KUNJUNGAN WISATAWAN VIETNAM TUMBUH SIGNIFIKAN PASCAPANDEMI, IINTOA DAN KEMENPAREKRAF GELAR SALES MISSION DI HANOI DAN HO CHI MINH CITY

Tourism for Us – Vietnam menjadi sumber pasar potensial wisatawan mancanegara (wisman) dari ASEAN bagi Indonesia pascapandemi. Pertumbuhan jumlah kunjungannya cukup signifikan. Pada tahun 2022, jumlah wisatawan asal Vietnam sebanyak 68.067.  Pada tahun 2023, jumlahnnya meningkat menjadi 121.879 wisatawan, atau naik 79 persen. Angka tersebut melampaui capaian sebelum pandemi pada tahun 2019 yaitu sebesar 96.024 wisatawan. Dengan masa tinggal rata-rata 5 hari 4 malam, sayangnya, baik wisatawan maupun pelaku pariwisata di Vietnam hanya tahu satu destinasi, Bali.  

Indonesia Sales Mission di Ho Chi Minh City dihadiri oleh Konjen RI Agustaviano Sofjan (kedua dari kanan) dan Chairman Hanoi UNESCO Travel Club Truong Quoc Hung (kanan). Ketum IINTOA Paul Edmundus Tallo (kedua dari kiri) dan perwakilan dari Deputi Pemasaran Regional I Kemenparekraf Faisal Rohman (kiri). (Foto: IINTOA)

Indonesia Inbound Tour Operator Association (IINTOA) melihat Vietnam sebagai pasar potensial. Pascapandemi, salah satu negara di kawasan Indochina ini maju pesat dan kegiatan bisnisnya sudah berjalan pada level yang hampir sama dengan sebelum pandemi.  

Di sisi aksesibilitas, penerbangan langsung dari Vietnam tersedia menuju Jakarta dan Bali. Tetapi, tujuan utama wisatawan Vietnam hanya ke Bali. Setelah ditelusuri, pelaku industri pariwisata di Vietnam kurang mempunyai pengetahuan dan informasi mengenai destinasi-destinasi selain Bali.

Berkaca pada keberhasilan menggelar Sales Mission di Bangkok, Thailand, pada pertengahan tahun lalu, IINTOA menginisiasi Sales Mission di Vietnam pada 26-29 Februari 2024. Sasarannya dua kota terbesar yakni ibukota Hanoi dan Ho Chi Minh City. Inisiasi ini disambut baik oleh Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) yang mendukungnya dengan pengadaan venue dan jamuan makan malam untuk buyers.

‘’Bentuk kolaborasi ini menjadi preseden bagus kerja sama antara pemerintah dan swasta,’’ ujar Paul Edmundus Tallo, Ketua Umum IINTOA.  

Indonesia Sales Mission di Vietnam yang diselenggarakan pada 27 Februari 2024 di Hanoi dan 28 Februari 2024 di Ho Chi Minh City berlangsung sukses. Agenda utamanya adalah Table Top dan kemudian dilanjutkan acara ramah-tamah dalam jamuan makan malam.  

Sales Mission di awal tahun ini diikuti 20 perusahaan terdiri dari 14 operator tur inbound dan 6 hotel dari Jakarta, Jawa Tengah, Jawa Timur, dan Bali. Dan IINTOA bekerja sama dengan Hanoi UNESCO Travel Club, salah satu organisasi operator tur/agen perjalanan outbound di Vietnam, untuk mendatangkan buyers di misi penjualan ini.

Undangan untuk menghadiri Indonesia Sales Mission disambut baik oleh anggota dalam jaringan Hanoi UNESCO Travel Club. Misi penjualan di Hanoi dihadiri oleh 56 perusahaan. Dan buyers yang hadir misi penjualan di Ho Chi Minh City sebanyak 70 perusahaan.

