalu memberikan masukan, saran, dan itu kami pahami. Kami terapkan sampai sekarang. Di samping, tentunya, mereka akan terus mengirim tamu-tamunya,’’ pungkas Gogo.

Bupati Lamandau telah mengeluarkan SK baru pada tahun 2022. Kali ini isinya, menetapkan Riam Tinggi sebagai desa wisata berkembang.

Pokdarwis Desa Wisata Riam Tinggi juga aktif ikut berbagai ajang penghargaan pariwisata. Di ajang Anugerah Desa Wisata Indonesia (ADWI), desa ini masuk Top 300 pada keikutsertaan tahun 2021 dan masuk jajaran Top 100 desa wisata pada 2022. Selain itu, Desa Riam Tinggi sudah masuk dalam jejaring desa wisata (jadesta).

Desa Riam Tinggi telah memenangkan banyak hati wisatawan dengan pesona budaya Dayak Tomunnya. Dan tidak kalah penting, mereka pun berupaya menjaga kepercayaan para operator tur dan tidak pernah berhenti bertanya dan belajar.***(Yun Damayanti) 

NAIK KERETA DI PULAU JAWA MAKIN NYAMAN

NAIK KERETA DI PULAU JAWA MAKIN NYAMAN

Tourism for Us – Dari stasiun sampai on board, perjalanan dengan kereta api di Pulau Jawa semakin nyaman. Di masa pandemi COVID-19 seperti saat ini, layanan tes antigen di stasiun-stasiun dilakukan cukup cepat. Penumpang yang telah membeli tiket dan berencana melakukan tes sesaat sebelum naik [more]

Mari Geliatkan Kembali Wisata di Bali

Mari Geliatkan Kembali Wisata di Bali

Tourism for Us – Bali, destinasi wisata utama di Indonesia dan salah satu tujuan primadona wisatawan dunia, terus berbenah. Setelah sertifikasi protokol kesehatan dan keamanan berstandar nasional di sektor akomodasi, restoran, atraksi dan aktivitas wisata, sampai dengan bulan Mei 2021 jumlah warga yang telah menerima [more]

SEMUA BISA BEREKREASI KEMBALI DI ANCOL

SEMUA BISA BEREKREASI KEMBALI DI ANCOL

Kawasan rekreasi terpadu Taman Impian Jaya Ancol Jakarta telah dibuka kembali sejak 12 Oktober 2020. Pembukaan ini seiring dengan DKI Jakarta memasuki fase Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) transisi. Tidak hanya warga DKI Jakarta tetapi warga dari daerah lain juga bisa berekreasi di Ancol sekarang.

Sumber; Taman Impian Jaya Ancol

Kawasan-kawasan rekreasi di Ancol yang dapat dikunjungi yakni pantai dan taman, Dunia Fantasi, Sea World Ancol, Ocean Dream Samudra, Allianz Ecopark, Pasar Seni, Putri Duyung Resort Ancol, dan sejumlah restoran dan mitra yang berada di dalam kawasan. Kecuali wahana Atlantis Water Adventures akan dibuka secara bertahap.

Dalam siaran persnya dijelaskan, kawasan-kawasan pantai dapat dimanfaatkan untuk berenang dengan tetap menerapkan protokol kesehatan. Sejumlah restoran di dalam kawasan Ancol sudah buka sampai pukul 21.00 WIB.

Pembukaan kawasan rekreasi tidak lepas dari penerapan protokol kesehatan yang Ancol sebut SSBB yaitu Senang, Selamat, Bareng-bareng. SSBB sendiri berupa penerapan protokol kesehatan 3M yaitu menggunakan masker, menjaga jarak, dan mencuci tangan dengan air mengalir dan sabun. Protokol ini sudah dilaksanakan sejak reopening Ancol pada Juni lalu.

Manajemen Ancol berkomitmen mencegah penularan virus Covid-19 di dalam kawasan rekreasi secara maksimal sejak Juni 2020. Mulai dari pengunjung tetap diwajibkan melakukan reservasi secara daring melalui ancol.com, dilakukan pengecekan suhu tubuh sebelum memasuki Ancol, penambahan fasilitas kebersihan dengan menyediakan tempat cuci tangan, hand sanitizer yang mudah dijangkau pengunjung, serta melakukan pembersihan prasarana dengan disinfektan secara rutin.

Manajemen berharap, pengunjung Ancol pun dapat menaati protokol kesehatan yang ditetapkan, mempersiapkan diri membawa peralatan pribadi seperti alat ibadah, hand sanitizer bila diperlukan.

Di dalam kawasan Taman Impian Jaya Ancol himbauan terus dilakukan baik oleh petugas informasi maupun papan informasi agar semua pihak dapat mencuci tangan dengan sabun lebih sering dan menerapkan pola hidup sehat dan bersih.

“Taman Impian Jaya Ancol menjawab kerinduan masyarakat luas yang ingin berwisata ke Ancol. Maka dengan dibukanya kembali kawasan wisata Ancol, manajemen tetap berkomitmen untuk memberikan pelayanan yang prima serta menghadirkan kawasan rekreasi yang bersih, sehat, namun juga menyenangkan. Maka kebijakan tetap mengikuti seperti yang sebelumnya. Yang berbeda kali ini, Ancol menerima kunjungan masyarakat luas termasuk yang ber-KTP Non DKI,“ ucap Teuku Sahir Syahali, Direktur Utama PT Taman Impian Jaya Ancol.***

BEGINI BALI LAKUKAN SOSIALISASI DAN PENGAWASAN PROTOKOL CHSE

BEGINI BALI LAKUKAN SOSIALISASI DAN PENGAWASAN PROTOKOL CHSE

Setelah melewati beberapa kajian, para pemangku kepentingan pariwisata Bali memilih dan akan menjalankan program edutrip ‘We Love Bali’ untuk mensosialisasikan sekaligus melakukan pengawasan implementasi protokol kesehatan dan keamanan baru (Clean, Health, Safety, Environment sustainable/CHSE). Program edutrip ‘We Love Bali’ akan berlangsung mulai dari 7 Oktober [more]