Sales Mission di Hanoi juga dihadiri oleh Dubes RI untuk Vietnam Denny Abdi dan Vice Chairman Hanoi UNESCO Travel Club Henry Hue. Sedangkan Sales Mission di Ho Chi Minh City dihadiri oleh Konjen RI Agustaviano Sofjan dan Chairman Hanoi UNESCO Travel Club Truong Quoc Hung.

Jongki Adiyasa, Direktur Nusa Ina Leisure, salah satu seller di Indonesia Sales Mission 2024 di Vietnam mengatakan, tren perjalanan wisatawan Vietnam tergantung dari apa yang kita tawarkan kepada mereka: mau melihat apa, mau melakukan apa selama berada di Indonesia. 

Karena penerbangan langsung dari Vietnam ke Bali dan Jakarta sudah tersedia, jadi sekarang bagaimana pelaku pariwisata di Indonesia bisa membawa mereka melanjutkan perjalanan ke Yogyakarta dan bahkan hingga Surabaya.

‘’Lama tinggal wisatawan Vietnam rata-rata 5 hari 4 malam. Ini yang hendak diupayakan oleh IINTOA, memperlama masa tinggal wisatawan Vietnam menjadi 7 hari 6 malam. Dengan melihat lama tinggal mereka di sini, kita juga bisa menarik mereka sampai ke Lombok dan Komodo. Tampaknya mereka masih OK ke Lombok tapi belum bisa sampai ke Komodo,’’ terang Jongki.  

Seller lainnya Monas Tjahjono, Managing Director Monas Tours & Travel, dari Surabaya, mengakui, buyers Vietnam yang hadir secara umum tidak tahu destinasi-destinasi lain di Indonesia kecuali Bali.

‘’Di Sales Mission ini ada sellers dari beberapa daerah ikut seperti dari Yogyakarta, Jakarta, dan Surabaya. Mereka senang sekali. Saya melihat, mereka rupanya juga senang kegiatan semi adventure seperti trekking di Gunung Ijen, Bromo, ke Tumpak Sewu. Itu mereka suka,’’ kata Monas.

Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/Kepala Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf/Kabaparekraf) Sandiaga Salahuddin Uno dalam keterangannya di Jakarta, Kamis (14/3/2024), mengatakan, Vietnam merupakan pasar potensial dengan kenaikan jumlah wisatawan yang sangat signifikan dari tahun 2022-2023.

Deputi Bidang Pemasaran Kemenparekraf/Baparekraf Ni Made Ayu Marthini mengatakan, potensi wisman yang didapat dari Indonesia Sales Mission di Hanoi sebanyak 4.186 wisatawan dan 3.593 wisatawan dari Ho Chi Minh City.  

Adapun potensi devisa yang dihasilkan dari misi penjulan di Hanoi sebesar 389.066 dollar AS atau sekitar Rp 6.030.523.000,00. Dan 874.452 dollar AS atau sekitar Rp 13.554.006.000,00 dari misi penjualan di Ho Chi Minh City.

IINTOA berpandangan, mempromosikan destinasi Indonesia merupakan tugas utama pemerintah. Sedangkan pelaku industri seperti halnya anggota IINTOA bertugas mempromosikan paket-paket wisata yang di dalamnya sekaligus mempromosikan destinasi wisata sesuai paket tur yang dijual.

Sedangkan pihak hotel dan restoran serta yang lainnya mempromosikan produk usahanya serta mempromosikan destinasi wisata hanya sesuai dengan hotel atau restoran itu berada.

‘’Sekarang tantangannya adalah kita harus mempromosikan destinasi dengan baik dan benar,’’ tambah Jongki.

Kegiatan Table Top yang diinisiasi dan diorganisasikan oleh IINTOA di Vietnam bulan lalu merupakan langkah lanjutan dari keberhasilan Table Top IINTOA di Bangkok, Thailand pada 27-30 Agustus 2023. Dan asosiasi inbound tour operator di Indonesia ini akan menjadikan kegiatan tersebut sebagai agenda rutin dalam upaya menjemput wisman. ***(Yun Damayanti) 



Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *